Senin

Keutamaan Puasa Bulan Rajab


Bulan Rajab adalah bulannya Allah. Mari kita simak ada apa di balik bulan Rajab itu. Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW telah bersabda, "Ketahuilah bahwa bulan Rajab itu adalah bulannya Allah, maka :
  1. Barang siapa yang berpuasa satu hari dalam bulan ini dengan ikhlas, maka pasti ia mendapat keridhaan yang besar dari Allah SWT.
  2. Barang siapa berpuasa pada tanggal 27 Rajab/Isra' Mi'raj akan mendapat pahala seperti 5 tahun berpuasa.
  3. Barang siapa yang berpuasa dua hari di bulan Rajab akan mendapat kemuliaan di sisi Allah SWT.
  4. Barang siapa yang berpuasa 3 (tiga) hari yaitu pada tanggal 1, 2 dan 3 Rajab maka Allah SWT akan memberikan pahala seperti 900 tahun berpuasa dan menyelamatkannya dari bahaya dunia, dan siksa akhirat.
  5. Barang siapa berpuasa lima hari dalam bulan ini, Insya Allah permintaannya akan dikabulkan.
  6. Barang siapa berpuasa 7 (tujuh) hari dalam bulan ini, maka ditutupkan tujuh pintu neraka jahanam.
  7. Barang siapa berpuasa 8 (delapan) hari maka akan dibukakan 8 (delapan) pintu surga.
  8. Barang siapa berpuasa 15 (lima belas) hari dalam bulan ini, maka Allah SWT akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan menggantikan semua kejahatannya dengan kebaikan.
  9. Barang siapa yang menambah hari-hari puasanya dalam bulan Rajab, Allah akan menambahkan pahalanya.

Kamis

Ibu...Ibu...Ibu...



Suatu ketika seorang bayi siap untuk dilahirkan ke dunia... menjelang diturunkan dia bertanya kepada Tuhan,
“Para Malaikat disini mengatakan bahwa besok Engkau akan mengirimku ke dunia, tapi bagaimana cara saya hidup disana, saya begitu kecil dan lemah.” kata si bayi..
Tuhan menjawab, “Aku telah memilih 1 malaikat untukmu, ia akan menjaga & mengasihimu”.

“Tapi di surga apa yang saya lakukan hanyalah bernyanyi & tertawa… ini cukup bagi saya untuk bahagia”. Demikian kata si bayi.
Tuhan pun menjawab, “Malaikatmu akan bernyanyi & tersenyum untukmu setiap hari & kamu akan merasakan kehangatan cintanya & jadi lebih bahagia.”

Senin

Ringkasan Cerita Babad Cirebon-1

Pupuh Pertama : 

Dangdanggula, 13 Bait. Pupuh ini diawali oleh kalimat Bismillahi ya rakhman nirakhim. Pupuh ini menceritakan lolosnya Walangsungsang—putra Prabu Siliwangi—yang berkeinginan mencari agama Nabi Muhammad. Walangsungsang –yang juga putra mahkota Kerajaan Pajajaran—berkeinginan untuk berguru agama Nabi Muhammad SAW. Lalu, ia mengutarakan maksudnya kepada ayahandanya, Prabu Siliwngi. Namun, Prabu Siliwangi melarang bahkan mengusir Walangsungsang dari istana. Pada suatu malam, Walangsungsang melarikan diri meninggalkan Istana Pakuan Pajajaran. Ia menuruti panggilan mimpi untuk berguru agama nabi (Islam) kepada Syekh Nurjati, seorang pertapa asal Mekah di bukit Amparan Jati Cirebon. Dalam perjalanan mencari Syekh Nurjati, Walangsungsang bertemu dengan seorang pendeta Budha bernama Sang Danuwarsi.

Pupuh Kedua :

Kinanti, 24 bait. Pupuh ini menceritakan perjalanan Rarasantang – adik Walangsungsang yang juga berkeinginan untuk mempelajari agama nabi yang menyusul kakaknya hingga pertemuannya dengan Walangsungsang di Gunung Merapi. Setiap hari, Rarasantang amat bersedih hati ditinggalkan pergi oleh kakaknya. Ia terus menerus menangis. Jerit hatinya tak tertahankan lagi hingga akhirnya ia pun pergi meninggalkan Istana Pakuan Pajajaran.

Lalu, Prabu Siliwangi mengutus Patih Arga untuk mencari sang putri. Ia tidak diperkenankan pulang jika tidak berhasil menemukan Rarasantang. Namun, usaha Patih Arga sia-sia belaka karenanya ia tidak berani pulang. Akhirnya, ia mengambil keputusan mengabdi di negeri Tajimalela.