tag:blogger.com,1999:blog-3987263539367829822024-03-26T15:40:27.254+07:00Mutiara FiqhAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/15894012701852916698noreply@blogger.comBlogger122125tag:blogger.com,1999:blog-398726353936782982.post-20937367267056252932012-11-18T21:12:00.001+07:002012-11-18T21:13:46.936+07:0012 Barisan di Padang Mahsyar<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Seluruh <span style="font-size: small;">u</span>mat manusia, <span style="font-size: small;">p</span>ada hari kebangkitan ini seluruh manusia akan dibangkitkan dalam 3 kelompok, yaitu:</span> <span style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
<ol>
<li><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"> Kelompok yang berkendaraan,</span> </span></li>
<li><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"> Kelompok yang berjalan kaki,</span></span></li>
<li><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"> Kelompok yang berjalan dengan wajahnya.</span></span></li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"></span></span> </div>
<div class="text_exposed_show" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">
Ada salah seorang sahabat yang menanyakan, bagaimana bisa sekelompok
tersebut berjalan dengan wajahnya, kemudian Rasulullah<span style="font-size: small;"> SAW</span> menjawab, "Allah SWT yang menjadikan mereka berjalan dengan kaki,
pasti mampu membuat mereka berjalan dengan wajah."<br /><br /> Ada 12 kelompok umat Islam...</span> <span style="font-size: small;"><br /><br />
Suatu ketika, Muadz bin Jabal menghadap Rasulullah SAW dan bertanya: "Wahai
Rasulullah, tolong uraikan kepadaku mengenai firman Allah: "Pada saat
sangkakala ditiup, maka kamu sekalian datang berbaris-baris." (QS.
An-Naba': 18) </span> <span style="font-size: small;"><br /><br /> Mendengar pertanyaan itu, baginda menangis dan
basah pakaian dengan air mata. Lalu menjawab: "Wahai Muadz, engkau telah
bertanya kepadaku, perkara yang amat besar, bahwa umatku akan digiring,
dikumpulkan berbaris-baris."</span> <span style="font-size: small;"><br /><br /> Maka dinyatakan apakah 12 barisan tersebut...</span> <span style="font-size: small;"><br /><br /> <b>Barisan Pertama</b></span> <span style="font-size: small;"><br /><br />
Mereka <span style="font-size: small;">d</span>igiring dari kubur dengan tidak bertangan dan berkaki. Keadaan mereka
ini dijelaskan melalui satu seruan dari sisi Allah Yang Maha Pengasih:
"<i>Mereka itu adalah orang-orang yang sewaktu hidupnya menyakiti hati
tetangganya, maka demikianlah balasannya dan tempat kembali mereka
adalah neraka..."</i></span> <span style="font-size: small;"><br /></span></span><br />
<a name='more'></a><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"> <b>Barisan Kedua</b></span> <span style="font-size: small;"><br /><br /> Digiring dari
kubur berbentuk babi hutan. Maka, <span style="font-size: small;">d</span>atanglah suara dari sisi Allah Yang Maha
Pengasih: "<i>Mereka itu adalah orang yang sewaktu hidupnya
meringan-ringankan sholat, maka inilah balasannya dan tempat kembali
mereka adalah neraka..."</i></span> <span style="font-size: small;"><br /><br /> <b>Barisan Ketiga</b></span> <span style="font-size: small;"><br /><br />
Mereka berbentuk keledai, sedangkan perut mereka penuh dengan ular dan
kala jengking. Maka, <span style="font-size: small;">d</span>atanglah suara dari sisi Allah Yang <span style="font-size: small;">Maha Pengasih : </span>"<i>Mereka itu adalah orang yang enggan membayar zakat, maka
inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."</i></span> <span style="font-size: small;"><br /><br /> <b>Barisan Keempat</b></span> <span style="font-size: small;"><br /><br />
Digiring dari kubur dengan keadaan darah seperti air pancuran keluar
dari mulut mereka. Maka, <span style="font-size: small;">d</span>atanglah suara dari sisi Allah Yang Maha Pengasih : "<i>Mereka itu adalah orang yang berdusta di dalam jual
beli, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."</i></span> <span style="font-size: small;"><br /><br /> <b>Barisan Kelima</b></span> <span style="font-size: small;"><br /><br />
<span style="font-size: small;">Mereka d</span>igiring dari kubur dengan bau busuk dari bangkai. Ketika itu Allah
menurunkan angin sehingga bau busuk itu mengganggu ketenteraman di
Padang Mahsyar. Maka, <span style="font-size: small;">d</span>atanglah suara dari sisi Allah Yang Maha Pengasih : "<i>Mereka itu adalah orang yang menyembunyikan perlakuan
durhaka takut diketahui oleh manusia tetapi tidak pula merasa takut
kepada Allah, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah
neraka..."</i></span> <span style="font-size: small;"><br /><br /> <b>Barisan Keenam</b></span> <span style="font-size: small;"><br /><br /> <span style="font-size: small;">Mereka </span>igiring dari kubur
dengan keadaan kepala mereka terputus dari badan. Maka, <span style="font-size: small;">d</span>atanglah suara dari <span style="font-size: small;">si<span style="font-size: small;">si Allah Yang Maha Pengasih : </span></span>"<i>Mereka adalah orang
yang menjadi saksi palsu, maka inilah balasannya dan tempat kembali
mereka adalah neraka..."</i></span> <span style="font-size: small;"><br /><br /> <b>Barisan Ketujuh</b></span> <span style="font-size: small;"><br /><br />
<span style="font-size: small;">Mereka d</span>igiring dari kubur tanpa mempunyai lidah tetapi dari mulut mereka
mengalir keluar nanah dan darah. Maka, <span style="font-size: small;">d</span>atanglah suara dari sisi Allah Yang Maha Pengasih : "<i>Mereka itu adalah orang yang enggan
memberi kesaksian di atas kebenaran, maka inilah balasannya dan tempat
kembali mereka adalah neraka..."</i></span> <span style="font-size: small;"><br /><br /> <b>Barisan Kedelapan.</b></span> <span style="font-size: small;"><br /><br />
<span style="font-size: small;">Mereka d</span>igiring dari kubur dalam keadaan terbalik dengan kepala ke bawah dan
kaki ke atas. Maka, <span style="font-size: small;">d</span>atanglah suara dari sisi Allah Yang Maha Pengasih : <i>"Mereka adalah orang yang berbuat zina, maka inilah
balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."</i></span> <span style="font-size: small;"><br /><br /> <b>Barisan Kesembilan.</b></span> <span style="font-size: small;"><br /><br />
<span style="font-size: small;">Mereka d</span>igiring dari kubur dengan berwajah hitam gelap dan bermata biru
sementara dalam diri mereka penuh dengan api gemuruh. Maka, datanglah suara dari sisi Allah Yang Maha Pengasih : <i>"Mereka itu adalah
orang yang makan harta anak yatim dengan cara yang tidak sebenarnya,
maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."</i></span> <span style="font-size: small;"><br /><br /> <b>Barisan Kesepuluh</b></span> <span style="font-size: small;"><br /><br />
<span style="font-size: small;">Mereka d</span>igiring dari kubur mereka dalam keadaan tubuh mereka penuh dengan
penyakit sopak dan kusta. Maka, datanglah suara dari sisi Allah Yang Maha Pengasih : "<i>Mereka adalah orang yang durhaka kepada orang
tuanya, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah
neraka..."</i></span> <span style="font-size: small;"><br /><br /> <b>Barisan Kesebelas.</b></span> <span style="font-size: small;"><br /><br /> <span style="font-size: small;">Mereka d</span>igiring dari
kubur mereka dengan berkeadaan buta mata-kepala, gigi mereka memanjang
seperti tanduk lembu jantan, bibir mereka melebar sampai ke dada dan
lidah mereka terjulur memanjang sampai ke perut mereka dan keluar
beraneka kotoran. <i>Maka, datanglah suara dari sisi Allah Yang Maha Pengasih : "Mereka adalah orang yang minum arak, maka inilah
balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."</i></span> <span style="font-size: small;"><br /><br /> <b>Barisan Kedua Belas</b></span> <span style="font-size: small;"><br /><br />
Mereka digiring dari kubur dengan wajah yang bersinar-sinar laksana
bulan purnama. Mereka melalui titian sirat seperti kilat. Maka,
datanglah suara dari sisi Allah Yang Maha Pengasih memaklumkan: <i>"Mereka
adalah orang yang beramal saleh dan banyak berbuat baik. Mereka menjauhi
perbuatan durhaka, mereka memelihara sholat lima waktu, ketika
meninggal dunia keadaan mereka sudah bertaubat, maka inilah balasannya
dan tempat kembali mereka adalah syurga, mendapat ampunan, kasih sayang
dan keredhaan Allah Yang Maha Pengasih..."</i></span> <span style="font-size: small;"><br /><br /> Waallahua'lam,</span> <span style="font-size: small;"><br /> Semoga kita semua di saf yang Ke-12 yang mendapat rahmat dari Allah <span style="font-size: small;">SWT</span>. Aamiin...</span></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15894012701852916698noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-398726353936782982.post-54969197409810821712012-11-02T21:23:00.001+07:002012-11-02T21:25:46.022+07:00Banyak berdo'a atau banyak berdzikir.?<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Assalamualaikum Wr Wb..</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br />
Suatu ketika ada seorang teman saya bertanya : ‘’Apakah didalam Al Qur’an ada perintah untuk berdoa sebanyak-banyaknya.?’’</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
Jawabnya : ‘’tidak ada”. Yang ada ialah perintah untuk BERDZIKIR sebanyak-banyaknya.’’ </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Ternyata, teman saya tadi sedang galau tentang banyaknya orang yang sangat suka berdo'a, tetapi kurang berusaha. Sehingga, terasa kurang menghargai karunia Allah SWT yang telah diberikan kepada kita untuk bekerja keras dalam menggapai tujuan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br />
Memang ada sih, perintah Allah untuk kita berdoa, tetapi tidak sebanyak perintah Allah agar kita banyak-banyak berdzikir.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br />
Kita memang tidak menemukan perintah untuk berdo'a sebanyak-banyaknya. Bahkan para Nabi dan Rasul beserta para pengikutnya yang sedang berjuang menegakkan agama Allah pun ketika sedang menghadapi masalah tidak diperintahkan untuk berdoa, melainkan disuruh banyak-banyak berdzikir. "<i>Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu memerangi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah kamu dan berdzikirlah menyebut (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu memperoleh kemenangan</i>." [QS. Al Anfaal (8): 45.</span><br />
<a name='more'></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><img alt="Kaligrafi Allah Natural" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikundGvXMzOMtA0crrEqbx4ZRTOefwJo_SkT4KNxadbCfAqE81TfqFCBOGZEyABRMh2osPbXcCekjYjIuHzZVe2AlhRa3fDlRcY_VYWD9nt_A-3coxL0_BNe71RK4PbD9GJSFfOmvWNNJ9/s320/Allah.jpg" style="max-width: 400px;" width="320" /> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> Dan perintah itu diulang-ulang di dalam berbagai ayat untuk kepentingan yang lebih umum. Bahwa, dalam kondisi apa pun Allah SWT memerintahkan kepada kita untuk memperbanyak dzikir. "<i>Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya</i>." [QS. Al Ahzab: 41].</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br />
Kenapa kita disuruh banyak berdzikir dibandingkan minta tolong.? Agaknya kita sudah bisa menebak alasan yang ada di baliknya. Bahwa, orang yang terlalu sering meminta tolong justru akan memperlemah daya juangnya sendiri. Sebaliknya, orang yang banyak berdzikir mengingat Allah akan menguatkan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br />
Berdzikir memiliki makna selalu merasa dekat dengan Allah secara lahiriah maupun batiniah. Menyebut dengan lisan maupun mengingat dengan hati. Ada perasaan selalu bersama dengan-Nya kapan saja dan dimana saja, sehingga memunculkan rasa tenteram dan percaya diri untuk memperoleh pertolongan dan perlindungan dari-Nya. <i>"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berdzikir kepada Allah, Ketahuilah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati manusia menjadi tenteram.’’ </i>[QS. Ar Ra’d: 28].<br /> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Di dalam dzikir itu, sebenarnya sudah terkandung doa meminta pertolongan dan perlindungan kepada-Nya. Tetapi tidak semata- mata diungkapkan sebagai permintaan tolong yang berkepanjangan. Yang seringkali, justru melemahkan motivasi untuk berjuang dan bekerja keras mencapai tujuan. Allah SWT sudah memberikan segala anugerah berupa kecerdasan, ilmu pengetahuan, kekuatan, kekuasaan, rezeki, dan sebagainya yang harus kita gunakan secara maksimal.<br /> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Dalam kerja keras dan perjuangan itulah Allah bakal menilai kita apakah kita pantas memperoleh karunia yang lebih besar lagi. Karena itu tidak heran, Allah menginformasikan<br />
kepada kita bahwa ganjaran surga pun bakal diberikan kepada orang-orang yang telah berusaha dan bekerja keras. Bukan kepada orang-orang yang gemar berdo'a sambil bemalas-malasan. <i>‘’Apakah kamu mengira akan masuk surga, padahal belum terbukti bagi Allah orang-orang yang berjuang di antaramu, dan belum terbukti orang-orang yang sabar.’’</i> [QS. Ali Imran: 142].<br /> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Dengan kata lain, belum berjuang dan berusaha keras untuk mencapainya, kok sudah berangan-angan dapat surga. Demikian pula, belum terbukti bisa menaklukkan masalah dengan penuh kesabaran, kok sudah berharap kesuksesan. Bukan begitu. Hanya orang- orang yang pantas dapat kesuksesanlah yang bakal diberi kesuksesan oleh Allah. Dan hanya orang-orang yang pantas memperoleh kegagalanlah yang akan diberi kegagalan oleh-Nya.. dan semua itu adalah ujian.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Dalam ayat berikut ini, Allah juga memberikan</span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> informasi semacam itu. Kita</span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> dipersilakan untuk memilih menjadi orang yang mau</span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> maju atau mau mundur.</span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> Semua bergantung kepada kita sendiri. Setiap diri</span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> bertanggung-jawab</span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> sepenuhnya atas keputusan yang diambilnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Liman</span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> syaa-a minkum an</span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> yataqaddama au yata-akhkhar. Kullu nafsin bimaa</span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> kasabat rahiinah – Bagi</span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> siapa saja diantara kalian yang mau maju atau mau</span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> mundur (silakan). Setiap</span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> diri bertanggungjawab atas apa yang diperbuatnya..!</span></i><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><i> </i>[QS. Al Mudatstsir:</span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> 37-38]</span><br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Maka dalam konteks dzikir dan doa ini, kita diajari</span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> untuk melakukannya</span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> secara proporsional. Dzikir dianjurkan dilakukan</span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> sebanyak-banyaknya agar</span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> jiwa kita selalu ‘nyambung’ dengan Allah. Maka,</span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> ketika jiwa sudah</span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> tersambung kepada-Nya, doa tidak perlu banyak-</span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> banyak, sudah sangat</span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> mustajab. Karena jiwanya telah terisi penuh oleh</span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> eksistensi Allah.</span><br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Sebaliknya, tidak sedikit orang yang berdoa tetapi</span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> jiwanya tidak tersambung</span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> kepada Allah. Dzikirnya buruk, karena tidak sepenuh</span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> hati, sehingga jiwanya</span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> pun jauh dari Allah. Bagaimana mungkin doa yang</span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> demikian bisa terkabul. </span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Do'a itu hanya meluncur dari lisannya, tanpa</span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> melibatkan hatinya.</span><br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Sementara itu, Allah SWT mengajari agar kita tidak lalai</span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> saat berdzikir</span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> kepada-Nya dengan merendahkan suara maupun</span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> berbisik-bisik mesra di dalam</span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> jiwa.</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<i>‘’Dan berdzikirlah menyebut (nama) Tuhanmu di</i></span><i><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> dalam jiwamu, dengan</span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> merendahkan diri dan rasa takut serta dengan tidak</span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> mengeraskan suara, di</span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> waktu pagi dan petang hari. Dan janganlah kamu</span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> termasuk orang-orang yang</span></i><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><i> lalai.’’</i> [QS. Al A’raaf: 205].</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
Subhanallah, untuk itu</span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> marilah kita merenung,</span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> kembali bertanya pada diri kita masing masing, sudahkah hati</span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> kita ini tersambung</span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> pada Allah pada saat kita berdzikir dan berdoa pada</span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> Allah.. Semoga dan</span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> Insya Allah demikian adanya, amin.</span><br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Kurang lebihnya, mohon maaf………….kebenaran</span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> mutlak hanya milik Allah, bila</span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> ada kesalahan, emang itulah kekurangan hamba</span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> Allah yang bernama Edy Rusman,</span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> dan itu kedhoifan saya.</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15894012701852916698noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-398726353936782982.post-38535980832287379502012-11-02T20:46:00.004+07:002012-11-02T20:46:42.694+07:00Haji Mabrur atau Haji Mabur<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Assalamualiakum.,<br />
Mabrur, itulah harapan setiap calon jema’ah haji yang hendak berangkat
ke Tanah Suci. Mudah terucap tapi sulit didapat. Harapan itu pula yang
selalu tersemat di dada para calon jama’ah tiap kali mereka memohon do'a
kepada yang ditinggal saat akan berangkat ke sana.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"> </span></span>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Tapi siapa sangka, dari 600.000 jiwa yang berangkat ke tanah suci
hanya 6 orang yang meraih haji mabrur. Begitulah riwayat yang tertera
dalam buku <i>Ihya Ulumuddin</i> karya Imam al-Ghazali. Bahkan siapa sangka
pula, ada yang meraih haji mabrur padahal yang bersangkutan sama sekali
tidak kesana, gagal berangkat lantaran menyerahkan ongkos hajinya untuk
memberi makan orang miskin. Sebagaimana kisah Abdullah Ibn al-Mubarak
dalam riwayat yang lain.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Cerita atau kisah itu entah kapan kejadiannya. Tapi terlepas benar
tidaknya kisah tersebut, Rasul SAW pernah menyatakan bahwa tekad dan
niat dapat menjadi sebab diraihnya kebaikan yang sempurna, meskipun
perbuatan itu sendiri belum dilakukan: “Maka siapa saja yang bertekad
untuk melakukan kebaikan sementara ia belum sempat untuk mewujudkannya
Allah SWT telah menuliskannya sebagai sebuah kebajikan yang sempurna
(sama seperti telah melaksanakannya)”.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"></span></span></div>
<a name='more'></a><span style="font-size: small;">Dalam Kitab Lisan al-Arab, Mabrur dapat berarti baik, suci, dan
bersih dan juga berarti maqbul atau diterima. Dalam pengertian pertama, Haji Mabrur adalah haji yang dilaksanakan dengan baik, tidak melakukan
hal-hal yang dilarang seperti berkata kotor, berbuat fasik atau
mengganggu orang lain, tak terkecuali menyuap orang untuk memudahkannya
melakukan sesuatu seperti mencium hajar al-aswad. Termasuk dalam
pengertian pertama ini adalah menggunakan harta yang halal untuk ongkos
dan biaya perjalanan ibadah.</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Dalam arti yang kedua, mabrur berarti maqbul atau diterima. Haji
mabrur berarti telah melakukan tata cara ibadah atau manasik haji sesuai
dengan petunjuk Allah Swt dan Sunnah Rasulullah SAW, memperhatikan
berbagai syarat dan rukunnya serta hal-hal yang wajib diperhatikan dalam
berhaji.</span></span></div>
<a href="http://songgobumi.files.wordpress.com/2012/10/haji-mabrur.jpg"><img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-2338" src="http://songgobumi.files.wordpress.com/2012/10/haji-mabrur.jpg?w=590" title="haji-mabrur" /></a><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Dari kedua pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa yang
dimaksud haji mabrur adalah haji yang diterima dan diridhoi oleh Allah
SWT karena ibadah hajinya telah dilakukan dengan baik dan benar serta
dengan bekal yang halal, suci dan bersih.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Tetapi sulit untuk menyebut setiap orang yang kembali dari
melaksanakan ibadah haji telah meraih haji mabrur. Sebab predikat haji
mabrur seperti halnya pahala, hanya Allah SWT yang tahu. Tak ada
sertifikat tertulis yang dapat ditunjukkan sebagai bukti keberhasilan
meraih “haji mabrur” seperti secarik kertas ijazah pada lembaga-lembaga
pendidikan.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Begitupun mabrur bukan tidak dapat diukur. Informasi dari
sumber-sumber agama Islam telah menyebut beberapa indikator kemabruran
ibadah haji. Dalam sebuah hadisnya yang terkenal, yang diriwayatkan oleh
Imam Ahmad dan Thabrani Rasulullah SAW bersabda :<br />
“dari Jabir ra, dari Nabi Muhammad SAW berkata, “Haji yang mabrur tiada
balasannya kecuali Surga”. Lalu beliau ditanya, “apa tanda kemabrurannya
ya Rasul?” Rasul SAW bersabda, “memberi makan orang yang kelaparan, dan
tutur kata yang santun”. (HR. Ahmad dan Thabraniy, dan lainnya).</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Imam Nawawi dalam kitabnya “al-Idhah fi Manasik al-hajj wal Umrah” menegaskan:<br />
Haji yang mabrur adalah yang mengantarkan pelakunya kepada perubahan
kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya (terutama peningkatan ibadah).</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><b>Indikator pertama</b> kemabruran ibadah haji yang dilakukan adalah
tumbuhnya kepedulian sosial yang tinggi, yang dalam hadis di atas
terungkap dalam kalimat “memberi makan orang yang kelaparan”. Frasa
“memberi makan orang yang kelaparan” ini dapat dipahami dalam artian
yang luas dalam bentuk memberikan berbagai bantuan sosial. Bisa berarti
memberikan bantuan pendidikan kepada anak-anak yang putus sekolah; rajin
bersedekah kepada para fakir miskin; suka bergotong royong untuk
kemaslahatan bersama. Orang-orang yang kembali dari tanah suci dan
meraih haji yang mabrur akan menjadi pribadi-pribadi dermawan. Lebih
mendahulukan kepentingan umum ketimbang kepentingan dirinya sendiri.
Bahkan pada tingkatnya yang paling sempurna adalah rela memberikan
bantuan kepada orang lain, padahal dirinya juga membutuhkan sesuatu yang
diberikan itu.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><b>Indikator yang kedua</b> adalah tutur kata yang santun. Tutur kata yang
baik menjadi syarat terjalinnya hubungan yang harmonis di tengah
masyarakat. Sebab seringkali perselisihan dipicu oleh kata-kata yang tak
patut terucap dan menyakiti orang lain. Karena itu, mereka yang meraih
haji mabrur tampak pada tutur katanya yang santun. Berusaha menjaga
perasaan orang lain.Tidak ingin menang sendiri dalam tiap pembicaraan.
Atau dalam ungkapan yang lebih tegas dapat dinyatakan bahwa para peraih
haji mabrur adalah pribadi-peribadi yang berakhlak mulia.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><b>Indikator ketiga</b> adalah adanya peningkatan gairah beribadah
sekembalinya dari tanah suci. Mereka yang meraih haji mabrur akan
semakin rajin ke masjid untuk sholat berjama’ah ataupun menghadiri
berbagai kegiatan keagamaan. Sebab selama mereka di tanah suci telah
melatih dirinya untuk terus menurus sholat berjama’ah di masjid. Bahkan
datang lebih awal dari jadwal waktu sholat berjama’ah. Sampai-sampai
rela berlari-larian dan berdesak-desakan untuk meraih tempat yang utama
di dalam masjid seperti di Raudhah.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Sayangnya, sejauh yang teramati dari para jama’ah yang sedang
melaksanakan ibadah haji di tanah suci, tak sedikit dari mereka yang
bersikap tidak sepatutnya dalam pelaksanaan ibadah haji. Memonopoli
tempat sholat di Raudhah dan keengganan memberikan tempat kepada jama’ah
lain yang antri berdiri, yang juga ingin merasakan sholat dan munajat
di tempat itu. Ataupun berdesak-desakan dan saling sikut hingga melukai
orang lain sewaktu akan mencium Hajar al-Aswad. Seolah mereka gagal
menangkap pesan intrinsik dalam rangkaian ritual ibadah haji, untuk
tidak bertengkar, berkata-kata yang tak layak, dan untuk tidak menyakiti
orang lain sebagaimana yang tercermin dalam larangan-larangan saat
mereka berihram.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Pun sekembalinya ke tanah air, masih banyak masjid yang sepi dari
sholat berjama’ah, khususnya di waktu shubuh. Padahal, sewaktu di tanah
suci para jama’ah seolah-olah menjadi orang yang paling merugi manakala
tertinggal sholat berjama’ah, khusunya saat melewatkan berjama’ah
sebanyak 40 waktu di Masjid Nabawi. Bahkan mereka sanggup datang lebih
awal dan berdiri dengan sabar menunggu pintu Masjid Nabawi terbuka pukul
03.00 pagi.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br />
Cukup besarnya ketimpangan sosial di tengah-tengah masyarakat juga jadi
indikasi lain betapa haji yang mereka lakukan tak cukup berpengaruh pada
perubahan sikap mereka dalam merespon pendiritaan kaum dhu’afa (fakir
dan miskin). Semestinya, ratusan ribu jama’ah Indonesia yang kembali
dari tanah suci menjadi suatu kekuatan perubahan sosial yang cukup
signifikan. Seperti halnya dulu, para jama’ah haji berhasil menjadi
kekuatan perubahan sosial yang penting dalam mendorong lahirnya
perjuangan kemerdekaan di tanah air ini.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Selama ini, pelajaran manasik haji yang diberikan memang terlalu
menitik-beratkan pada tata cara penyelenggaraan ritual haji. Padahal
perkara ubudiyah ini pada prakteknya di lapangan akan mudah. Mengingat
semua orang di tanah suci akan melakukan pola-pola ibadah yang sama.
Thawaf 7 (tujuh) kali mengitari ka’bah, berlari-lari kecil dari bukit Shafa
menuju Marwa, wukuf di Arafah, melontar jumrah di Mina, serta
menggunting rambut atau tahallul, kesemuanya adalah rangkaian ibadah
yang akan dilaksanakan secara serentak oleh seluruh jama’ah dari segala
penjuru dunia yang ada di tempat itu. Tak akan ada kekeliruan selama
jama’ah mau mengikuti arahan yang ada. Adapun doa-doa dan bacaan tiap
rangkaian ibadah haji bukanlah suatu kemutlakan yang tak dapat diganti
dengan sebait doa atau zikir yang lain.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Ternyata meraih haji mabrur itu tidak hanya tergantung dalam
rangkaian ritual ibadahnya. Tetapi yang jauh lebih penting adalah
penghayatan dari pelaksanaan ibadah itu sendiri yang dapat melahirkan
perubahan perilaku dalam kehidupan sehari-hari sekembalinya dari tanah
suci. Kemabruran diukur bukan saja sejauh mana kita makin saleh secara
individual tetapi yang terpenting saleh secara sosial. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Mungkin kita
perlu mempertimbangkan sindiran Ibn Athaillah al-Sakandary, seorang
ulama sufi yang cukup populer dengan karyanya al-Hikam, agar jangan
sampai kita terjebak dalam ibadah yang dilandasi hawa nafsu. Seperti apa
itu? Ternyata keinginan kita berkali-kali ke tanah suci, sementara
masih ada tetangga yang berada dalam kesulitan ekonomi adalah pertanda
ibadah yang masih dilandasi hawa nafsu. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Wallahu a’lam bi al-Shawaab...</span></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15894012701852916698noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-398726353936782982.post-38945441956348955862012-11-01T01:12:00.002+07:002012-11-01T20:23:43.554+07:00Raja tak Bermahkota<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg06bNSfv885-N-8t_BmpAxW1YwQOfb6AkZvH7_gZkKy6vMB6W_OA6AEAFMRleaTY8osaqo_M9JcXtx02YHDNDsz0wOXDh7hzgWArBi3JjVXz8TWis6w9c4xSx5FDfk8iQOpKn7-aKIHek/s1600/IMG_20121101_081653.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg06bNSfv885-N-8t_BmpAxW1YwQOfb6AkZvH7_gZkKy6vMB6W_OA6AEAFMRleaTY8osaqo_M9JcXtx02YHDNDsz0wOXDh7hzgWArBi3JjVXz8TWis6w9c4xSx5FDfk8iQOpKn7-aKIHek/s320/IMG_20121101_081653.jpg" width="240" /></a></div>
<br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Habib Hasan bin Idrus Al-Habsyi pada masa hidupnya terkenal sebagai "Pasak" Banjar. Ia hidup sezaman dengan tokoh berpengaruh lainnya, mufti ternama Kalimantan, Surgi Besar H Jamaluddin, sekitar abad ke 19.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Pihak keluarga tidak memiliki catatan tahun kelahiran Habib Hasan. Dari informasi orang-orang tua, yang diketahui pasti adalah Habib Hasan kelahiran Sambas. Sang ayah, Sayyid Idrus bin Hasan Al-Habsyi, diperkirakan datang ke Banjarmasin tahun-tahun terakhir menjelang runtuhnya Kesultanan Banjar.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Pada tahun 1855, pada susunan pemerintahan di Banjarmasin saat jabatan residen dipegang oleh A Van der Ven dan kekuasaan mangkubumi ditangan Pangeran Tamjidillah, tak tertera nama Sayyid Idrus. Wakil tokoh orang Arab yang tercatat ikut dalam elite pemerintahan hanya Pangeran Syarif Husien bin Muhammad Baharun, sebagai salah satu anggota pengadilan perdata dan pidana.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Nama Sayyid Idrus baru muncul pada tahun 1860-an, ketika kerajaan Banjar di hapus secara sepihak oleh Belanda. Ketika terjadinya perang Banjar, Sayyid Idrus diakui sebagai <i>Hoofd der Arabieren </i>(kepala orang Arab).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Keluarga Habib Idrus tinggal di Ujung Murung. Ujung Murung adalah perkampungan Arab di zaman penjajahan. Didepan rumah mereka mengalir sungai Martapura, yang tersambung dengan sungai Barito. Beberapa meter dari kediaman beliau berdiri sebuah surau kecil yang diberi nama "Langgar (Mushola) Noor". Langgar Noor binaan keluarga Sayyid Idrus dan dilanjutkan oleh Habib Hasan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"></span></div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Sayyid Idrus pada tahun 1296 H (sekitar tahun 1876 M), Habib Hasan menggantikan sang ayah sebagai tokoh ulama keturunan Arab di Banjarmasin. Kharismatik yang dimiliki Habib Hasan membuat pejabat Belanda segan dan dihormati. "Habib Hasan dianggap Belanda sebagai "Raja tak Bermahkota."</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Di masyarakat ia dikenal dengan sebutan Habib Ujung Murung. Bersama sahabatnya H Jamaluddin yang adalah keturunan Syech Muhammad Arsyad Al-Banjari, mereka dipercaya umat sebagai tempat bertanya berbagai persoalan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<img alt="Syaikh Muhammad Arsyad al-banjari" border="0" height="320" src="http://farm5.staticflickr.com/4143/4856438830_cdc7473465_t.jpg" title="Syaikh Muhammad Arsyad al-banjari" width="257" /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Pada suatu ketika masyarakat bingung menunggu penentuan kapan hari H datangnya Idul Fitri, maka pemuka masyarakat dan ulama kemudian mengunjungi kediaman Habib Hasan di Ujung Murung. "Sudahkan kalian ke Kiai Jamal.?" ujar Habib Hasan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Kemudian warga pun mengikuti petunjuk Habib Hasan untuk menanyakan perihal berakhirnya puasa Ramadhan ke Kiai Jamal (Surgi Mufti H Jamaluddin). Setelah tiba dikediaman beliau, lagi-lagi rombongan ulama dan pemuka masyarakat Banjar mendapatkan pertanyaan serupa. "Sudahkah kalian mendatangi Habib Ujung Murung.?" </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Setelah kejadian itu, rombongan akhirnya diminta menunggu isyarat dari keduanya. Habib Ujung Murung dan Surgi Mufti bertemu dan bermusyawarah. Hasilnya "Tunggulah hari itu. Jika beduk dibunyikan pertanda puasa Ramadhan telah berakhir.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Sebagai tokoh berpengaruh dizamannya, Habib Hasan pernah melindungi pelarian Ratu Zaleha, pejuang Perang Banjar cucu Pahlawan Nasional Pangeran Antasari. Ratu Zaleha yang diburu tentara Belanda, tiba-tiba muncul dan menemui Habib Hasan, lantas beliau disembunyikan dibawah ranjang Habib Hasan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Tentara Belanda yang telah mendapatkan informasi tersebut kemudian mendatangi kediaman Habib Hasan. Dengan penuh keyakinan dan tidak gentar sedikit pun Habib Hasan menghadapi pasukan tentara bersenjata itu. "Silahkan periksa seluruh isi rumah ini." ujarnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Setelah setiap sudut rumah diperiksa, Belanda itu tidak menemukan buruannya. Mereka pun meninggalkan rumah Habib Hasan tanpa hasil.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Untuk menghindari kecurigaan lebih lanjut dari spion-spion Belanda, Ratu Zaleha kemudian diungsikan lagi pada suatu malam dengan menggunakan perahu yang sudah siap menjemput didepan rumah Habib Hasan. Tak jelas kemana perahu itu membawa Ratu Zaleha.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Habib Hasan memiliki saudara yakni Syarifah Mahani. Sang adik ini menikah dengan Habib Muhammad bin Agil Al-Habsyi. Kemudian Habib Muhammad sering berdialog dengan Habib Hasan dan Surgi Mufti. Panglima Batur, pejuang Perang Banjar, lainnya yang mati syahid dihukum gantung oleh Belanda berguru ilmu kepada Habib Muhammad.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Nama neneknya yaitu Syarifah Fetum anak pasangan Habib Muhammad bin Agil Al-Habsyi dengan Syarifah Mahani binti Idrus Al-Habsyi, dulu memiliki catatan Perang Banjar yang ditulis dalam bahasa Arab Melayu. Buku berharga itu hilang ketika keluarga mereka mengungsi ke kampung lain pada saat jembatan Coen (Jembatan Dewi, sekarang Jembatan Ahmad Yani) meledak ketika Jepang masuk ke Banjarmasin, Februari 1942. Dari sang nenek, mantan Rabithah Alawiyyin kota Banjarmasin ini banyak mendapat cerita tentang leluhurnya yang bermukim di Ujung Murung.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Ratu Zaleha akhirnya ditangkap tahun 1905 dan di asingkan ke Bogor. Sebelumnya, suami Ratu Zaleha , Gusti Muhammad Arsyad juga ditangkap Belanda dan diasingkan ke Bogor. Mereka hidup puluhan tahun di kawasan Empang Bogor sebelum akhirnya dikembalikan ke Banjarmasin setelah tua dan sakit-sakitan. Ratu Zaleha kembali ke Banjarmasin tahun 1937 dan meninggal dunia pada tahun 1957.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Sebagaimana tahun lahirnya, kapan persisnya Habib Hasan meninggal dunia, pihak keluarga tidak memiliki catatan. Ada sebuah foto yang memperlihatakan Habib Hasan berdampingan dengan Gusti Muhammad Arsyad di penghujung Perang Banjar tahun 1904.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6_hisXEfwz7E9QTKxqNco5dAUI1B68KLKUiA5KiG4iphh4gTpgkGMqPSmtaWQ4cdh5MjvPeDMOmReztDH2p3DnnmVr8gHl2olKPufOYgU9u05cwNHW_4eXc2xldXd-0hral3pVwv7a3k/s1600/IMG_20121101_081819.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6_hisXEfwz7E9QTKxqNco5dAUI1B68KLKUiA5KiG4iphh4gTpgkGMqPSmtaWQ4cdh5MjvPeDMOmReztDH2p3DnnmVr8gHl2olKPufOYgU9u05cwNHW_4eXc2xldXd-0hral3pVwv7a3k/s320/IMG_20121101_081819.jpg" width="240" /></a></div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Saat Habib Hasan meninggal dunia, Surgi Mufti menanggis. Kehilangan sahabat terbaiknya membuat Surgi Mufti sangan bersedih. Habib Hasan dimakamkan di Turbah Sungai Jingah, Banjarmasin yang merupakan <i>alkah</i> (pemakaman) khusus keluarga Habaib.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Habib Hasan meninggalkan dua orang anak, yakni Husien dan Abubakar dan tiga anak perempuan , yaitu Syarifah Sehah, Syarifah Aisyah dan Syarifah Noor. Husien tidak meneruskan keturunan garis laki-laki, karena empat anaknya perempuan semua, yakni Syarifah Mariam, Syarifah Sidah, Syarifah Mastora dan Syarifah Salmah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Dari jalur salah satu putri Habib Hasan tersebut, muncul Habib Abdullah bin Ahmad Al-Hamid, tokoh Alawiyyin di Pal Satu, Kelurahan Sungai Baru. Ibunya, Syarifah Aminah binti Umar Al-Habsyi adalah cucu Husien. Begitu pula ayahnya, Habib Ahmad bin Abdullah Al-Hamid adalah cucu Husien juga. Habib Abdullah menyimpan rapi foto sang leluruh.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS", sans-serif;">Abubakar, anak Habib Hasan lainnya yang tinggal di Kampung Alalak, melanjutkan silisilah dzuriat keluarga Habib Ujung Murung dari jalur laki-laki, yakni tiga putra: Salim, Agil dan Ibrahim. Anak Ibrahim, Idrus 69 tahun, keturunan langsung Habib Hasan tertua yang masih hidup hingga saat ini. </span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15894012701852916698noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-398726353936782982.post-51872199600121300632012-10-31T22:38:00.003+07:002012-10-31T22:41:57.453+07:00Dahsyatnya sakit saat sakaratul maut.<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">
Demi Allah, seandainya jenazah yang sedang kalian tangisi bisa
berbicara sekejab, lalu menceritakan (pengalaman sakaratul mautnya) pada
kalian, niscaya kalian akan melupakan jenazah tersebut, dan mula</span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">i menangisi diri kalian sendiri. (Imam Ghozali mengutip atsar Al-Hasan).</span></span></div>
<div class="text_exposed_show">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"> Sabda Rasulullah SAW : “Sakaratul maut itu sakitnya sama dengan tusukkan 300 (tiga ratus) pedang” (HR. Tirmidzi) </span> </span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">
Sabda Rasulullah SAW : “Kematian yang paling ringan ibarat sebatang
pohon penuh duri yang menancap di selembar kain sutera. Apakah batang
pohon duri itu dapat diambil tanpa membawa serta bagian kain sutera yang
tersobek ?” (HR Bukhari)</span> </span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"> Atsar (pendapat) para sahabat Rasulullah SAW . </span> </span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">
Ka’b al-Ahbar berpendapat : “Sakaratul maut ibarat sebatang pohon
berduri yang dimasukkan kedalam perut seseorang. Lalu, seorang lelaki
menariknya dengan sekuat-kuatnya sehingga ranting itupun membawa semua
bagian tubuh yang menyangkut padanya dan meninggalkan yang tersisa”. </span></span><br />
<a name='more'></a><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">
Imam Ghozali berpendapat : “Rasa sakit yang dirasakan selama sakaratul
maut menghujam jiwa dan menyebar ke seluruh anggota tubuh sehingga
bagian orang yang sedang sekarat merasakan dirinya ditarik-tarik dan
dicerabut dari setiap urat nadi, urat syaraf, persendian, dari setiap
akar rambut dan kulit kepala hingga kaki”. </span> </span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"> Imam Ghozali juga
mengutip suatu riwayat ketika sekelompok Bani Israil yang sedang
melewati sebuah pekuburan berdoa pada Allah SWT agar Ia menghidupkan
satu mayat dari pekuburan itu sehingga mereka bisa mengetahui gambaran
sakaratul maut. Dengan izin Allah SWT melalui suatu cara tiba-tiba mereka
dihadapkan pada seorang pria yang muncul dari salah satu kuburan tersebut. </span> </span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"> “Wahai Manusia !”, kata pria tersebut. </span> </span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">
“Apa yang kalian kehendaki dariku? Limapuluh tahun yang lalu aku
mengalami kematian, namun hingga kini rasa perih bekas sakaratul maut
itu belum juga hilang dariku.” </span></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"> Proses sakaratul maut bisa
memakan waktu yang berbeda untuk setiap orang, dan tidak dapat dihitung
dalam ukuran detik seperti hitungan waktu dunia ketika kita menyaksikan
detik-detik terakhir kematian seseorang. </span> </span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"> Mustafa Kemal
Attaturk, bapak modernisasi (sekularisasi) Turki, yang mengganti negara Turki
dari negara bersyariat Islam menjadi negara sekular, dikabarkan
mengalami proses sakaratul maut selama 6 bulan (walau tampak dunianya
hanya beberapa detik), seperti dilaporkan oleh salah satu keturunannya
melalui sebuah mimpi. </span> </span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"> Rasa sakit sakaratul maut dialami setiap
manusia, dengan berbagai macam tingkat rasa sakit, ini tidak terkait
dengan tingkat keimanan atau kezhaliman seseorang selama ia hidup. </span> </span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">
Sebuah riwayat bahkan mengatakan bahwa rasa sakit sakaratul maut
merupakan suatu proses pengurangan kadar siksaan akhirat kita kelak. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Demikianlah rencana Allah. </span></span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15894012701852916698noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-398726353936782982.post-48830005558989657252012-10-29T00:27:00.001+07:002012-11-01T20:34:22.085+07:00Syech Muhammad Abdul Malik bin Muhammad Ilyas<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqrDaKUngZCRoGAzotKzRsNDPmf8OMGp2mKvXZtyb5CmmdJgNlSwT297u1_jNIATUeXk7DU0wXNVM2m_b5pAT6M9i-4umuv1TDMBogT2L6vMdVrF1UAVeVZKa4UFcQfxzv0p166fTwwYI/s1600/IMG_20121028_235645.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqrDaKUngZCRoGAzotKzRsNDPmf8OMGp2mKvXZtyb5CmmdJgNlSwT297u1_jNIATUeXk7DU0wXNVM2m_b5pAT6M9i-4umuv1TDMBogT2L6vMdVrF1UAVeVZKa4UFcQfxzv0p166fTwwYI/s320/IMG_20121028_235645.jpg" width="240" /></a></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Semasa hidupnya Syech Abdul Malik memimpin 2 (dua) thariqah besar (sebagai mursyid) yaitu: <i>Thariqah An-Naqsabandiyah Al-Khalidiyah</i> dan <i>Thariqah Asy-Syadziliyah</i>.
Sanad Thariqah An-Naqsabandiyah Al-Khalidiyah telah ia peroleh secara
langsung dari ayah beliau yakni Syaikh KH Muhammad Ilyas, sedangkan sanad
Thariqah Asy-Sadziliyah diperolehnya dari As-Sayyid Ahmad An-Nahrawi
Al-Makki (Makkah).</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Syaikh
Abdul Malik mengamalkan dua amalan wirid utama, yaitu
membaca Al-Qur’an dan Shalawat. Beliau membaca shalawat
sebanyak 16.000 kali dalam setiap harinya dan menghatamkan
Al-Qur’an setiap hari. Shalawat yang diamalkan adalah shalawat Nabi Khidir AS
atau lebih sering disebut shalawat rahmat, yakni <i>“Shallallah ‘ala Muhammad.”</i>
Dan itu adalah shalawat yang sering beliau ijazahkan kepada para tamu
dan murid beliau. Adapun shalawat-shalawat yang lain, seperti shalawat <i>Al-Fatih</i>, <i>Al-Anwar</i> dan lain-lain.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"> <i> </i> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Beliau juga dikenal
sebagai ulama yang mempunyai kepribadian yang sabar, zuhud, tawadhu dan
sifat-sifat kemuliaan yang menunjukan ketinggian dari akhlaq yang
melekat pada diri beliau. Sehingga amat wajarlah bila masyarakat
Karesidenan Banyumas dan sekitarnya sangat mencintai dan menghormatinya.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Beliau disamping
dikenal memiliki hubungan yang baik dengan para ulama besar umumnya,
Syaikh Abdul Malik mempunyai hubungan yang sangat erat dengan ulama dan
habaib yang dianggap oleh banyak orang telah mencapai derajat <i>waliyullah</i>,
seperti Habib Soleh bin Muhsin Al-Hamid (Tanggul, Jember), Habib Ahmad
Bilfaqih (Yogyakarta), Habib Husein bin Hadi Al-Hamid (Brani,
Probolinggo), KH Hasan Mangli (Magelang), Habib Hamid bin Yahya
(Sokaraja, Banyumas) dan lain-lain.</span></span><br />
<a name='more'></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Diceritakan, saat
Habib Soleh Tanggul pergi ke Pekalongan untuk menghadiri sebuah haul.
Selesai acara haul, Habib Soleh berkata kepada para jamaah,”Apakah
kalian tahu, siapakah gerangan orang yang akan datang kemari? Dia adalah
salah seorang pembesar kaum <i>‘arifin</i> di tanah Jawa.” Tidak lama kemudian datanglah Syaik Abdul Malik dan jamaah pun terkejut melihatnya.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Hal yang sama juga
dikatakan oleh Habib Husein bin Hadi Al-Hamid (Brani, Kraksaan,
Probolinggo) bahwa ketika Syaikh Abdul Malik berkunjung ke rumahnya
bersama rombongan, Habib Husein berkata, ”Aku harus di pintu karena aku
mau menyambut salah satu pembesar Wali Allah.”</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Asy-Syaikh Abdul
Malik lahir di Kedung Paruk, Purwokerto, pada hari Jum’at 3 Rajab 1294 H
(1881). Nama kecilnya adalah Muhammad Ash’ad sedang nama Abdul Malik
diperoleh dari ayahnya, KH Muhammad Ilyas ketika ia menunaikan ibadah
haji bersamanya. Sejak kecil Asy-Syaikh Abdul Malik telah memperoleh
pengasuhan dan pendidikan secara langsung dari kedua orang tuanya dan
saudara-saudaranya yang ada di Sokaraja, Banyumas terutama dengan KH
Muhammad Affandi.</span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Setelah belajar
Al-Qur’an dengan ayahnya, Asy-Syaikh kemudian mendalami kembali
Al-Qur’an kepada KH Abu Bakar bin H Yahya Ngasinan (Kebasen, Banyumas).
Pada tahun 1312 H, ketika sudah menginjak usia
dewasa, oleh sang ayah, ia dikirim ke Makkah untuk menimba ilmu agama.
Di sana ia mempelajari berbagai disiplin ilmu agama diantaranya ilmu
Al-Qur’an, tafsir, Ulumul Qur’an, Hadits, Fiqh, Tasawuf dan lain-lain.
Asy-Syaikh belajar di Tanah suci dalam waktu yang cukup lama, kurang
lebih selama limabelas tahun.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Dalam ilmu
Al-Qur’an, khususnya ilmu Tafsir dan Ulumul Qur’an, ia berguru kepada
Sayid Umar Asy-Syatha’ dan Sayid Muhammad Syatha’ (putra penulis kitab <i>I’anatuth Thalibin hasyiyah Fathul Mu’in).</i>
Dalam ilmu hadits, ia berguru Sayid Thaha bin Yahya Al-Magribi (ulama
Hadramaut yang tinggal di Makkah), Sayyid Alwi bin Shalih bin Aqil bin
Yahya, Sayyid Muhsin Al-Musawwa, Asy-Syaikh Muhammad Mahfudz bin Abdullah
At-Tirmisi. Dalam bidang ilmu syariah dan Thariqah Alawiyyah ia berguru
pada Habib Ahmad Fad’aq, Habib Aththas Abu Bakar Al-Attas, Habib
Muhammad bin Idrus Al-Habsyi (Surabaya), Habib Abdullah bin Muhsin
Al-Attas (Bogor), Kyai Soleh Darat (Semarang).</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Sementara itu,
guru-gurunya di Madinah adalah Sayyid Ahmad bin Muhammad Amin Ridwan,
Sayyid Abbas bin Muhammad Amin Raidwan, Sayyid Abbas Al Maliki Al-Hasani
(kakek Sayyid Muhammad bin Alwi Al Maliki Al-Hasani), Sayyid Ahmad
An-Nahrawi Al Makki, Sayyid Ali Ridha. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Setelah sekian
tahun menimba ilmu di Tanah Suci, sekitar tahun 1327 H, Asy-Syaikh Abdul
Malik pulang ke kampung halaman untuk berkhidmat kepada kedua orang
tuanya yang saat itu sudah sepuh (berusia lanjut). Kemudian pada tahun
1333 H, sang ayah, Asy Syaikh Muhammad Ilyas berpulang ke Rahmatullah.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Sesudah sang ayah
wafat, Asy-Syaikh Abdul Malik kemudian mengembara ke berbagai daerah di
Pulau Jawa guna menambah wawasan dan pengetahuan dengan berjalan kaki.
Ia pulang ke rumah tepat pada hari ke- 100 dari hari wafat sang ayah,
dan saat itu umur Asy Syaikh berusia tiga puluh tahun.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Sepulang dari
pengembaraan, Asy-Syaikh tidak tinggal lagi di Sokaraja, tetapi menetap
di Kedung Paruk bersama ibundanya, Nyai Zainab. Perlu diketahui,
Asy-Syaikh Abdul Malik sering sekali membawa jemaah haji Indonesia asal
Banyumas dengan menjadi pembimbing dan syaikh. Mereka bekerjasama dengan
Asy-Syaikh Mathar Mekkah, dan aktivitas itu dilakukan dalam rentang
waktu yang cukup lama.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Sehingga wajarlah
kalau selama menetap di Mekkah, ia memperdalam lagi ilmu-ilmu agama
dengan para ulama dan syaikh yang ada di sana. Berkat keluasan dan
kedalaman ilmunya, Syaikh Abdul Malik pernah memperoleh dua anugrah
yakni pernah diangkat menjadi Wakil Mufti Madzab Syafi’i di Mekkah dan
juga diberi kesempatan untuk mengajar. Pemerintah Saudi sendiri sempat
memberikan hadiah berupa sebuah rumah tinggal yang terletak di sekitar
Masjidil Haram atau tepatnya di dekat Jabal Qubes. Anugrah yang sangat
agung ini diberikan oleh Pemerintah Saudi hanya kepada para ulama yang
telah memperoleh gelar Al-‘Allamah.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Syaikh Ma’shum (Lasem, Rembang) setiap berkunjung ke Purwokerto, seringkali menyempatkan diri singgah di rumah Asy-Syaikh Abdul Malik dan mengaji kitab <i>Ibnu Aqil Syarah Alfiyah Ibnu Malik</i> secara <i>tabarrukan</i> (meminta barakah) kepada Asy-Syaikh Abdul Malik. Demikian pula dengan
Mbah Dimyathi (Comal, Pemalang), KH Khalil (Sirampog, Brebes), KH
Anshori (Linggapura, Brebes), KH Nuh (Pageraji, Banyumas) yang merupakan
kiai-kiai yang hafal Al-Qur’an, mereka kerap sekali belajar ilmu
Al-Qur’an kepadanya. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7lD_WdJZ7yY64UmuQZkkAOCsohEUvaLqoe-NxfGH_5hVRhQfH-NwIbPzlFWCEUZolSW-qQlAgfEWf_unhxvx7i2cKw2Y7JswtXjebK6tDTLfLiaQBsWVW8c6zjVtOoO1sMtzUwXZBf1g/s1600/IMG-20121029-WA0000.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7lD_WdJZ7yY64UmuQZkkAOCsohEUvaLqoe-NxfGH_5hVRhQfH-NwIbPzlFWCEUZolSW-qQlAgfEWf_unhxvx7i2cKw2Y7JswtXjebK6tDTLfLiaQBsWVW8c6zjVtOoO1sMtzUwXZBf1g/s320/IMG-20121029-WA0000.jpg" width="240" /></a></div>
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Kehidupan Syaikh
Abdul Malik sangat sederhana, di samping itu ia juga sangat santun dan
ramah kepada siapa saja. Beliau juga gemar sekali melakukan <i>silaturrahiem</i>
kepada murid-muridnya yang miskin. Baik mereka yang tinggal di Kedung
Paruk maupun di desa-desa sekitarnya seperti Ledug, Pliken, Sokaraja,
dukuhwaluh, Bojong dan lain-lain.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Hampir setiap hari
Selasa pagi, dengan kendaraan sepeda, naik becak atau dokar, Syaikh
Abdul Malik mengunjungi murid-muridnya untuk membagi-bagikan beras, uang
dan terkadang pakaian sambil mengingatkan kepada mereka untuk datang
pada acara pengajian <i>Selasanan </i>(Forum <i>silaturrahiem </i>para
pengikut Thariqah An-Naqsyabandiyah Al-Khalidiyah Kedung paruk yang
diadakan setiap hari Selasa dan diisi dengan pengajian dan <i>tawajjuhan</i>).</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Murid-murid dari
Syaikh Abdul Malik diantaranya KH Abdul Qadir, Kiai Sa’id, KH Muhammad
Ilyas Noor (mursyid Thariqah An-Naqsabandiyah Al-Khalidiyah sekarang),
KH Sahlan (Pekalongan), Drs Ali Abu Bakar Bashalah (Yogyakarta), KH
Hisyam Zaini (Jakarta), Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya
(Pekalongan), KH Ma’shum (Purwokerto) dan lain-lain.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Sebagaimana
diungkapkan oleh murid beliau, yakni Habib Luthfi bin Yahya, Syaikh
Abdul Malik tidak pernah menulis satu karya pun. “Karya-karya Al-Alamah
Syaikh Abdul Malik adalah karya-karya yang dapat berjalan, yakni
murid-murid beliau, baik dari kalangan kyai, ulama maupun shalihin.”</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Diantara warisan
beliau yang sampai sekarang masih menjadi amalan yang dibaca bagi para
pengikut thariqah adalah buku kumpulan shalawat yang beliau himpun
sendiri, yaitu <i>Al-Miftah al-Maqashid li-ahli at-Tauhid fi ash-Shalah
‘ala babillah al-Hamid al-majid Sayyidina Muhammad al-Fatih li-jami’i
asy-Syada’id.”</i></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Shalawat ini
diperolehnya di Madinah dari Sayyid Ahmad bin Muhammad Ridhwani
Al-Madani. Konon, shalawat ini memiliki manfaat yang sangat banyak,
diantaranya bila dibaca, maka pahalanya sama seperti membaca kitab <i>Dala’ilu al-Khairat</i> sebanyak 110 (seratus sepuluh) kali, dapat digunakan untuk menolak bencana dan dijauhkan dari siksa neraka.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Syaikh Abdul Malik
wafat pada hari Kamis, 2 Jumadil Akhir 1400 H (17 April 1980) dan
dimakamkan keesokan harinya lepas shalat Ashar di belakang masjid <i>Baha’ul Haq wa Dhiya’uddin</i>, Kedung Paruk Purwokerto. </span></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15894012701852916698noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-398726353936782982.post-32421944751367882772012-07-03T01:29:00.000+07:002012-07-03T01:52:38.398+07:00Keutamaan Bulan Sya'ban<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9e579hQEhqcvdy6pBZT0zjppFuXJs39KdkQGnqAMcvqQbxVEdhD84mD8HvMPw-74QBG8vvI3il3k3_zd8CvuPANNPOuD2hYAG130h9QBXDyrq7O3-WgLc3465aNRvdxJ6Gso5w9hTgCE/s1600/Kaligrafi-1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="237" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9e579hQEhqcvdy6pBZT0zjppFuXJs39KdkQGnqAMcvqQbxVEdhD84mD8HvMPw-74QBG8vvI3il3k3_zd8CvuPANNPOuD2hYAG130h9QBXDyrq7O3-WgLc3465aNRvdxJ6Gso5w9hTgCE/s320/Kaligrafi-1.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Sya’ban adalah salah satu bulan yang mulia. Bulan ini
adalah pintu menuju bulan Ramadhan. Siapa yang berupaya membiasakan
diri bersungguh-sungguh dalam beribadah di bulan ini, ia akan akan
menuai kesuksesan di bulan Ramadhan.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> </span><br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
Dinamakan Sya’ban, karena pada bulan itu terpancar bercabang-cabang
kebaikan yang banyak (yatasya’abu minhu khairun katsir). Menurut
pendapat lain, Sya’ban berasal dari kata Syi’b, yaitu jalan di sebuah
gunung atau jalan kebaikan. Dalam bulan ini terdapat banyak kejadian dan
peristiwa yang patut memperoleh perhatian dari kalangan kaum muslimin.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> </span></span><span id="more-94"></span>
</div>
<div align="justify" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><b>1). PINDAH QIBLAT</b><br />
Pada bulan Sya’ban, Qiblat berpindah dari Baitul Maqdis, Palistina ke
Ka’bah, Mekah al Mukarromah. Nabi Muhammad SAW
menanti-nanti datangnya peristiwa ini dengan harapan yang sangat tinggi.
Setiap hari Beliau tidak lupa menengadahkan wajahnya ke langit, menanti
datangnya wahyu dari Rabbnya. Sampai akhirnya Allah SWT
mengabulkan penantiannya. Wahyu Allah SWT turun. “<i>Sungguh
Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami
akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke
arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu
ke arahnya</i>.” (QS. Al Baqarah; 144)</span></div>
<div align="justify" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br />
<a name='more'></a></div>
<div align="justify" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><b>2). DIANGKATNYA AMAL MANUSIA.</b><br />
Salah satu keistimewaan bulan Sya’ban adalah diangkatnya amal-amal
manusia pada bulan ini ke langit. Dari Usamah bin Zaid r.a., dia berkata: “Saya berkata: “Ya Rasulullah, saya tidak pernah
melihatmu berpuasa dalam suatu bulan dari bulan-bulan yang ada seperti
puasamu di bulan Sya’ban.” Maka beliau bersabda: “Itulah bulan yang
manusia lalai darinya antara Rajab dan Ramadhan. Dan merupakan bulan
yang di dalamnya diangkat amalan-amalan kepada rabbul ‘alamin. Dan saya
menyukai amal saya diangkat, sedangkan saya dalam keadaan berpuasa.”
(HR. Nasa’i).</span></div>
<div align="justify" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<div align="justify" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><b>3). KEUTAMAAN PUASA DI BULAN SYA'BAN.</b><br />
Rasulullah SAW ditanya oleh seorang sahabat, “Adakah puasa yang paling utama
setelah Ramadlan?” Rasulullah SAW menjawab,
“Puasa bulan Sya’ban karena berkat keagungan bulan Ramadhan.”Dari
‘Aisyah r.a. berkata: “Adalah Rasulullah SAW berpuasa sampai kami katakan beliau tidak pernah
berbuka. Dan beliau berbuka sampai kami katakan beliau tidak pernah
berpuasa. Saya tidak pernah melihat Rasulullah menyempurnakan puasa satu
bulan penuh kecuali Ramadhan. Dan saya tidak pernah melihat beliau
berpuasa lebih banyak dari bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari, Muslim dan Abu
Dawud).</span></div>
<div align="justify" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><br />
Sepintas dari teks Hadits di atas, puasa bulan Sya’ban lebih utama dari
pada puasa bulan Rajab dan bulan-bulan mulia (asyhurul hurum) lainnya.
Padahal Abu Hurairah telah menceritakan sabda dari Rasulullah SAW, “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa
di bulan-bulan mulia (asyhurul hurum).” Menurut Imam Nawawi, hal ini
terjadi karena keutamaan puasa pada bulan-bulan mulia (asyhurul hurum)
itu baru diketahui oleh Rasulullah SAW di akhir hayatnya sebelum sempat
beliau menjalaninya, atau pada saat itu beliau dalam keadaan udzur
(tidak bisa melaksanakannya) karena bepergian atau sakit.</span></div>
<div align="justify" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><br />
Sesungguhnya Rasulullah SAW mengkhususkan bulan
Sya’ban dengan puasa itu adalah untuk mengagungkan bulan Ramadhan.
Menjalankan puasa bulan Sya’ban itu tak ubahnya seperti menjalankan
sholat sunat rawatib sebelum sholat maktubah. Jadi dengan demikian,
puasa Sya’ban adalah sebagai media berlatih sebelum menjalankan puasa
Ramadhan.</span></div>
<div align="justify" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><br />
Adapun berpuasa hanya pada separuh kedua bulan Sya’ban itu tidak diperkenankan, kecuali:</span></div>
<ol>
<li><span style="font-size: small;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Menyambungkan puasa separuh kedua bulan Sya’ban dengan separuh pertama.</span></span></li>
<li style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Sudah menjadi kebiasaan.</span></li>
<li style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Puasa qodlo.</span></li>
<li style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Menjalankan nadzar.</span></li>
<li style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Tidak melemahkan semangat puasa bulan Ramadhan.</span></li>
</ol>
<div align="justify" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><b>4). TURUN AYAT SHOLAWAT NABI.</b><br />
Salah satu keutamaan bulan Sya’ban adalah diturunkannya ayat tentang
anjuran membaca sholawat kepada Nabi Muhammad SAW
pada bulan ini, yaitu ayat: “<i>Sesungguhnya Allah dan
malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang
beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam
penghormatan kepadanya</i>.” (QS. Al Ahzab;56)</span></div>
<div align="justify" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<div align="justify" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><b>5). SYA'BAN, BULAN Al' QURAN</b><br />
Bulan Sya’ban dinamakan juga bulan Al Quran, sebagaimana disebutkan
dalam beberapa atsar. Memang membaca Al Quran selalu dianjurkan di
setiap saat dan di mana pun tempatnya, namun ada saat-saat tertentu
pembacaan Al Quran itu lebih dianjurkan seperti di bulan Ramadhan dan
Sya’ban, atau di tempat-tempat khusus seperti Mekah, Roudloh dan lain
sebagainya.</span></div>
<div align="justify" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><br />
Syech Ibn Rajab al Hambali meriwayatkan dari Anas, “Kaum muslimin ketika
memasuki bulan Sya’ban, mereka menekuni pembacaan ayat-ayat Al Quran dan
mengeluarkan zakat untuk membantu orang-orang yang lemah dan miskin
agar mereka bisa menjalankan ibadah puasa Ramadhan.</span></div>
<div align="justify" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<div align="justify" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><b>6). MALAM NISHFU SYA'BAN.</b><br />
Pada bulan Sya’ban terdapat malam yang mulia dan penuh berkah yaitu
malam Nishfu Sya’ban. Di malam ini Allah SWT mengampuni
orang-orang yang meminta ampunan, mengasihi orang-orang yang minta belas
kasihan, mengabulkan doa orang-orang yang berdoa, menghilangkan
kesusahan orang-orang yang susah, memerdekakan orang-orang dari api
neraka, dan mencatat bagian rizki dan amal manusia.</span><br />
<span style="font-size: small;"><br />
Banyak Hadits yang menerangkan keistimewaan malam Nishfu Sya’ban ini,
sekalipun di antaranya ada yang dlo’if (lemah), namun Al Hafidh Ibn
Hibban telah menyatakan kesahihan sebagian Hadits-Hadits tersebut, di
antaranya adalah: “Nabi Muhammad SAW bersabda,
“Allah SWT melihat kepada semua makhluknya pada malam Nishfu Sya’ban dan Dia
mengampuni mereka semua kecuali orang yang musyrik dan orang yang
bermusuhan.” (HR. Thabarani dan Ibnu Hibban).</span></div>
<div align="justify" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><br />
Para ulama menamai malam Nishfu Sya’ban dengan beragam nama. Banyaknya nama-nama ini mengindikasikan kemuliaan malam tersebut.</span></div>
<ol>
<li><span style="font-size: small;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Lailatul Mubarokah (malam yang penuh berkah).</span></span></li>
<li style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">
Lailatul Qismah (malam pembagian rizki).</span></li>
<li style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">
Lailatut Takfir (malam peleburan dosa).</span></li>
<li style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">
Lailatul Ijabah (malam dikabulkannya doa)</span></li>
<li style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">
Lailatul Hayah walailatu ‘Idil Malaikah (malam hari rayanya malaikat).</span></li>
<li style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">
Lalilatus Syafa’ah (malam syafa’at)</span></li>
<li style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">
Lailatul Baro’ah (malam pembebasan). Dan masih banyak nama-nama yang lain.</span></li>
</ol>
<div align="justify" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<div align="justify" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><b>7). PRO dan KONTRA SEPUTAR NISHFU SYQ'BAN.</b><br />
Al Hafidh Ibn Rojab al Hambali dalam kitab al Lathoif mengatakan,
“Kebanyakan ulama Hadits menilai bahwa Hadits-Hadits yang berbicara
tentang malam Nishfu Sya’ban masuk kategori Hadits dlo’if (lemah), namun
Ibn Hibban menilai sebagaian Hadits itu shohih, dan beliau
memasukkannya dalam kitab shohihnya.” Ibnu Hajar al Haitami dalam kitab
Addurrul Mandlud mengatakan, “Para ulama Hadits, ulama Fiqh dan
ulama-ulama lainnya, sebagaimana juga dikatakan oleh Imam Nawawi,
bersepakat terhadap diperbolehkannya menggunakan Hadits dlo’if untuk
keutamaan amal (fadlo’ilul amal), bukan untuk menentukan hukum, selama
Hadits-Hadits itu tidak terlalu dlo’if (sangat lemah).”Jadi, meski
Hadits-Hadits yang menerangkan keutamaan malam Nishfu Sya’ban disebut
dlo’if (lemah), tapi tetap boleh kita jadikan dasar untuk menghidupkan
amalam di malam Nishfu Sya’ban. </span></div>
<div align="justify" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<div align="justify" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: small;">Kebanyakan ulama yang tidak sepakat tentang
menghidupkan malam Nishfu Sya’ban itu karena mereka menganggap
serangkaian ibadah pada malam tersebut itu adalah bid’ah, tidak ada
tuntunan dari Nabi Muhammad SAW. Sedangkan
pengertian bid’ah secara umum menurut syara’ adalah sesuatu yang
bertentangan dengan Sunnah. Jika demikian secara umum bid’ah itu adalah
sesuatu yang tercela (bid’ah sayyi’ah madzmumah). Namun ungkapan bid’ah
itu terkadang diartikan untuk menunjuk sesuatu yang baru dan terjadi
setelah Rasulullah SAW wafat yang terkandung pada persoalan yang umum yang
secara syar’i dikategorikan baik dan terpuji (hasanah mamduhah).</span></div>
<div align="justify" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<div align="justify" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: small;">Imam Ghozali dalam kitab Ihya Ulumiddin Bab Etika
Makan mengatakan, “Tidak semua hal yang baru datang setelah Nabi
Muhammad SAW itu dilarang. Tetapi yang dilarang
adalah memperbaharui sesuatu setelah Nabi (bid’ah) yang bertentangan
dengan sunnah.” Bahkan menurut beliau, memperbaharui sesuatu setelah
Rasulullah (bid’ah) itu terkadang wajib dalam kondisi tertentu yang
memang telah berubah latar belakangnya.”</span><br />
<span style="font-size: small;"><br />
Imam Al Hafidh Ibn Hajjar berkata dalam Fathul Barri, “Sesungguhnya
bid’ah itu jika dianggap baik menurut syara’ maka ia adalah bid’ah
terpuji (mustahsanah), namun bila oleh syara’ dikategorikan tercela maka
ia adalah bid’ah yang tercela (mustaqbahah). Bahkan menurut beliau dan
juga menurut Imam Qarafi dan Imam Izzuddin ibn Abdis Salam bahwa bid’ah
itu bisa bercabang menjadi lima hukum.</span></div>
<div align="justify" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<div align="justify" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: small;">Syech Ibnu Taimiyah berkata, “Beberapa Hadits dan
atsar telah diriwayatkan tentang keutamaan malam Nisyfu Sya’ban, bahwa
sekelompok ulama salaf telah melakukan sholat pada malam tersebut. Jadi
jika ada seseorang yang melakukan sholat pada malam itu dengan
sendirian, maka mereka berarti mengikuti apa yang dilakukan oleh
ulama-ulama salaf dulu, dan tentunya hal ini ada hujjah dan dasarnya.
Adapun yang melakukan sholat pada malam tersebut secara jamaah itu
berdasar pada kaidah ammah yaitu berkumpul untuk melakukan ketaatan dan
ibadah.</span></div>
<div align="justify" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><br />
Walhasil, sesungguhnya menghidupkan malam Nishfu Sya’ban dengan
serangkaian ibadah itu hukumnya sunnah (mustahab) dengan berpedoman pada
Hadits-Hadits di atas. Adapun ragam ibadah pada malam itu dapat berupa sholat yang tidak ditentukan jumlah rakaatnya secara
terperinci, membaca Al Quran, dzikir, berdo’a, membaca tasbih, membaca
sholawat Nabi (secara sendirian atau berjamaah), membaca atau
mendengarkan Hadits, dan lain-lain.</span></div>
<div align="justify" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<div align="justify" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><b>TUNTUNAN NABI DI MALAM NISHFU SYA'BAN.</b><br />
Rasulullah SAW telah memerintahkan untuk memperhatikan malam Nisyfi Sya’ban,
dan bobot berkahnya beramal sholeh pada malam itu diceritakan oleh
Sayyidina Ali r.a., Rasulullah SAW
bersabda: “Jika tiba malam Nisyfi Sya’ban, maka bersholatlah di malam
harinya dan berpuasalah di siang harinya karena sesungguhnya Allah
SWT menurunkan rahmatNya pada malam itu ke langit dunia,
yaitu mulai dari terbenamnya matahari. Lalu Dia berfirman, ‘<i>Adakah orang
yang meminta ampun, maka akan Aku ampuni? Adakah orang meminta rizki,
maka akan Aku beri rizki? Adakah orang yang tertimpa musibah, maka akan
Aku selamatkan? Adakah begini atau begitu? Sampai terbitlah fajar</i>.’”
(HR. Ibnu Majah)</span></div>
<div align="justify" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<div align="justify" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: small;">Malam Nishfu Sya’ban atau bahkan seluruh bulan
Sya’ban sekalipun adalah saat yang tepat bagi seorang muslim untuk
sesegera mungkin melakukan kebaikan. Malam itu adalah saat yang utama
dan penuh berkah, maka selayaknya seorang muslim memperbanyak aneka
ragam amal kebaikan. Doa adalah pembuka kelapangan dan kunci
keberhasilan, maka sungguh tepat bila malam itu umat Islam menyibukkan
dirinya dengan berdoa kepada Allah SWT. Nabi Muhammad
SAW mengatakan, “Doa adalah senjatanya seorang
mukmin, tiyangnya agama dan cahayanya langit dan bumi.” (HR. Hakim). </span><br />
</div>
<div align="justify" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: small;">Nabi Muhammad SAW juga mengatakan, “Seorang
muslim yang berdoa -selama tidak berupa sesuatu yang berdosa dan memutus
famili-, niscaya Allah SWT meng-anugerahkan salah satu
dari ketiga hal, pertama, Allah akan mengabulkan doanya di dunia. Kedua,
Allah baru akan mengabulkan doanya di akhirat kelak. Ketiga, Allah akan
menghindarkannya dari kejelekan lain yang serupa dengan isi doanya.”
(HR. Ahmad dan Barraz).</span></div>
<div align="justify" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><br />
Tidak ada tuntunan langsung dari Rasulullah SAW
tentang doa yang khusus dibaca pada malam Nishfu Sya’ban. Begitu pula
tidak ada petunjuk tentang jumlah bilangan sholat pada malam itu. Siapa
yang membaca Al Quran, berdoa, bersedekah dan beribadah yang lain sesuai
dengan kemampuannya, maka dia termasuk orang yang telah menghidupkan
malam Nishfu Sya’ban dan ia akan mendapatkan pahala sebagai balasannya.</span></div>
<div align="justify" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><br />
Adapun kebiasaan yang berlaku di masyarakat, yaitu membaca Surah Yasin 3 (tiga) kali, dengan berbagai tujuan, yang pertama dengan tujuan memperoleh
umur panjang dan diberi pertolongan dapat selalu taat kepada Allah SWT.
Kedua, bertujuan mendapat perlindungan dari mara bahaya dan memperoleh
keluasaan rikzi. Dan ketiga, memperoleh khusnul khatimah (mati dalam
keadaan iman), itu juga tidak ada yang melarang, meskipun ada beberapa
kelompok yang memandang hal ini sebagai langkah yang salah dan batil. </span></div>
<div align="justify" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<div align="justify" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: small;">Dalam hal ini yang patut mendapat perhatian kita
adalah beredarnya tuntunan-tuntunan Nabi SAW tentang sholat di malam Nishfu
sya’ban yang sejatinya semua itu tidak berasal dari beliau. Tidak
berdasar dan bohong belaka. Salah satunya adalah sebuah riwayat dari
Sayyidina Ali r.a., “Bahwa saya melihat Rasulullah SAW pada malam Nishfu Sya’ban
melakukan sholat 14 (empat belas) rakaat, setelahnya membaca Surat Al Fatihah
(14 x), Surah Al Ikhlas (14 x), Surah Al Falaq (14 x), Surah Annas (14
x), ayat Kursi (1 x), dan satu ayat terkhir Surat At Taubah (1 x). </span><br />
</div>
<div align="justify" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<span style="font-size: small;">Setelahnya saya bertanya kepada Baginda Nabi SAW tentang apa yang
dikerjakannya, Beliau menjawab, “Barang siapa yang melakukan apa yang
telah kamu saksikan tadi, maka dia akan mendapatkan pahala 20 kali haji
mabrur, puasa 20 tahun, dan jika pada saat itu dia berpuasa, maka ia
seperti berpuasa dua tahun, satu tahun yang lalu dan setahun yang akan
datang.” Dan masih banyak lagi Hadits-Hadits palsu lainnya yang beredar
di tengah-tengah kaum muslimin. </span><br />
<br />
<span style="font-size: small;">(Disarikan dari “Madza fi Sya’ban”,
karya Sayyid Muhammad bin Alawi Al Maliki, Muhadditsul Haromain). Insya Allah bermanfa'at...</span></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15894012701852916698noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-398726353936782982.post-32841214384757677042012-06-24T23:02:00.002+07:002012-06-25T01:00:06.872+07:00Mengapa Yahudi Menggali Di Bawah Masjid Al-Aqsa?<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; margin: 0px; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span"> </span></span><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnC1skzL0jepWWFn6HNgyaJNeJcfuiulpa7vIQTxZWSkaDLXyilqk7306GKsXUJfgssSnP3nGwaeTi8O4fdn3ydst4w2wceaZOl0GWF9Gm1hn4uBhyphenhyphenveXoOkyvZdsBUNjPFeMulL7Q9C4/s320/al-aqsa.jpg" width="238" /></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; margin: 0px;">
<span style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span">Penggalian di bawah Masjid Al-Aqsa sedang dijalankan..</span></span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<div style="margin: 0px;">
<span style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span"><br />
</span></span></div>
</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<div style="margin: 0px;">
<span style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span">Bismillaahir rahmaanir rahiim... </span></span></div>
<div style="margin: 0px;">
<span style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span">Luangkanlah waktu untuk membaca tentang kejadian masa lalu dan yang akan datang.
Anda mestilah benar-benar mengetahui apa yang berlaku di Palestin pada
hari ini. </span><span class="Apple-style-span">Ketahuilah apa yang Zionis lakukan dan yang lebih penting anda tahu mengapa dan kenapa.</span></span></div>
</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<div style="margin: 0px;">
<span style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span"><br />
</span></span></div>
</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<div style="margin: 0px;">
<span style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span">Pertama.
Lihatlah pengalian di bawah Masjid Al-Aqsa. Cukup cemas, bahaya dan
merusakkan asas binaan Masjidil Al-Aqsa. Jika sebelum ini anda membaca
melalui portal dan media yang berat sebelah. Kini saksikanlah sendiri
kerusakkan yang terus akibat kerja pengalian ini. Keretakkan merata-rata
di tiang besar, lantai dan dinding masjid yang suci bagi umat Islam.</span></span></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif;"></span><br />
<a name='more'></a><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />
</span></div>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; text-align: center;">
<a href="http://i990.photobucket.com/albums/af29/e1xtrim/jiwang%201/7mr20.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://i990.photobucket.com/albums/af29/e1xtrim/jiwang%201/7mr20.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; text-align: center;">
<a href="http://i990.photobucket.com/albums/af29/e1xtrim/jiwang%201/8mr23.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://i990.photobucket.com/albums/af29/e1xtrim/jiwang%201/8mr23.jpg" style="cursor: move;" width="320" /></a></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span">Penggalian yang merusakkan asas binaan Masjid Al-Aqsa</span></div>
</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span"><br />
</span></div>
</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span">Pihak
Israel sedang menggali di bawah Masjidil Al-Aqsa. Mereka mengakui
secara terbuka niat mereka untuk menghancurkan Masjidil Al-Aqsa untuk
"membangkitkan semula "Temple of Solomon." yaitu Kuil Sulaiman.</span></div>
</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span"><br />
</span></div>
</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span">Arkeologi
dan ahli sejarah mengetahui bahwa runtuhan "Kuil Sulaiman"
terletak di bawah Masjidil Al-Aqsa. Kita tidak tahu berapa dalam
penggalian tersebut, namun kita tidak boleh berdiam diri dan membiarkan
saja perkara ini berlaku. Ini memerlukan perhatian dunia Islam.</span></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />
</span></div>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjeC3o74dkJAXFbwPsv8DGkjQlPZ3fxSTlfg9ENHIfpZEtrt0x_6_KPXtwu0OwtThmPwUDQzRL8O1VXqGJz2cUzLO1QxfN7fVJhtmSnMzS348bMJtVQn872blt35uF9gI-ATWhwu-aCIVQ/s1600/2mr7.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjeC3o74dkJAXFbwPsv8DGkjQlPZ3fxSTlfg9ENHIfpZEtrt0x_6_KPXtwu0OwtThmPwUDQzRL8O1VXqGJz2cUzLO1QxfN7fVJhtmSnMzS348bMJtVQn872blt35uF9gI-ATWhwu-aCIVQ/s320/2mr7.jpg" width="209" /></a></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<div style="margin: 0px;">
<span style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span">Saudara Islam seluruh dunia harus tahu apa yang berlaku dan kesan pengalian ini. Ini satu kebenaran yang mengejutkan.</span></span></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />
</span></div>
</div>
<div style="text-align: center;">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif;"><img border="0" height="240" src="http://i990.photobucket.com/albums/af29/e1xtrim/jiwang%201/3mr9.jpg" width="320" /></span></div>
</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span">Mereka begitu bangga dengan hasil kerja mereka (gambar di bawah masjid)</span></div>
</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span"><br />
</span></div>
</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span">Kubah emas bukanlah Masjidil Al-Aqsa tetapi adalah Masjid Batu bergantung "<a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Dome_of_the_Rock">Dome Of The Rock</a>.
Setiap kali Masjidil Aqsa diucapkan di media, mereka akan menunjukkan
Masjid " Dome of the rock" sebagai Masjidil Al-Aqsa. Sehingga orang
ramai tidak mengetahui yang mana satu Masjidil Al-Aqsa yang sebenarnya.</span></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />
</span></div>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; text-align: center;">
<a href="http://www.jerusalempedia.com/images/Dome_of_the_Rock.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://www.jerusalempedia.com/images/Dome_of_the_Rock.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span">Dome Of The Rock</span></div>
</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span"><br />
</span></div>
</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span">Ini
merupakan cara Zionis. Mungkin sehingga akan Masjidil Al-Aqsa
dihancurkan, umat Islam tidak mengetahui akan kehancurannya. Menjadi
kewajiban umat Islam untuk tahu yang mana satu <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Al-Aqsa_Mosque">masjidil Al-Aqsa</a> yang sebenarnya.</span></div>
</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span"><br />
</span></div>
</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span">Artikel <a href="http://zharifalimin.blogspot.com/2009/11/bangunan-masjid-al-aqsa-yang-sebenarnya.html">Bangunan Masjid Al-Aqsa yang Sebenarnya</a>, mengungkap penipuan Zionis</span></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />
</span></div>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYMTiFbAstV3PueM0wp1F7czOoNyGDaXnX8yPvywc3H5zUkL7VnM1Ae4u-WANRRU3tpZCx9oeE4yTcZElwvcz4ra_FYJhoXxbcIXSvSDMgVO1q7BxIXvIT6JFkwyLB2oT__PoxpLlt2Ag/s1600/MasjidilAqsar.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="226" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYMTiFbAstV3PueM0wp1F7czOoNyGDaXnX8yPvywc3H5zUkL7VnM1Ae4u-WANRRU3tpZCx9oeE4yTcZElwvcz4ra_FYJhoXxbcIXSvSDMgVO1q7BxIXvIT6JFkwyLB2oT__PoxpLlt2Ag/s320/MasjidilAqsar.jpg" width="320" /></a><span class="Apple-style-span"> </span></div>
<div style="margin: 0px;">
</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; margin: 0px;">
<span style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span">Masjidil Al-Aqsa yang sebenarnya.</span></span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span"><br />
</span></div>
</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span">Kenapa
pencerobohan harus dilakukan kepada Masjidil Al-Aqsa? Adakah disebabkan
nilai tanahnya atau lain-lain sebab musabab yang dikehendaki oleh
Yahudi!</span></div>
</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span"><br />
</span></div>
</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span"><b>Nabi Sulaiman a.s dan Rahsia Yang Tertanam Di Bawah Masjidil A-Aqsa</b></span></div>
</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span"><br />
</span></div>
</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span">Berbalik
kepada sejarah silam kisah Nabi Sulaiman AS atau Raja Sulaiman yang
bertanggungjawab membina apa yang dikenali sebagai "Kuil Sulaiman". </span><span class="Apple-style-span">Nabi Sulaiman a.s berbeda dari Nabi-nabi yang lain karena baginda di beri Allah SWT boleh menguasai umat manusia, dan bangsa jin.</span></div>
</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span"><br />
</span></div>
</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span">Nabi Sulaiman ditugaskan dengan menyebarkan ayat-ayat Allah SWT yaitu: keyakinan dan ibadah dalam hanya satu Tuhan saja. </span><span class="Apple-style-span">Perkara
ini menjadi perhatian Nabi Sulaiman dimana terdapat kaum-kaumnya yang
kuat mengamalkan ilmu sihir dan okultisme (ilmu ghaib). Baginda
memerintahkan pengawalnya untuk pergi ke seluruh negeri dan merampas
setiap buku, naskah, kitab-kitab yang tertulis segala ilmu sihir dimana
amalan sesat ini diajar untuk berhubung dengan pemanggil roh. Amalan ini
berkaitan berkaitan dengan jin dan setan.</span></div>
</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span"><br />
</span></div>
</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span">Dalam
Islam kita tahu bahwa ilmu sihir adalah haram. Al-Quran mengatakan
kepada kita bahawa Jin dan Manusia tidak boleh berhubungan walaupun
hidup di dimensi yang sama dengan manusia, tetapi tidak boleh
berkomunikasi antara satu sama lain. Jin tidak dapat dilihat, mereka
boleh melihat kita, tapi kita tidak dapat melihat mereka. Tidak wujudnya
seperti Jin "baik" atau membantu, karena setiap jin yang bercakap dan
berinteraksi dengan manusia secara langsung dilarang oleh Allah SWT.</span></div>
</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span"><br />
</span></div>
</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span">Jadi
arahan Nabi Sulaiman AS supaya mereka membawa kesemua buku, kitab yang
berkaitan dengan ilmu sihir kepadanya, dan kemudian baginda kuburkan
semua buku, kitab dan apa jua yang berkaitan dengan amalan ini dimana
baginda fikirkan paling selamat yaitu tidak akan ada siapa yang boleh
mendapatkan atau mencurinya.</span></div>
</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span"><br />
</span></div>
</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span">Baginda
menanamkan buku-buku ajaran sihir itu di bawah tapak kuil tersebut.
Baginda melantik beberapa orang kesatria yang di kenali sebagai <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Knights_Templar">"Knights of the temple of Solomon" (Knight Templar)</a> untuk menjaga Kuil Sulaiman itu siang dan malam.</span></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />
</span></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; margin: 0px;">
<span class="Apple-style-span">Kesatria
melakukan tugasnya yang diberikan pada awalnya. Selepas Nabi Sulaiman
a.s wafat, The Knights menemui apa yang terdapat di bawah kuil itu.
Mereka menyadari akan kepentingan perkara ini, rahasia amalan sihir
berada di ujung jari mereka. Mereka mencuri dan mula berlatih. Mereka
pindahkan kitab-kitab dan mula berlatih dan mengamalkan. Mereka
benar-benar jauh dari agama Nabi Musa a.s dan Allah SWT. Dan tenggelam di
bawah kuasa dan pengaruh Iblis. Karena ritual yang mereka jalankan,
mereka dengan segera menjadi orang yang berpengaruh dan terkaya di
negara itu. </span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; margin: 0px;">
<span class="Apple-style-span"><br />
</span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; margin: 0px;">
<span class="Apple-style-span">Ahli
okultisme menegaskan bahwa Syaitan memberi penghargaan kepada
pengikutnya dengan kekayaan duniawi. Mereka boleh membuat apa saja
seperti memberi dan menerima kerusuhan, maksiat, kerusakkan di bumi, dan
banyak lagi yang menyimpang dari ajaran sebenarnya didalam Islam. Mereka
juga percaya bahwa Syaitan meyakinkan mereka, melalui para imam dan
pendeta tinggi, bahwa 'kuasa' itu adalah Allah yang nyata.</span></div>
</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span"><br />
</span></div>
</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span">Selama
berabad-abad, naskah itu diseludupkan ke Eropa, dan Kesatria Templar
menggelarkan mereka sebagai "Free Mason". Dengan kekuatan yang
terkumpul, mereka pantas menyebarkan pengetahuan ini di seluruh dunia
melalui kumpulan-kumpulan rahasia.</span></div>
</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span"><br />
</span></div>
</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span">Semua
ini dilakukan dengan satu tujuan yaitu mengikut kehendak tuhan Syaitan
dan sebagai langkah untuk menyambut kedatangan Dajjal bermata satu yang
mewakili syaitan di bumi. Simbol mereka adalah piramid dan di atasnya
terdapat "<a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Eye_of_Providence">all seeing eye</a>" yang bermata satu. Perlu diketahui bahwa orang Mesir kuno juga mempunyai tuhan yang bermata satu dikenali sebagai <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Ra">Mata Ra</a> dan <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Osiris">Mata Osiris</a>. Ingat bahwa ilmu hitam adalah diajar dari orang-orang kafir dari Mesir kuno.</span></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />
</span></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/a/a3/Horus_and_Amon_-_Ramses_IV_tomb.jpg/800px-Horus_and_Amon_-_Ramses_IV_tomb.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="205" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/a/a3/Horus_and_Amon_-_Ramses_IV_tomb.jpg/800px-Horus_and_Amon_-_Ramses_IV_tomb.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif;">Tuhan Ra</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/b/b4/La_Tombe_de_Horemheb_cropped.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/b/b4/La_Tombe_de_Horemheb_cropped.jpg" width="231" /></a></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; margin: 0px; text-align: center;">
<span class="Apple-style-span">Tuhan Osiris (gambar duduk)</span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; margin: 0px;">
<span class="Apple-style-span"><br />
</span></div>
</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span">Jadi
jika freemason sudah mendapat hak dan kekayaan di dunia dan "harta
rahasia" ini. Mengapa semua tertumpu untuk menghancurkan Masjidil
Al-Aqsa?</span></div>
</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span"><br />
</span></div>
</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span">Sebenarnya mereka sedang mempersiapkan kedatangan tuhan mereka yaitu "Dajjal".</span></div>
</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span"><br />
</span></div>
</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span"><b>Apa Yang Islam Dan Nabi Muhammad SAW Memperingati Kita Tentang Kedatangan Dajjal</b></span></div>
</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span"><br />
</span></div>
</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span">1).
Dalam Islam kita tahu Dajjal adalah Nabi palsu. Dajjal akan meniru
seperti nabi sejati dalam segala hal. Nabi yang sebenar adalah Nabi Isa
AS yang akan datang semula untuk memerintah dunia dari Jerusalem. Jadi
disitulah Dajjal akan tiba di atas tanah suci, Jerusalam.</span></div>
</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span"><br />
</span></div>
</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span">2).
Nabi Muhammad SAW berkata kepada kami bahawa Dajjal dikeluarkan dari
dunia ini. Dengan demikian ia telah berada di planet ini sejak zaman
Rasulullah SAW. Kami diberitahu bahwa Dajjal akan hidup di bumi selama
40 hari (satu hari seperti setahun, satu hari seperti sebulan, satu hari
seperti seminggu, dan selebihnya seperti hari biasa, ingat 1 tahun
surgawi. Adalah sama dengan 1000 tahun manusia. anda melakukan
matematik). Ini membuktikan bahwa ia adalah jin yang kuat, seperti jin
boleh hidup selama ribuan tahun.</span></div>
</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span"><br />
</span></div>
</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span">3). Semua Nabi-nabi memperingatkan kaum mereka tentang Nabi palsu ini.</span></div>
</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span"><br />
</span></div>
</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span">4).
Nabi Muhammad SAW pernah memberitahu kedatangan Dajjal dan
memperingatkan kita untuk mengetahui bahwa Allah SWT tidak "bermata
satu". Dajjal juga akan mempunyai perkataan kafir di dahinya. Nabi
Muhammad SAW juga memberi amaran, bahwa setiap Muslim setelah mendengar
"kedatangan" Dajjal perlu memaling muka daripada memandang wajah
Dajjal. Dan membelakangkan dan terus berjalan menjauhkan diri darinya.
Tidak melihat ke arahnya, atau berjalan ke arahnya. Jangan ingin tahu,
dan Nabi SAW memberi amaran bahwa orang yang terkuat imannya akan diuji
dan mudah boleh jatuh korban fitnah Dajjal, karena Dajjal adalah
"Master of Deception".</span></div>
</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span"><br />
</span></div>
</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span">Zionis
pernah menyebut bahwa kawasan diantara sungai Nil dan Furat
sebagaimana adanya "tanah yang dijanjikan". Mereka harus membina kuil
asal untuk menyambut kedatangan Dajjal.</span></div>
</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span"><br />
</span></div>
</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span"><b>Jadi Di Mana Tapak Kuil Sion Yang Asal?</b></span></div>
</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span"><br />
</span></div>
</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span">Bukti arkeologi dan sejarah membuktikan bahwa runtuhan kuil asal Sion adalah di bawah Kuil Sulaiman. </span><span class="Apple-style-span">Ini
sebabnya mengapa yahudi/zionist ingin menghancurkan Masjidil Al-Aqsa
supaya mereka dapat membangunkan semula kuil dibawah Masjidil Al-Aqsa.</span></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />
</span></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://i990.photobucket.com/albums/af29/e1xtrim/jiwang%201/5mr11.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="232" src="http://i990.photobucket.com/albums/af29/e1xtrim/jiwang%201/5mr11.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; margin: 0px; text-align: center;">
<span class="Apple-style-span">Gambaran Temple of Solomon oleh pelukis</span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; margin: 0px;">
<span class="Apple-style-span"><br />
</span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; margin: 0px;">
<span class="Apple-style-span">Perkara
ini menjelaskan mengapa Kerajaan AS begitu baik dengan Israel. Mereka
mempunyai tujuan yang sama, dan kepercayaan bersama. Mereka bekerja
untuk sebuah kekuatan yang jauh lebih besar, dan jauh lebih jahat dan
penuh dengan penipuan. Inilah sebabnya mengapa dasar luar negeri AS
adalah pro-Israel, bahkan mereka mengetepikan rakyat mereka sendiri.
Inilah sebabnya mengapa mereka membiarkan Palestin diserang
berkali-kali. Mereka memang berniat untuk menghancurkan Masjidil
Al-Aqsa. </span></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />
</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://i990.photobucket.com/albums/af29/e1xtrim/jiwang%201/6mr14.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="225" src="http://i990.photobucket.com/albums/af29/e1xtrim/jiwang%201/6mr14.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; margin: 0px; text-align: center;">
<span class="Apple-style-span">Replika Solomon's Temple</span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; margin: 0px;">
<span class="Apple-style-span"><br />
</span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; margin: 0px;">
<span class="Apple-style-span">Dan
inilah sebabnya mengapa mereka menggambarkan orang-orang Arab dan
Muslim sebagai pengganas. Mereka ingin menghasut dan mengubah dunia
supaya melawan dan membenci orang Islam, kerana faktanya adalah,
orang-orang yang akan terus mempertahankan Masjid Al-Aqsa adalah
orang-orang Muslim. Muslim memahami pentingnya Masjidil Al-Aqsa, ia
adalah kiblat pertama umat Islam. Oleh karena itu orang-orang Muslim
adalah musuh Dajjal dan Amerika adalah murid-murid Dajjal.</span></div>
</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span"><br />
</span></div>
</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span">Dalam
Al-Quran mengatakan bahwa salah satu tanda akhir zaman sebelum
kedatangan Dajjal adalah runtuhnya Masjidil Al-Aqsa yang sedang
berlaku sebagaimana yang anda baca ini.</span></div>
</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span"><br />
</span></div>
</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span">Semoga
Allah SWT melindungi kita semua dari kejahatan Dajjal dan pengikutnya.
Semoga cahaya Islam bersinar terang dari sebelumnya.</span></div>
</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span"><br />
</span></div>
</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; margin: 0px;">
<span class="Apple-style-span">Dan bukti kedatangan Dajjal dan akhir zaman adalah kehancuran Masjidil Al-Aqsa.</span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; margin: 0px;">
</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; margin: 0px;">
<span class="Apple-style-span">Insya Allah bemanfaat... </span></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15894012701852916698noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-398726353936782982.post-13817911555253093822012-06-23T17:44:00.005+07:002012-06-23T17:47:57.342+07:00Lailatul Qadar<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEif3lm9cHOdzluE5LC4rYHUnjmPNMMk9rf75ccd9enhrShyB4r1X12j2zmgS_nU11487Tc4t52eiPvcFj5X6hZAExXTDfcAPZ28SzXhc3zvkmEByb_75xh4qj8E7a4CFB_Cm8vBt2Glovc/s1600/251912_323405891076013_817094980_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="187" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEif3lm9cHOdzluE5LC4rYHUnjmPNMMk9rf75ccd9enhrShyB4r1X12j2zmgS_nU11487Tc4t52eiPvcFj5X6hZAExXTDfcAPZ28SzXhc3zvkmEByb_75xh4qj8E7a4CFB_Cm8vBt2Glovc/s320/251912_323405891076013_817094980_n.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Bismillaahir rahmaanir rahiim...</span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><b>KEUTAMAANNYA</b>:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Malam Qadar adalah malam yang paling utama sepanjang tahun, berdasarkan firman Allah Ta'ala: "<i>Sesungguhnya Kami telah menurunkan -- yakni Al Quran -- pada Lailatul Qadar. Tahukah kamu apakah Lailatul Qadar itu.? Lailatul Qadar lebih baik dari seribu bulan</i>." (Al-Qadr:1-3).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Maksudnya, beramal pada malam tersebut berupa shalat, dzikir dan membaca Al-Quran, lebih utama dari amalan selama seribu bulan yang tidak mempunyai Lailatul Qadar.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><b>SUNAT MENGINTAINYA</b>:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Disunatkan mencari Lailatl Qadar itu pada malam-malam yang ganjil dari 10 (sepuluh) hari terakhir dari bulan Ramadhan. Nabi SAW, amat giat mencari saat itu pada sepuluh hari yang terakhir. Bahwa bila datang puluhan terakhir, Nabi SAW meramaikan malamnya, membangunkan keluarga dan mempererat sarungnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"></span><br />
<a name='more'></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><b>DI MALAM MANA JATUHNYA</b>:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Ada beberapa pendapat dari para ulama dalam menentukan malam ini. Diantara mereka ada yang mengatakan bahwa ia adalah malam 21 (dua puluh satu), ada pula yang mengatakan malam 23 (dua puluh tiga), ada yang berpendapat malam 25 (dua puluh lima) dan ada yang malam 29 (dua puluh sembilan), serta ada yang mengatakan bahwa ia berpindah-pindah pada malam-malam ganjil dari 10 (sepuluh) hari terakhir.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Tetapi kebanyakkan mereka berpendapat, bahwa jatuhnya ialah pada malam 27 (dua puluh tujuh).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Diriwayatkan oleh Ahmad dengan isnad yang sah dari Ibnu Umar r.a., katanya: "Telah bersabda Rasulullah SAW: "<i>Barang siapa mencarinya, hendaklah dicarinya pada malam kedua puluh tujuh</i>."</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Dan diriwayatkan pula dari Ubai bin Ka'ab oleh Muslim, Ahmad, Abu Daud dan juga oleh Turmudzi yang mengatakan sahnya, katanya: "<i>Demi Allah yang tiada Tuhan melainkan Dia, sesungguhnya ia adalah dalam bulan Ramadhan -- ia bersumpah dan menentukan kepastian tanpa mengucapkan 'Insya Allah' -- dan demi Allah, sesungguhnya saya mengetahui malam apa terjadinya, tiada lain dari malam dimana kita dititahkan Nabi SAW berjaga-jaga buat beribadah, yakni malam kedua puluh tujuh. Dan sebagai tandanya ialah pada pagi harinya matahari terbit dengan cahaya putih tidak bersinar-sinar</i>."</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><b>BERIBADAH DAN BERDOA PADANYA</b>:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah, bahwa Nabi SAW bersabda: "<i>Barang siapa yang beribadah pada malam Qadar karena imam dan mengharapkan keridhaan Allah, diampunilah dosa-dosanya yang terdahulu</i>."</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Dan diriwayatkan dari Aisyah r.a. oleh Ahmad, Ibnu Majah dan juga oleh Turmudzi yang menyatakan sahnya, katanya: "<i>Saya bertanya: 'Ya Rasulullah, bagaimana pendapat Anda seandainya saya tahu malam jatuhnya Lailatul Qadar itu, apakah yang harus saya ucapkan waktu itu'.?</i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><i>Maka ujar Nabi: "Katakanlah: Ya Allah! Sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf dan suka memaafkan, maka maafkanlah daku ini</i>'!". </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">(Disarikan dari Fiqhus Sunnah) Insya Allah bermanfaat...</span></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15894012701852916698noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-398726353936782982.post-53944062861487068612012-06-23T16:34:00.003+07:002012-06-23T16:34:56.959+07:00Adab masuk rumah orang lain.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiC8dLkUxDajsR5y76LTn2Uik6FEyg1Ycrb3x950DXq0eaIdTy1RyZgm8O_XRFoRH0sGbrVkzYAgODhWBqfU27e_qx_DitLfGlY6pXlw7ciMeGgFsow_gXEsK1CG6aOJjOjWUDYaKmBrx4/s1600/Masjid+Koto+Gadang,+Agam+-+tahun+1910.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="256" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiC8dLkUxDajsR5y76LTn2Uik6FEyg1Ycrb3x950DXq0eaIdTy1RyZgm8O_XRFoRH0sGbrVkzYAgODhWBqfU27e_qx_DitLfGlY6pXlw7ciMeGgFsow_gXEsK1CG6aOJjOjWUDYaKmBrx4/s320/Masjid+Koto+Gadang,+Agam+-+tahun+1910.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Bismillaahir rahmaanir rahiim...</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat. Jika kamu tidak menemui seorangpun didalamnya, maka janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapat izin.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Dan jika dikatakan kepadamu: ‘Kembali (saja)lah’, maka hendaklah kamu kembali, itu lebih bersih bagimu dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. Tidak ada dosa atasmu memasuki rumah yang tidak disediakan untuk didiami, yang di dalamnya ada keperluanmu, dan Allah mengetahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang kamu sembunyikan.” (QS. An-Nuur: 27-29)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"></span></div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Tafsir Ayat dan Asbabunnuzul</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Imam Ibnu Katsir, ketika menafsirkan ayat ini berkata,</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">“Ini merupakan tuntunan adab-adab syar’i yang dengannya Allah SWT membimbing dan mendidik hamba-hamba-Nya yang beriman. Yaitu janganlah mereka memasuki rumah-rumah yang bukan milik mereka hingga mereka meminta izin dan mengucapkan salam kepada pemilik rumah tersebut. Dan hendaknya seseorang meminta izin sebanyak 3 (tiga) kali. Kalau diizinkan hendaklah ia masuk, dan jika tidak hendaknya ia pulang dan meninggalkan rumah tersebut. Hal tersebut dijelaskan dalam hadits:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">“Bahwasanya sahabat Abu Musa Al-Asy’ary r.a. meminta izin untuk masuk ke rumah Umar bin Khaththab r.a. sebanyak 3 (tiga kali), namun tidak ada jawaban dari pemilik rumah, maka Abu Musa Al-Asy’ary pulang meninggalkan rumah tersebut.”</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Adapun Imam Ath-Thabari ketika menafsirkan ayat di atas berkat, “Para mufassirin berbeda pendapat tentang ayat di atas dalam kalimat, ‘tasta`nisuu’, bahwa yang benar adalah ‘hatta tasta`dzinuu’ dan bukan ‘hatta tasta`nisuu’.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Beliau juga menyebutkan satu riwayat tentang asbabunnuzul ayat di atas, “Bahwa seorang wanita pernah mengadu kepada Rasulullah SAW seraya berkata, ‘Wahai Rasulullah aku berada dalam rumahku dengan memakai pakaian (keadaan) yang aku tidak suka seorangpun dari kalangan keluargaku melihatnya, baik itu bapakku maupun anakku. Dan ada seorang dari anggota keluargaku yang suka nyelonong masuk ke rumahku sedangkan aku dalam keadaan berpakaian seadanya (tidak menutup aurat)’. Kemudian turunlah ayat di atas sebagai jawaban dari permasalahan wanita tersebut.”</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Adab-adab Meminta Izin antara lain:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><b>1). Disunnahkan untuk mendahuluinya dengan salam sebelum meminta izin.</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Dari Rib’i, dia berkata: “Telah bercerita kepada kami seorang dari bani ‘Amir, sesungguhnya dia meminta izin kepada Nabi SAW sementara beliau berada di rumahnya, maka dia berkata, “Apakah saya boleh masuk?” Maka Nabi SAW berkata kepada pembantunya, “Keluarlah dan ajarkan kepadanya adab meminta izin, maka ia mengatakannya: “Katakanlah Assalaamu ’alaikum, bolehkah saya masuk?” (HR. Ahmad dan Abu Daud).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><b>2). Hendaklah orang yang meminta izin untuk berdiri di sebelah kanan atau sebelah kiri pintu.</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Hal ini dimaksudkan agar dia tidak mengarahkan pandangannya kepada tempat-tempat yang tidak halal baginya untuk dilihat pada rumah orang tersebut, atau sesuatu yang dibenci oleh si pemilik rumah kalau dia mengarahkan penglihatannya kepada sesuatu itu. Karena sesungguhnya meminta izin itu disyariatkan untuk menjaga pandangan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Dari Abdullah bin Busr, beliau berkata, “Apabila Rasulullah SAW mendatangi kediaman suatu kaum, beliau tidak menghadap ke arah pintu rumah dengan wajahnya, akan tetapi beliau memalingkan wajahnya ke arah kanan atau kiri, dan berkata: “Assalamu ’alaikum, assalaamu ’alaikum”. Hal itu dikarenakan rumah kediaman di saat itu belum memiliki penghalang seperti daun pintu.” (HR. Ahmad dan Abu Daud).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><b>3). Haram hukumnya bagi seseorang memandang ke dalam rumah yang bukan rumahnya tanpa izin.</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Meminta izin tidak disyariatkan kalau bukan karena pandangan, barangsiapa yang telah berlebihan untuk memandang kepada apa-apa yang tidak dihalalkan baginya dengan tanpa izin, lalu kedua matanya dicungkil maka tidak ada qishash dan denda padanya. Sandaran hal ini adalah sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a.: “Barangsiapa yang dengan sengaja menengok atau memandang ke dalam rumah orang lain tanpa seizin pemiliknya, maka halal bagi mereka untuk mencukil matanya”. (HR. Muslim).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Abu Hurairah juga meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Apabila seseorang menengok atau melihat ke dalam rumahmu tanpa izin darimu, lalu anda melemparnya dengan batu kerikil hingga tercungkil matanya, maka tidak ada dosa bagi kamu”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><b>4). Meminta izin itu hanya 3 (tiga kali).</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Apabila seseorang meminta izin lalu diizinkan -maka dia boleh masuk-, akan tetapi jika tidak hendaknya dia kembali. Dari Abu Musa Al-Asy’ary katanya:, “Jika salah seorang dari kalian minta izin sampai 3 (tiga kali) dan tidak dijawab baginya, maka hendaklah ia pulang”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim ).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><b>5). Jangan hanya mengatakan “Saya“, ketika ditanya oleh pemilik rumah,“Siapa ini?”</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Hukum makruh ini dapat diperoleh dari hadits Jabir r.a., beliau berkata, “Saya mendatangi Rasulullah untuk membayar hutang ayahku, kemudian aku mengetuk pintu rumah beliau. Beliau bertanya, “Siapa itu?” Aku menjawab, “Saya,” maka beliau bersabda: “Saya, saya” sepertinya beliau tidak menyukai jawaban tersebut.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Maka sepantasnya seseorang yang bertamu lalu ditanya oleh pemilik rumah, untuk menyebutkan namanya dengan jelas agar diketahui oleh pemilik rumah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><b>6). Sepantasnya bagi orang yg meminta izin untuk tidak mengetuk pintu terlalu keras.</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Karena hal ini termasuk adab yang buruk. Diriwayatkan dari Anas bin Malik, beliau berkata, “Pintu kediaman Nabi SAW diketuk dengan menggunakan kuku.” (HR. Bukhari Al-Adab Al-Mufrad).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Al Hafizh Ibnu Hajar mengatakan, ”Adab ini dilakukan oleh para sahabat sebagai gambaran adab yang tinggi. Ini adalah adab terpuji bagi seseorang yang berada di dekat pintu. Adapun yang jauh dari pintu, sehingga suara ketukan pintu dengan kuku tidak terdengar, maka sebaiknya mengetuk pintu lebih keras lagi sesuai yang dibutuhkan.” (Fathul Bari: 11/38).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><b>7). Jika pemilik rumah menyuruh untuk kembali, maka orang yang meminta izin harus kembali.</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Hal ini berdasarkan firman Allah, “<i>Dan apabila dikatakan kepada kalian, kembalilah. Maka kalian kembalilah. Yang demikian itu lebih menyucikan bagi kalian</i>.“ (QS. An-Nur: 28).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><b>8). Tidak diperbolehkan untuk memasuki rumah yg di dalamnya tidak ada seorangpun.</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Dikarenakan hal itu merupakan sikap sewenang-wenang terhadap hak orang lain. Ibnu Katsir mengatakan, “Hal itu dikarenakan perbuatan tersebut adalah perbuatan mengganggu milik orang lain tanpa izinnya. Apabila dia menghendaki niscaya dia mengizinkanya dan jika tidak maka dia tidak akan mengizinkannya.”</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><b>9). Bila seseorang diundang atau diutus kepada seseorang, maka dia tidak perlu minta izin untuk masuk.</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Hal itu dikarenakan bahwa undangan dan diutusnya seseorang untuk menjemputnya sudah terkandung padanya permintaan izin.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Dari Abu Hurairah r.a., bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Apabila seseorang mengundang kalian untuk makan, kemudian dia mengutus seseorang sebagai utusannya, maka itu merupakan izin baginya”. (HR. Abu Daud).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Ulama mengecualikan pada masalah ini, jika seseorang terlambat menghadiri undangan pada waktunya, atau pada waktu itu ia berada pada tempat yang terkondisikan baginya untuk meminta izin, maka dia mesti meminta izin.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><b>10). Meminta izin ketika ingin berdiri dan meninggalkan dari majlis.</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Yang demikian itu merupakan adab nabawiyah yang mulia. Pengunjung diarahkan untuk memiliki adab ketika hendak meninggalkan majlis. Maka, sebagaimana anda meminta izin ketika hendak masuk, begitu pula hendaknya engkau meminta izin ketika hendak meninggalkan majlis.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Kemungkinan alasan diharuskannya hal itu, karena ditakutkannya mata akan melihat hal-hal yang tidak halal untuk dilihat, atau minimal hal-hal yang tidak disukai. Diriwayatkan dari Ibnu Umar r.a., beliau mengatakan: Nabi SAW bersabda, ”Jika salah seorang di antara kalian mengunjungi saudaranya kemudian duduk di dekatnya, maka janganlah dia berdiri sampai dia memberikan izin kepadanya.” (Dishahihkan oleh Al-Albani).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><b>11). Meminta izin kepada Ibu atau Saudara Perempuan.</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Yaitu agar penglihatan tidak melihat hal-hal yang dilarang, misalnya aurat, atau hal-hal lainnya yang tidak disenangi kaum wanita jika diketahui oleh selain mereka.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Diriwayatkan dari Muslim bin Nadzir mengatakan: Seorang laki-laki bertanya kepada Hudzaifah, ”Apakah aku harus meminta izin kepada ibuku?” Hudzaifah menjawab, ”Jika engkau tidak meminta izin kepada ibumu, engkau akan melihat hal-hal yang engkau benci.” (HR. Al-Bukhari)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><b>12).Disunnahkan memberikan kabar kepada istri ketika akan masuk rumah.</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Yaitu agar suami tidak melihat istrinya dalam keadaan yang dapat membuatnya marah, atau istri sedang melakukan sesuatu yang tidak ingin dilihat oleh suaminya, sementara dia dalam keadaan tersebut.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Dari Zainab istri Ibnu Mas’ud r.a., dia berkata, “Jika Abdullah datang dari menyelesaikan suatu keperluan, maka dia berdehem karena khawatir kami dalam keadaan yang ia tidak sukai”.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><b>13). Para pembantu dari kalangan budak dan anak-anak yang belum baligh, diharuskan bagi mereka untuk meminta izin kepada mereka dalam 3 (tiga) keadaan:</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Pertama : Sebelum shalat fajar</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Kedua : Waktu tidur siang sebelum dzuhur</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Ketiga : Setelah shalat isya</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Dan selain dari ketiga waktu tersebut maka tidak ada dosa bagi mereka. Ibnu Katsir berkata pada tafsirsurah An-Nur ayat 58 di atas, “Maksudnya apabila mereka masuk pada selain dari tiga waktu di atas, maka tidak ada dosa bagi kalian jikalau kalian membolehkan mereka, dan juga mereka tidak berdosa apabila melihat sesuatu di selain dari tiga waktu tersebut.”</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Insya Allah bermanfaat...</span></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15894012701852916698noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-398726353936782982.post-49091734984921173732012-06-17T21:07:00.001+07:002012-06-17T22:43:27.222+07:00Shalat Dua Hari Raya<img alt="Ketupat Lebaran Idul Fitri" height="254" src="http://www.dhewy.com/wp-content/uploads/2011/07/Ketupat-Lebaran-Idul-Fitri.jpg" width="320" />
<br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Bismillaahir rahmaanir rahiim...</span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Shalat dua hari raya ('Idul Fitri dan 'Idul Adha) itu disyaria'atkan pada tahun pertama dari Hijrah Rasulullah SAW. Hukumnya ialah sunat mu'akkad, yang oleh Nabi SAW selalu dikerjakan, dan disuruhnya semua lelaki dan perempuan agar mengunjunginya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Mengenai shalat Hari Raya ini ada beberapa pembicaraan, kita ringkaskan sebagai berikut:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><b>I). SUNAT MANDI, MEMAKAI WANGI-WANGIAN DAN MENGENAKAN PAKAIAN YANG TERBAIK.</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Dari Ja'far bin Muhammad, dari ayahnya seterusnya dari kakeknya: "<i>Bahwa Nabi SAW memakai baju buatan Yaman yang indah pada tiap hari raya</i>."</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Dan dari Hasan as Shibti, katanya: "<i>Rasulullah SAW memerintahkan kami agar pada hari raya itu mengenakan pakaian yang terbagus, memakai wangi-wangian yang terbaik dan berkurban dengan hewan yang paling berharga</i>."</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Berkata Ibnu Qaiyim : "<i>Pada kedua hari raya itu, Rasulullah SAW biasa mengenakan pakaian yang terbaik, dan ada sepasang pakaian beliau yang khusus digunakannya pada shalat hari raya dan shalat Jum'at</i>."</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"></span><br />
<a name='more'></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><b>II). MAKAN DULU SEBELUM SHALAT IDHUL FITRI, SEBALIKNYA PADA IDHUL ADHA.</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Disunatkan memakan beberapa biji kurma dengan jumlah ganjil sebelum pergi mengerjakan shalat 'Idhul Fitri, dan menangguhkan makan itu pada hari raya 'Idhul Adha sampai kembali pulang, kemudian baru memakan daging kurban kalau sedang berkurban.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Dari Anas, katanya: "<i>Pada waktu 'Idhul Fitri Rasulullah SAW tidak berangkat ketempat shalat sebelum memakan beberapa buah kurma dengan jumlah yang ganjil</i>."</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Dan dari Buraidah, katanya: "<i>Nabi SAW tidak berangkat pada waktu 'Idhul Fitri sebelum makan dulu,dan tidak makan pada waktu 'Idhul Adha sebelum pulang.</i>"</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Dan dalam Al-Muwaththa tersebut dari riwayat Sa'id bin Musaiyab: "<i>Bahwa orang diperintahkan makan dulu sebelum pergi shalat 'Idhul Fitri</i>."</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Berkata Ibnu Qudamah: "<i>Dalam soal sunatnya mendahulukan makan pada hari 'Idhul Fitri sebelum pergi ketempat shalat itu, tidak kami ketahui adanya pertikaian</i>."</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><b>III). PERGI KE TEMPAT SHALAT.</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Shalat hari raya itu boleh dilakukan di masjid, tapi melakukannya dimushola, yakni lapangan diluar masjid lebih utama (kecuali di Kota Mekkah, maka mengerjakannya di Masjidilharam lebih utama dari tempat mana pun).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Dari Abu Hurairah r.a.: "<i>Bahwa pada suatu hari raya, turun hujan, maka Nabi SAW pun bershalat dengan sahabat-sahabatnya di masjid</i>."</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><b>IV). IKUT SERTANYA WANITA DAN ANAK-ANAK.</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Disyari'atkan pada kedua hari raya itu keluarnya anak-anak serta kaum wanita, termasuk gadis atau janda, yang masih remaja atau yang sudah tua, bahkan juga wanita-wanita yang sedang haid, berdasarkan hadits Ummu 'Athiyyah: </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">"<i>Kami diperintahkan untuk mengeluarkan semua gadis dan wanita yang haid pada hari raya, agar mereka dapat menyaksikan kebaikkan hari itu, juga doa dari orang Muslimin. Hanya saja supaya wanita-wanita yang haid menjauhi tempat shalat</i>."</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Dari Ibnu Abbas, katanya: "<i>Bahwa Rasulullah SAW keluar dengan seluruh isteri dan anak-anak perempuannya pada waktu dua hari raya</i>."</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Juga dari Ibnu Abbas, katanya: "<i>Saya ikut pergi bersama Rasulullah SAW (saat itu Abbas masih kecil), menghadiri hari raya 'Idhu Fitri dan 'Idhul Adha, kemudian beliau bershalat dan berkhotbah, dan setelah itu mengunjungi tempat kaum wanita, lalu mengajar dan menasehati mereka serta menyuruh mereka agar mengeluarkan sedekah</i>."</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><b>V). MENEMPUH JALAN YANG BERBEDA</b>.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Sebagian besar ahli berpendapat bahwa pada shalat 'Id disunatkan menempuh jalan yang berlainan ketika pergi dan pulang, baik sebagai imam dan makmum.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Dari Jabir r.a.: "<i>Bahwa Rasulullah SAW pada waktu hari raya, menempuh jalan yang berlainan</i>."</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Dan dari Abu Hurairah r.a., katanya: "<i>Apabila Nabi SAW shalat pada hari raya, maka ketika pulang beliau menempuh jalan yang berlainan dengan waktu perginya</i>."</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Tetapi tidak mengapa kalau menempuh jalan yang sama, berdasarkan hadits riwayat Abu Daud dan Hakim, juga Bukhari dalam At-Tarikh, yakni Bakar bin Mubasysyir, katanya: "</span><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><i>Saya berangkat pagi-pagi ketempat shalat hari raya Fitri dan Adha bersama para sahabat, dan kami menempuh jalan melalui lembah Bath-han. Sesampai ditempat shalat, kami pun bershalat dengan Rasulullah SAW, lalu kembali pulang dengan melalui jalan di lembah Bath-han tadi.</i>"</span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><b>VI). WAKTU SHALAT 'IDHUL FITRI.</b></span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Waktunya ialah mulai terbit matahari setinggi kira-kira 3 (tiga) meter dan berakhir apabial telah tergelincir, berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Akmad bin Hasan al Banna' yang diterima dari Jundub, katanya: "<i>Rasulullah SAW bershalat 'Idhul Fitri bersama kami, sedang matahari tingginya kira-kira 2 (dua) penggalah, dan bershalat 'Idhu Adha sedang tingginya kira-kira sepenggalah</i>."</span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Berkata Ibnu Qudamah: "<i>Disunatkan menyegerakan shalat Adha agar terbuka kesempatan yang luas buat berkurban, sebaliknya disunatkan mengundurkan shalat Fitri agar terbuka pula kesempatan luas buat mengeluarkan zakat fitrah. Dan dalam hal ini tidak mengetahui adanya pertikaian</i>."</span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><b>VII). ADZAN DAN QAMAT WAKTU SHALAT DUA HARI RAYA.</b></span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Berkata Ibnu Qaiyim: "<i>Apabila Rasulullah SAW telah sampai di mushola, beliau memulai shalat tanpa adzan dan qamat, serta tidak mengucapkan 'Ash shalata jami'ah' Jadi menurut Sunnah, tidaklah dilakukan suatu apa pun dari hal-hal tersebut diatas</i>."</span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Dari Ibnu Abbas dan Jabir, kata mereka: "<i>Pada hari raya 'Idhu Fitri dan 'Idhu Adha, tidaklah diserukan adzan</i>."</span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Dan Muslim meriwayatkan dari 'Atha, katanya: "<i>Saya diberi tahu oleh Jabir, bahwa pada shalat 'Idhu Fitri itu tidak diserukan adzan, baik sebelum maupun sesudah imam keluar, tidak pula qamat, panggilan atau apa pun. Tegasnya pada hari itu tidak ada panggilan apa apa atau qamat</i>."</span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Kemudian dari Sa'ad bin Abi Waqqash: "<i>Bahwa Nabi SAW mengerjakan shalat hari raya tanpa adzan dan qamat, dan waktu berkhotbah beliau berdiri, dan kedua khotbahnya itu beliau pisahkan dengan duduk sebentar</i>."</span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><b>VIII). TAKBIR PADA SHALAT DUA HARI RAYA.</b></span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Shalat hari raya itu dua raka'at. Pada raka'at pertama setelah takbiratul ihram dan sebelum membaca Al-Fatihah, disunatkan membaca takbir sebanyak 7 (tujuh) kali, dan pada raka'at kedua, 5 (lima) kali dengan mengangkat kedua tangan setiap kali takbir.</span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Diterima dari 'Amar bin Syu'aib, dari ayahnya selanjutnya dari kakeknya: "<i>Bahwa Nabi SAW bertakbir 12 (dua belas) kali, 7 (tujuh) kali pada raka'at pertama dan 5 (lima) kali pada raka'at kedua. Beliau tidak mengerjakan shalat sunat apa pun, baik sebelum atau sesudah shalat hari raya itu</i>."</span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Dan menurut riwayat Abu Daud dan Daruquthni tersebut: "<i>Bahwa Nabi SAW bersabda: 'Membaca takbir pada shalat Fitri itu adalah tujuh kali pada raka'at pertama dan lima kali pada raka'at kedua, dan bacaan dilakukan setelah itu</i>."</span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><b>IX). SHALAT SEBELUM ATAU SESUDAH SHALAT HARI RAYA.</b></span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Tidak terdapat suatu keterangan pun menyatakan adanya shalat sunat sebelum atau sesudah shalat hari raya. Nabi SAW dan sahabat-sahabatnya tidak melakukan shalat apa pun bila datang ke mushola, baik sebelum atau sesudah shalat 'Id."</span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Dari Ibnu Abbas, katanya: "<i>Pada hari raya Nabi SAW pergi ke mushola, lalu mengerjakan dua raka'at 'Id, dan tdak bershalat sebelum atau sesudahnya</i>."</span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">(Disarikan dari Kitab Fiqhus Sunnah, karangan Sayyid Sabiq Muhammad At-Tihami). Insya Allah bemanfaat.</span></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15894012701852916698noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-398726353936782982.post-89680648428411749122012-06-17T17:37:00.001+07:002012-06-17T17:37:35.981+07:00Amalan dan Doa di Hari Raya Idul Fitri<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Bismillaahir rahmaanir rahiim...</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><b>Pertama</b>: Membaca Takbir setelah Shalat Subuh dan Shalat ‘Idul Fitri.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><b>Kedua</b>: Membaca doa berikut setelah shalat Shubuh:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">اَللّهُمَّ اِنّي تَوَجَّهْتُ اِلَيْكَ بِمُحَمَّد اَمَامِي</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">"<i>Allahumma inni tawajjahtu ilayka bi-Muhammadin amami</i>."</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Artinya : "Ya Allah aku menghadap-Mu dengan Muhammad di depanku."</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><b>Ketiga</b>: Mengeluarkan zakat fitrah sebelum shalat ‘Idul Fitri.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><b>Keempat</b>: Mandi sunnah. Waktunya, dari fajar hingga pelaksanaan shalat ‘Idul Fitri. Sebelum hendak membaca:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">اَللّهُمَّ اِيمَاناً بِكَ وَتَصْدِيقاً بِكِتَابِكَ، وَاتِّبَاعَ سُنَّةِ نَبيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"></span></div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">"<i>Allahumma imanan bika, wa tashdiqan bi-kitabika, wattiba’a sunnati Nabiyyika Muhammadin shallallahu ‘alayhi wa alih </i>(i)."</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Artinya : Ya Allah, kuatkan Imanku pada-Mu, pembenaranku terhadap kitab-Mu, dan kepatuhanku terhadap sunnah Nabi-Mu Muhammad SAW.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Kemudian membaca Basmalah, lalu mulai mandi. Setelah mandi membaca doa berikut:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">اَللّهُمَّ اجْعَلْهُ كَفَّارَةً لِذُنُوبِي وَطَهِّرْ دِينِي، اَللّهُمَّ اَذْهِبْ عَنِّي الدَّنَسَ</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">"<i>Allahummaj’alhu kaffaratan li-dzunubi, wa thahhir dini, Allahummadzhib ‘annid danasa.</i>"</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Artinya : "Ya Allah, jadikan mandiku ini sebagai penghapus dosa-dosaku, dan sucikan keberagamaanku. Ya Allah, hilangkan dariku noda-noda dosa."</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><b>Kelima</b>: Memakai pakaian yang bagus, baik dan memakai wewangian. Dan disunnahkan shalat ‘Idul Fitri di lapangan di bawah langit, tanpa atap (kecuali di Mekkah).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><b>Keenam</b>: Berbuka di permulaan siang (makan pagi) sebelum shalat ‘Idul Fitri. Yang utama berbuka dengan kurma atau sesuatu yang manis, dan menelan sedikit Turbah Husayni karena ia merupakan penawar setiap penyakit.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><b>Ketujuh</b>: Pergi untuk shalat ‘Idul Fitri sesudah terbit matahari. Dan sebelum pergi hendaknya membaca “Doa sebelum Pergi ke Shalat Idul Fitri”.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><b>Kedelapan</b>: Shalat ‘Idul Fitri, dianjurkan berqunut dan membaca doa berikut ini setiap</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">selesai membaca Takbir:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">اَللّهُمَّ اَهْلَ الْكِبْرِيَاءِ وَالْعَظَمَةِ، وَاَهْلَ الْجُودِ وَالْجَبَرُوتِ، وَاَهْلَ الْعَفْوِ وَالرَّحْمَةِ، وَاَهْلَ التَّقْوَى وَالْمَغْفِرَةِ، اَسْاَلُكَ بِحَقِّ هَذَا الْيَومِ الَّذِي جَعَلْتَهُ لِلْمُسْلِمينَ عِيْدًا، وَلِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ ذُخْرًا وَشَرَفًا وَمَزِيْدًا، اَنْ تُصَلِّيَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ، وَاَنْ تُدْخِلَنِي فِي كُلِّ خَيْرٍ اَدْخَلْتَ فِيهِ مُحَمَّداً وَآلَ مُحَمَّدٍ، وَاَنْ تُخْرِجَنِي مِنْ كُلِّ سُوءٍ اَخْرَجْتَ مِنْهُ مُحَمَّدًا وَآلَ مُحَمَّدٍ صَلَوَاتُكَ عَلَيْهِ وَعَلَيْهِمْ، اَللَّهُمَّ اِنِّي اَسْاَلُكَ خَيْرَ مَا سَأَلَكَ مِنْهُ عِبَادُكَ الصَّالِحُونَ، وَاَعُوذُ بِكَ مِمَّا اسْتَعَاذَ مِنْهُ عِبَادُكَ الْصَّالِحُونَ</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">"<i>Allahumma Ahlal kibriyai wal-’azhamah, wa Ahlal jad wal-jabarut, wa Ahlal ‘afwi war-rahmah, wa Ahlat taqwa wal maghfirah. Asa-aluka bihaqqi hadzal yawmi alladzi ja’altahu lil-muslimina ‘idan, wa li-Muhammadin shallallahu ‘alayhi wa alihi dzukhran wa mazidan, an tushalliya ‘ala Muhammadin wa ali Muhammad, wa an tudkhilani fi kulli khayrin adkhalta fihi Muhammadan wa ala Muhammad, wa an tukhrijani min kulli suin akhrajta minhu Muhammadan wa ala Muhammad shalawatuka ‘alayhi wa ‘alayhim. Allahumma inni as-aluka khayra ma sa-alaka ‘ibadukash shalihun, wa a’udzu bika mimma ista’adza minhu ‘ibadukash shalihun(a)</i>."</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Artinya : "Ya Allah, wahai Pemilik kebesaran dan keagungan, wahai Pemilik kedermawanan dan jabarut, wahai Pemilik pengampunan dan kasih sayang, wahai Pemilik takwa dan maghfirah. Aku memohon kepada-Mu dengan hak hari ini, yang Kau jadikan hari besar bagi kaum muslimin, dan dengan keagungan dan kemuliaan Muhammad dan keluarganya, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan Keluarga Muhammad, masukkan aku pada setiap kebaikan yang Kau masukkan ke dalamnya Muhammad dan keluarganya, keluarkan aku dari setiap keburukan yang Kau keluarkan darimya Muhammad dan keluarganya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Ya Allah, aku memohon kepada-Mu yang terbaik dari apa yang dimohon oleh hamba-hamba-Mu yang shaleh. Aku memohon perlindungan kepada-Mu dari segala apa yang perlindungannya dimohon oleh hamba-hamba-Mu yang shaleh."</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Setelah selesai kita shalat disunnahkan membaca Tasbih Az-Zahra’. Dan disunnahkan pulang dari shalat lewat jalan yang berbeda dari jalan berangkatnya, sambil mendoakan kaum mukminin semoga amal mereka diterima oleh Allah SWT.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><b>Kesembilan</b>: Ziarah (membaca doa ziarah) kepada Imam Husein (sa)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><b>Kesepuluh</b>: Membaca doa Nudbah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">(Mafatihul Jinan: bab 2, pasal 4, Amalan Bulan Syawal). Insya Allah bermanfaat.</span></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15894012701852916698noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-398726353936782982.post-78901202126655564782012-06-17T16:57:00.001+07:002012-06-17T17:08:18.324+07:00Doa sebelum Pergi Shalat Idul Fitri<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; text-align: justify;">Bismillaahir rahmaanir rahiim...</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Allahu akbar, Allahu akbar, la ilaha illal lahu wallahu akbar, Allahu akbar walil lahil hamd...</span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Pergi untuk Shalat ‘Idul Fitri hendaknya sesudah terbit matahari. Dan sebelum kita berangkat menuju masjid atau lapangan dianjurkan terlebih dulu membaca doa berikut:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: right;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><span style="font-size: large;"> بسم الله الرحمن الرحيم. </span></span><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">اللهم صل على محمد وآل محمد</span></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: right;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">اَللّهُمَّ مَنْ تَهَيَّأَ فِي هَذَا الْيَوْمِ اَوْ تَعَبَّأَ اَوْ اَعَدَّ وَاسْتَعَدَّ لِوِفَادَةِ اِلَى مَخْلُوقٍ رَجَاءَ رِفْدِهِ وَنَوَافِلِهِ وَفَوَاضِلِهِ وَعَطَايَاهُ، فَاِنَّ اِلَيْكَ يَا سَيِّدِي تَهْيِِئَتِي وَتَعْبِئَتِي وَاِعْدَادِي وَاسْتِعْدَادِي رَجَاءَ رِفْدِكَ وَجَوَائِزِكَ وَنَوَافِلِكَ وَفَوَاضِلِكَ وَفَضَائِلِكَ وَعَطَايَاكَ</span></div>
</div>
<div style="text-align: right;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;"> وَقَدْ غَدَوْتُ اِلَى عِيْدٍ مِنْ اَعْيادِ اُمَّةِ نَبيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَوَاتُ اللهِ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ، وَلَمْ اَفِدْ اِلَيْكَ الْيَوْمَ بِعَمَل صَالِحٍ اَثِقُ بِهِ قَدَّمْتُهُ، وَلاَ تَوَجَّهْتُ بِمَخْلُوقٍ اَمَّلْتُهُ، وَلكِنْ اَتَيْتُكَ خَاضِعًا مُقِرّاً بِذُنُوبِي وَاِسَاءَتِي اِلَى نَفْسِي</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: right;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">فَيَا عَظِيمُ يَا عَظِيمُ يَا عَظِيمُ اِغْفِرْ لِيَ الْعَظِيمَ مِنْ ذُنُوبِي، فَاِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ الْعِظَامَ إلاَّ اَنْتَ يَا لاَ اِلَهَ إلاَّ اَنْتَ، يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ</span></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"></span><br />
<a name='more'></a><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Bismillaahir Rahmaanir Rahiim..</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><i>Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ali Muhammad.</i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><i>Allahumma man tahayya-a fi hadzal yawmi aw ta’abba-a aw a’adda wasta’adada liwifadatin ila makhluqin rajaa rifdihi wa nawafilihi wa fawadhilihi wa ‘athayah. Fa-inna ilayka ya Sayyidi tahyiati wa ta’biati wa i’dadi wasti’dadi, rajaa rifdika wa jawaizika, wa nawafilika, wa fawadhilika, wa fadhailika, wa ‘athayaka.</i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><i>Wa qad ghadawtu ila ‘idin min a’yadi ummati Nabiyyika Muhammadin shalawatuka ‘alayhi wa ‘ala alihi, wa lam afid ilaykal yawma bi-’amalin shalihin atsiqa bihi qaddamtuhu, wala tawajjahtu bi-makhluqin ammaltuhu, wa lakin ataytuka khadhi’an muqirran bi-dzunubi wa isaati ila nafsi.</i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><i>Faya ‘Azhimu ya ‘Azhimu ya ‘Azhim ighfir liyal ‘azhim min dzunubi, fainnahu la yaghfirudz dzunubal ‘izhama illa anta, ya lailaha illa anta ya arhamar rahimin </i>(a).</span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Artinya : Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Ya Allah, wahai Dia yang pada hari ini menyiapkan dan menyediakan pemberian kepada manusia yang mengharap pemberian-Nya, karunia dan anugrah-Nya. Ya Sayyidi, wahai Junjunganku, kepada-Mu kupersiapkan diriku untuk mengharap pemberian-Mu, karunia dan anugrah-Mu.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Kini, aku telah memasuki pagi hari dari Hari Raya ummat Nabi-Mu Muhammad (SAW), sementara aku belum mempersiapkan amal saleh yang menguatkan kakiku untuk melangkah menuju-Mu, dan menghadap kepada kekasihmu. Namun demikian, aku memberanikan diri untuk datang kepada-Mu dengan merunduk sambil mengakui dosa-dosaku dan kezalimanku pada diriku.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Wahai Yang Maha Agung, wahai Yang Maha Agung, ampuni dosa-dosa besarku, tidak akan ada yang mengampuni dosa yang besar kecuali Engkau Ya Lailaha illa Anta Ya Arhamar rahimin, wahai Yang Tiada Tuhan kecuali Engkau, wahai Yang Maha Pengasih dari semua yang mengasihi.</span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">(Mafâtihul Jinân: bab 2, pasal 4, amalan bulan Syawal). Insya Allah bermanfa'at..</span></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15894012701852916698noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-398726353936782982.post-13854878255068971652012-06-17T15:52:00.002+07:002012-06-18T23:44:24.045+07:00Adab memasuki Masjid Nabawi<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibhEF3SOsf2bhkkq7wzKYeL3VCwi-NYZ4QD_7ILrxvfgFAPete4CYWmweZqSplQht5sg3AvU3b0Fv2WCCMeXAGFkRZP7ngeLJdQoDPhNKnLWlMvvFII3q21sSGXOEdq6bmBAx_CIwDcD0/s1600/masjid-nabawi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br /><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibhEF3SOsf2bhkkq7wzKYeL3VCwi-NYZ4QD_7ILrxvfgFAPete4CYWmweZqSplQht5sg3AvU3b0Fv2WCCMeXAGFkRZP7ngeLJdQoDPhNKnLWlMvvFII3q21sSGXOEdq6bmBAx_CIwDcD0/s320/masjid-nabawi.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Bismillaahir rahmaanir rahiim..</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Ziarah kepada Rasulullah SAW termasuk rangkaian dari adab-adab haji dan umroh yang sangat penting, karena Rasulullah SAW bersabda:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">”Barangsiapa yang datang ke Mekkah untuk melakukan haji, dan ia tidak berziarah kepadaku aku berlepas diri darinya pada hari kiamat. Barangsiapa yang datang kepadaku untuk berziarah maka wajib baginya mendapat syafaatku; barangsiapa yang diwajibkan baginya mendapat syafaatku maka wajiblah baginya surga. Dan barangsiapa yang mati karena hijrah kepada Allah `Azza wa Jalla maka pada hari kiamat ia dikumpulkan dengan para syuhada’ badar.“</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"></span></div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Berziarah kepada Rasulullah SAW, berarti harus memasuki Masjid Nabawi. Memasuki Masjid Nabawi itu berarti memasuki rumah Rasulullah SAW, memasuki rumah Rasulullah SAW berarti menjadi tamu Rasulullah SAW yang harus mendapat izin dari Rasulullah SAW. Allah SWT berfirman:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">“<i>Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah-rumah Nabi kecuali kamu diizinkan</i>.”: ( QS. Al-Ahzab: 53).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Agar mendapat izin dari Rasulullah SAW untuk memasuki rumah Rasulullah SAW, kita harus melakukan adab-adabnya. Dari Kitab Mafatihul Jinan, kunci-kunci surga, menyebutkan adab-adabnya, sebagai berikut:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Mandi sunnah sebelum pergi ke Masjid Nabawi dan berziarah kepada Nabi SAW.</span></li>
<li><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Bersuci dari hadas kecil dan hadas besar.</span></li>
<li><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Berpakaian pakaian yang suci dan bersih, dan disunnahkan memakai pakaian yang</span></li>
<li><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">baru dan berwarna putih.</span></li>
<li><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Tidak tergesa-gesa dalam melangkahkan kaki, bersikap tawadhu’ dan khusu’ saat pergi menuju ke Masjid Nabawi.</span></li>
<li><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Memakai wangi-wangian.</span></li>
<li><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Dalam perjalanan memperbanyak zikir, takbir, tasbih, tahmid, tahlil dan shalawat.</span></li>
<li><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Membaca doa-doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, ketika akan memasuki Masjid Nabawi, dan ketika berada di dalamnya.</span></li>
</ol>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">(Disarikan dari Kitab Mafatihul Jinan, Kunci-kunci Surga). Insya Allah bermanfaat.</span></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15894012701852916698noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-398726353936782982.post-43706990329967148822012-06-16T23:02:00.002+07:002012-06-16T23:05:12.921+07:00Istighfar dan Doa untuk mendapatkan keturunan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
</div>
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; text-align: justify;">Bismillaahir rahmaanir rahiim..</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Harits An-Nadhri berkata kepada Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa): Aku termasuk Ahlul bait, mereka akan merugi karena aku tidak punya keturunan. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Kemudian beliau berkata: “Bedoalah dalam keadaan sujud:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><span style="font-size: large;">ربّ هب لي من لدنك وليّاً ربّ لا تذرني فردًا وأنت خير الوارثين</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">"<i>Rabbi habli mildunka waliyya. Rabbi la tadzurni farda wa Anta khayrul waritsin</i>."</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">"Ya Rabbi, karuniakan padaku kekasih dan penolong dari sisi-Mu. Ya Rabbi, jangan biarkan aku sendirian tanpa keturunan, sedangkan Engkau sebaik-baik pemberi warisan.”</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Lalu aku melakukannya sehingga aku punya anak Ali dan Husein. (Al-Wasail 5: 106).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"></span></div>
<a name='more'></a><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; text-align: justify;">Dalam riwayat yang lain disebutkan bahwa Harits bin Mughirah berkata kepada Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa): Aku termasuk Ahlul bait, aku akan rugi karena aku tak punya anak. Maka beliau berkata: “Berdoalah kepada Allah SWT dalam keadaan sujud:</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">ربّ هب لي من لدنك ذريّة طيّبةإنّك سميع الدعاء ربّ لاتذرني فرداً وانت خير الوارثين</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">"<i>Rabbi habli mildunka dzurriyatan thayyibah, innaka sami’ud du’a’. Rabbi la tadzurni farda wa Anta khayrul waritsin</i>."</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">"Ya Rabbi, karuniakan padaku keturunan yang baik dari sisi-Mu, sesungguhnya Maha Mendengar doa. Ya Rabbi, jangan biarkan aku sendirian tanpa keturunan, sedangkan Engkau sebaik-baik pemberi warisan."</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Dan hendaknya doa ini dibaca dalam rakaat terakhir shalat Isya’. Kemudian lakukan hubungan dengan isterimu pada malam itu.” Harits bin Mughirah berkata: aku melakukannya sehingga dikaruniai anak Ali dan Hisein. (Mustadrak Al-Wasail 2: 616).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Imam Ali Zainal Abidin (sa) berkata kepada sebagian sahabatnya:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">“Bagi yang mengharapkan keturunan, maka hendaknya membaca doa berikut (70 kali):</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">ربّ لاتذرني فرداً وأنت خير الوارثين، واجعل لي من لدنك وليّاً يرثني في حياتي ويستغفر لي بعد موتي، واجعله خلفا سويّا، ولا تجعل للشيطان فيه نصيباً، اللهمّ إنّي أستغفرك وأتوب إليك إنّك أنت الغفور الرّحيم</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">"<i>Rabbi la tadzurni farda wa Anta khayrul waritsin. Waj’alli milladunka waliyya yaritsuni fi hayati wa yastaghfiruli ba’da mawti, waj’alhu khalfan sawiyya, wa la taj’al lisy syaithani fihi nashiba. Allahumma inna astaghfiruka wa atubu ilayka, innaka Antal ghafurur rahim</i>."</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">"Ya Rabbi, jangan biarkan aku sendirian tanpa keturunan, sedangkan Engkau sebaik-baik pemberi warisan. Ya Allah, jadikan bagiku kekasih dan penolong yang menjadi pewarisku dalam hidupku, dan memohonkan ampunan untukku sesudah kematianku. Jadikan ia penerusku yang mulia, jangan jadikan setan ambil bagian di dalamnya. Ya Allah, aku memohon ampun kepada-Mu dan bertaubat kepada-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan Maha Penyayang.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Barangsiapa yang sering membaca doa ini, Allah akan mengkaruniakan padanya apa yang diinginkan: harta, anak, kebaikan dunia dan akhirat. Karena Allah SWT berfirman:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, memperbanyak harta dan anak-anakmu, menjadikan untukmu kebun-kebun dan menjadikan untukmu sungai-sungai’.” (Nuh: 10-12). (Al-Wasail 15: 106).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Salah seorang berkata kepada Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa): Aku tidak punya keturunan. Lalu beliau berkata: “Beristighfarlah (100 kali) waktu dini hari, jika kamu lupa hendak mengqadha’nya (menggantinya di waktu berikutnya).” (Al-Wasail 15: 108).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Al-Abrasy Al-Kulaini mengadu kepada Imam Muhammad Al-Baqir (sa) bahwa ia tidak punya keturunan. Lalu beliau berkata: “Beristighfarlah kepada Allah setiap hari dan setiap malam seratus kali, karena sesungguhnya Allah Azza wa Jalla berfirman: </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">"Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, memperbanyak harta dan anak-anakmu, menjadikan untukmu kebun-kebun dan menjadikan untukmu sungai-sungai’.” (Nuh: 10-12). (Al-Wasail 15: 107).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Insya Allah barokah..</span></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15894012701852916698noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-398726353936782982.post-30639791159954064482012-06-16T21:53:00.003+07:002012-06-16T22:04:09.450+07:00Anak durhaka pada orang tua<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh16JonLNftxQvc5YvjNPzBg-ngHxeyzh_JAkXKsfptHtobyDHRbArd7eWvBaIwiQpLMVm_fjETSPFR4klP1mmbUvDmW6-ygtOsrKeQpj-F6ZDRVsZA_e5AUQygfCYwtr3DM2dV7CCgEl8/s1600/Anak+durhaka.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="239" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh16JonLNftxQvc5YvjNPzBg-ngHxeyzh_JAkXKsfptHtobyDHRbArd7eWvBaIwiQpLMVm_fjETSPFR4klP1mmbUvDmW6-ygtOsrKeQpj-F6ZDRVsZA_e5AUQygfCYwtr3DM2dV7CCgEl8/s320/Anak+durhaka.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Bismillaahir rahmaanir rahim..</span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Pada suatu hari Rasulullah SAW mendatangi seorang pemuda saat menjelang kematiannya. Beliau mengajarkan kepadanya kalimat syahadah: Lailaha illallah. Tetapi pemuda itu lisannya terkunci dan kaku.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Rasulullah SAW bertanya kepada seorang Ibu yang ada di dekat kepalanya: Apakah pemuda ini punya Ibu.?</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Ia menjawab: Ya, saya Ibunya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Rasulullah SAW bertanya: Apakah kamu murka kepadanya.?</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Ibunya menjawab: Ya, saya tidak berbicara dengannya selama 6 haji (6 tahun).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Rasulullah SAW bersabda : Ridhai dia.!</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Ibunya menjawab: Saya meridhainya karena ridhamu padanya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Kemudian Rasulullah SAW mengajarkan kembali kepadanya kalimat: Lailaha illallah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Alhamdulillah pemuda itu sekarang dapat mengucapkan kalimat Lailaha illallah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"></span><br />
<a name='more'></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Rasulullah SAW bertanya kepadanya : Apa yang kamu lihat tadi.?</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Pemuda menjawab: Aku melihat seorang laki-laki yang berwajah hitam, pandangannya jahat, pakaiannya kotor, baunya busuk; ia mendekat kepadaku, dan marah padaku.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Kemudian Rasulullah SAW membimbingnya membaca :</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: large;">يَا مَنْ يَقْبَلُ الْيَسِيْرَ وَيَعْفُو عَنِ الْكَثِيْرِ اِقْبَلْ مِنِّى الْيَسِيْرَ، وَاعْفُ عَنِّي الْكَثِيْرَ اِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">"<i>Ya May yaqbalul yasir wa ya’fu ‘anil katsir iqbal minnil yasir, wa’fu ‘annil katsir, innaka Antal Ghafurur Rahim</i>."</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Artinya : "Wahai Yang Menerima amal yang sedikit dan Mengampuni dosa yang banyak, terimalah amalku yang sedikit, dan ampuni dosaku yang banyak, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan Maha Penyayang."</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Lalu pemuda itu mengucapkannya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Rasulullah SAW bertanya lagi: Lihatlah sekarang apa yang kamu lihat.?</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Pemuda menjawab: Aku melihat seorang laki-laki yang berwajah putih dan indah, harum baunya, bagus pakaiannya; ia mendekat padaku, dan aku melihat orang yang berwajah hitam itu menjauh dariku.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Rasulullah SAW bersabda: Perhatikan lagi, ia pun memperhatikan. Kemudian beliau bertanya: Apa yang kamu lihat sekarang.?</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Pemuda menjawab: Aku tidak melihat lagi orang yang berwajah hitam itu, aku hanya melihat orang yang wajahnya putih, dan cahaya meliputi keadaan ini. (Al-Mustadrak 2:129)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Wahai saudara-saudaraku, renungi baik-baik kejadian ini, dan perhatikan betapa banyak akibat buruk durhaka kepada orang tua. Bukankah pemuda itu adalah salah seorang dari sahabat Nabi SAW, beliau menjenguknya, duduk di dekat kepalanya, dan beliau sendiri yang mengajarkan kalimat tauhid kepadanya. Tapi ia tidak mampu mengucapkannya kecuali setelah ibunya memaafkan dan meridhainya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Insya Allah bermanfaat.</span></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15894012701852916698noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-398726353936782982.post-48234539762259546002012-06-10T17:17:00.004+07:002012-06-10T17:17:57.363+07:00Wanita masuk Neraka karena sekor kucing<br />
<div style="text-align: justify;">
<img alt="htt://fathur-net.blogspot.com" height="240" src="http://www.xemanh.net/images/animals/Cats/cats_13.jpg" width="320" />
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Bismillaahir rahmaanir rahiim...</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Begitulah hati yang keras dan tabiat yang buruk bisa menjerumuskan kita sebagai pemiliknya ke dalam Neraka. Hal itu karena ia kosong dari kasih sayang yang membuatnya tidak peduli terhadap apa yang dia lakukan kepada orang lain, maka ia membunuh, memukul dan merusak.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Dengan itu, mereka mencelakakan diri mereka disebabkan oleh apa yang mereka lakukan kepada orang lain. Di antara mereka ada seorang wanita yang diceritakan oleh Rasulullah SAW. Dia mengurung seekor kucing sampai ia mati kelaparan dan kehausan. Karena perbuatan itu dia pun masuk Neraka.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">NASH HADITS</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Bukhari meriwayatkan dari Ibnu Umar dari Nabi SAW bersabda, yang artinya: “<i>Seorang wanita masuk Neraka karena seekor kucing yang diikatnya. Dia tidak memberinya makan dan tidak membiarkannya makan serangga bumi</i>.”</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"></span></div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Dalam riwayat Bukhari, “Seorang wanita disiksa karena seekor kucing yang dia kurung sampai mati. Dia masuk Neraka karenanya. Dia tidak memberinya makan dan minum sewaktu. Mengurungnya. Dia tidak pula membiarkannya dia makan serangga bumi.”</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Rasulullah SAW telah melihat wanita yang mengikat kucing ini berada di Neraka manakala beliau melihat Surga dan Neraka pada shalat gerhana. Dalam Shahih Bukhari dari Asma binti Abu Bakar bahwa Rasulullah SAW bersabda, yang artinya: “Lalu Neraka mendekat kepadaku sehingga aku berkata, ‘Ya Rabbi, aku bersama mereka?’ Aku melihat seorang wanita. Aku menyangka wanita itu diserang oleh seekor kucing. Aku bertanya, ‘Bagaimana ceritanya?’ Mereka berkata, ‘Dia menahannya sampai mati kelaparan. Dia tidak memberinya makan dan tidak pula membiarkannya mencari makan.” Nafi’ berkata, “Menurutku dia berkata, ‘Mencari makan dari serangga bumi.”</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Muslim meriwayatkan dari Jabir hadits Rasulullah SAW yang melihat seorang wanita yang mengikat kucing berada di Neraka. Di dalamnya terdapat keterangan bahwa wanita itu berasal dari Bani Israil. Dalam riwayat lain disebutkan bahwa wanita itu berasal dari Himyar.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">TAKHRIJ HADITS</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Hadits tentang kucing dalam Shahih Bukhari dalam Kitab Bad’il Khalqi, bab”Jika lalat jatuh ke dalam bejana salah seorang dari kalian” (VI/356), no. 3318. Dan dalam Kitab Ahaditsil Anbiya’, no. 3482. Dan dalam Kitabul Musaqah, bab keutamaan memberi minum, 5/41, no. 2365.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Hadits ini diriwayatkan oleh Muslim dalam Shahih-nya dari Abu Hurairah dan Abdullah bin Umar dalam Kitabus Salam, bab ”Diharamkannya membunuh kucing” (4/1760, no. 2242-2243).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Hadits tentang Rasulullah SAW melihat seorang wanita yang mengikat kucing diriwayatkan oleh Bukhari dalam Shahih-nya dalam Kitabul Adzan dan Asma’ binti Abu Bakar (2/231, no. 745) dan Kitabul Musaqah Abdullah, keutamaan memberi minum air (5/41) no. 2364.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Adapun riwayat Muslim tentang Rasulullah SAW melihat wanita yang menyiksa kucing terdapat dalam Kitabul Kusuf, bab apa yang diperlihatkan kepada Rasululloh dalam shalat Kusuf, 2/622, no. 904.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">PENJELASAN HADITS</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Ini adalah kisah wanita Himyariyah Israiliyah yang mengurung seekor kucing, tetapi dia tidak memberinya makan dan minum hingga kucing itu mati karena kelaparan dan kehausan. Ini menunjukkan kerasnya tabiat wanita itu, betapa buruk akhlaknya, serta tiadanya belas kasih di hatinya. Dia sengaja menyakiti. Jika di hatinya terdapat belas kasih, niscaya dia melepaskan kucing itu. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Dan sepertinya dia mengurungnya sepanjang siang dan malam. Ia merasakan haus dan lapar dengan suara yang memelas meminta bantuan dan pertolongan. Suara dengan ciri tersendiri yang dikenal oleh orang-orang yang mengenal suara. Akan tetapi, hati wanita ini telah membatu dan tidak terketuk oleh suara pilu kucing itu. Dia tidak menghiraukan harapan dan impiannya. Suara itu melemah, lalu seterusnya menghilang. Kucing itu mati. Ia mengadu kepada Tuhannya tentang kezhaliman manusia yang hatinya keras dan membatu.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Jika wanita ini ingin agar kucing ini tetap di rumahnya, dia mungkin saja memberinya makan dan minum yang bisa menjaga hidupnya. Rasulullah SAW telah menyampaikan kepada kita bahwa kita meraih pahala dengan berbuat baik kepada binatang. Jika dia enggan memberinya makan yang menjaganya dari hidup, maka dia harus melepasnya dan membiarkannya bebas di bumi Allah yang luas. Ia pasti mendapatkan makanan yang bisa menjaga hidupnya. Lebih-lebih, Allah telah menyediakan rizki bagi kucing tersebut dari sisa-sisa makanan orang, begitu pula serangga-serangga yang ditangkapnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Perbuatan ini telah mencelakakan wanita tersebut, sehingga dia masuk Neraka. Rasulullah SAW melihat kucing itu memburu wanita yang menahannya di Neraka. Bekas-bekas cakaran tergores di wajah dan tubuhnya. Beliau melihat itu manakala Surga dan Neraka diperlihatkan kepadanya pada saat shalat gerhana.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">PELAJARAN-PELAJARAN DAN FAEDAH-FAEDAH HADITS</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Besarnya dosa orang-orang yang menyiksa binatang dan menyakitinya dengan memukul dan membunuh. Wanita ini masuk Neraka karena dia menjadi sebab kematian seekor kucing.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Boleh menahan binatang seperti kucing, burung, dan sebagainya, jika diberi makan dan minum. Jika tidak mampu atau tidak mau, maka hendaknya melepaskannya dan membiarkannya pergi di bumi Allah yang luas untuk mencari rizkinya sendiri.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Di Akhirat, manusia diadzab sesuai dengan perbuatannya di dunia. Wanita ini diserang oleh seekor kucing di Neraka dengan mencakari tubuhnya.</span></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15894012701852916698noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-398726353936782982.post-40205184508284906822012-06-10T16:30:00.000+07:002012-06-10T16:31:11.385+07:00Istri dan Putra-Putri Ali bin Abi Thalib<div style="text-align: justify;">
<img alt="Seni kaligrafi diamini dapat membawa pesan keilahian bagi umat muslim" height="320" src="http://lh3.ggpht.com/_C97kYIp19dM/SlKnWXjHd9I/AAAAAAAAAYg/B4E4s7D4iUs/r001022a_thumb5.jpg?imgmax=800" width="229" />
<br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Bismillaahirrahmaanirrahiim.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Telah kita ketahui bersama bahwasannya Ali bin Abi Thalib r.a. adalah seorang khulafaur rasyidin. Adalah pria yang sangat dekat dengan Rasulullah SAW itu begitu dihormati oleh umat Islam. Wanita pertama yang dinikahi beliau adalah Fatimah binti Rasulullah SAW. Keluarga mereka dikaruniai 4 (empat) buah hati, yakni Al-Hasan, Al-Husien, Zainab al-Kubro dan Ummu Kaltsum al-Kubro.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Setelah Fatimah r.a. wafat, Ali menikahi beberapa wanita. Diantara istri-istrinya ada wafat pada saat beliau masih hidup, ada yang beliau ceraikan dan ketika wafat, beliau meninggalkan 4 (empat) istri. Ibnu Katsir dalam Tartib wa Tahdzib Kitab Al-Bidayah wan Nihayah menyebutkan istri dan putra-putri Ali bin Abi Thalib r.a. sebagai berikut :</span></div>
<br />
<a name='more'></a><br />
<ol>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Ummul Banin binti Hizam, Ali memperoleh 4 (empat) putra yakni: Al-Abbas, Ja'far, Abdullah dan Utsman.</span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Laila binti Mas'ud bin Khalid bin Malik dari Bani Tamim, Ali mendapatkan 2 (dua) putra, yakni: Ubaidullah dan Abu Bakar.</span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Asmai Umais al-Khatsiamiyyah, darinya beliau dikarunia 2 (dua) putra, yakni: Yahya dan Muhammad al-Ashghar.</span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Ummu Habib binti Rabi'ah bin Bujair bin al-Abdi bin Alqamah. Dari wanita yang bernama Ash-Shahba' inilah Ali di anugerahi 1 (satu) putra yakni: Umar dan seorang putri bernama Ruqayyah.</span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Ummu Sa'id binti Urwah bin Mas'ud bin Mu'attib bin Malik ats-Tsaqafi, Ali di amanati 2 (dua) putri yakni:</span><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"> Ummul Hasan dan Ramlah al-Kubra.</span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Binti Umru'ul Qais bin Ady bin Aus bin Jabir bin Ka'ab bin Ulaim bin Kalb al-Kalbiyah, darinya beliau memperoleh 1 (satu) orang putri cantik.</span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Umamah binti Abil Ash bin ar-Rabi' bin Abdil Uzza bin Abdi Syams bin Abdi Manaf bin Qushay, darinya beliau mendapat 1 (satu) orang putra yang gagah bernama Muhammad al-Ausath.</span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Khaulah binti Ja'far bin Qais bin Maslamah bin Ubaid bin Tsa'lab bin Yarbu' bin Tsa'labah, dari Khaulah, Ali dikarunia 1 (satu) orang putra yang cakap yang bernama Muhammad al-Akbar yang lebih dikenal dengan Muhammad bin al-Hanafiyah.</span></li>
</ol>
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Disamping itu, Ali bin Abi Thalib memiliki banyak anak keturunan lainnya dari sejumlah ummu walad (budak wanita). Saat wafat, beliau meninggalkan 19 (sembilan belas) budak wanita. Diantara putra-putri beliau yang tidak diketahui namanya ibunya adalah Ummu Hani', Maimunah, Zainab ash-Shughra, Ramlah ash-Shughra, Ummu Kaltsum ash-Shughra, Fatimah, Umamah, Khadijah, Ummul Kiram, Ummu Ja'far, Ummu Salamah, Jumanah dan Nafisah.</span></div>
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">
</span><br />
<div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15894012701852916698noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-398726353936782982.post-74442477661884278132012-06-10T14:54:00.001+07:002012-06-10T14:54:17.636+07:00Bukti Kebesaran Allah pada tulang Ekor<br />
<div style="text-align: justify;">
<img height="202" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmHnwyUBPeF8-QPxH5FEwuvrUcXftQJU2RliDau-etmzV-hmPEPecKf-ISKKayT5Jpwhz0FQ9aV39XFVBOxejSGPB_CTNZWASegru1RfoJhur3OGo5K8yWEOaUoLV8K9f5Hc-fAuOeGso/s320/Tulang+ekor.jpg" width="320" />
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">"<i>Tiada bagian dari tubuh manusia kecuali akan hancur (dimakan tanah) kecuali satu tulang, yaitu tulang ekor, darinya manusia dirakit kembali pada hari kiamat</i>." (HR. Al Bukhari)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Belasan abad lamanya, hadits tersebut menjadi hal yang gaib yang tidak mungkin bisa dijelaskan dengan logika. Seiring berjalannya waktu beberapa penelitian ilmiah kini kita mampu menjelaskan kebenaran hadits tersebut.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">“Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata: “<i>Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur luluh?” Katakanlah: “Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk</i>” (QS. Yasin : 78-79).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"></span></div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Adalah Han Spemann, Ilmuwan Jerman yang berhasil mendapatkan hadiah nobel bidang kedokteran pada tahun 1935. Dalam penelitiannya ia dapat membuktikan bahwa asal mula kehidupan adalah tulang ekor. Darinyalah makhluk hidup bermula. Dalam penelitiannya ia memotong tulang ekor dari sejumlah hewan melata, lalu mengimplantasikan ke dalam embrio Organizer atau pengorganisir pertama</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Pada saat sperma membuahi ovum (sel telur), maka pembentukan janin dimulai. Ketika ovum telah terbuahi (zigot), ia terbelah menjadi dua sel dan terus berkembang biak. Sehingga terbentuklah embryonic disk (lempengan embrio) yang memiliki dua lapisan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Pertama, External Epiblast yang terdiri dari cytotrophoblasts, berfungsi menyuplai makanan embrio pada dinding uterus, dan menyalurkan nutrisi dari darah dan cairan kelenjar pada dinding uterus.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Sedangkan lapisan kedua, Internal Hypoblast yang telah ada sejak pembentukan janin pertama kalinya. Pada hari ke-15, lapisan sederhana muncul pada bagian belakang embrio dengan bagian belakang yang disebut primitive node (gumpalan sederhana).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Dari sinilah beberapa unsure dan jaringan, seperti ectoderm, mesoderm, dan endoderm terbentuk.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">- Ectoderm, membentuk kulit dan sistem syaraf pusat.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">- Mesoderm, membentuk otot halus sistim digestive (pencernaan), otot skeletal (kerangka), sistem sirkulasi, jantung, tulang pada bagian kelamin, dan sistem urine (selain kandung kemih), jaringan subcutaneous, sistem limpa, limpa dan kulit luar.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">- Sedangkan, Endoderm, membentuk lapisan pada sistim digestive, sistem pernafasan, organ-orang yang berhubungan dengan sistem digestive (seperti hati dan pancreas), kandung kemih, kelenjar thyroid (gondok), dan saluran pendengaran. Gumpalan sederhana inilah yang mereka sebut sebagai "TULANG EKOR."</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Pada penelitian lain, Han mencoba menghancurkan tulang ekor tersebut. Ia menumbuknya dan merebusnya dengan suhu panas yang tinggi dan dalam waktu yang sangat lama. Setelah menjadi serpihan halus, ia mencoba mengimplantasikan tulang itu pada janin lain yang masih dalam tahap permulaan embrio. Hasilnya, tulang ekor itu tetap tumbuh dan membentuk janin sekunder pada guest body (organ tamu). Meskipun telah ditumbuk dan dipanaskan sedemikian rupa, tulang ini tidak ‘hancur’.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Dr. Othman al Djilani dan Syaikh Abdul Majid juga melakukan penelitian serupa. Pada bulan Ramadhan 1423 H, mereka berdua memanggang tulang ekor dengan suhu tinggi selama 10 menit. Tulang pun berubah, menjadi hitam pekat. Kemudian, keduanya membawa tulang itu ke al Olaki Laboratory, Sana’a, Yaman, untuk dianalisis. Setelah diteliti oleh Dr. al Olaki, Profesor bidang Histology dan Pathologi di Sana’a University, ditemukanlah bahwa sel-sel pada jaringan tulang ekor tidak terpengaruh. Bahkan sel-sel itu dapat bertahan walau dilakukan pembakaran lebih lama.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Lebih dari itu berdasarkan penelitian mutakhir, sebagaimana yang disampaikan oleh Jamil Zaini, Trainer Asia Tenggara Kubik Jakarta ketika mengisi acara buka puasa bersama di al Azhar-Solo Baru dengan tajuk, “Inspiring Day; Inspiring The Spirit of Life”, tulang ekor ini merekam semua perbuatan anak Adam, dari sejak lahir hingga meninggal dunia. Ia merekam semua perbuatan baik-buruk mereka. Dan perbuatan mereka ini akan berpengaruh pada kondisi tulang ekornya. Putih bersih atau hitam kotor. Semakin banyak energy positif atau kebaikan seseorang maka semakin bersih tulang ekornya, dan semakin banyak energy negative atau keburukan seseorang maka semakin hitamlah tulang ekornya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Dari sinilah, balasan pada hari kiamat kelak tidak akan pernah tertukar. Dari tulang ekor inilah, manusia akan kembali dicipta, dan mereka akan diberi balasan sesuai dengan kadar amal-amal mereka. Ajaibnya, ini semua sudah disabdakan oleh Nabi SAW berpuluh abad yang lalu.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">“Tiada bagian dari tubuh manusia kecuali akan hancur (dimakan tanah) kecuali satu tulang, yaitu tulang ekor, darinya manusia dirakit kembali pada hari kiamat.” (HR. Al Bukhari).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Hadits senada juga diriwayatkan oleh Imam Muslim,</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “<i>Seluruh bagian tubuh anak Adam akan (hancur) dimakan tanah kecuali tulang ekor, darinya tubuh diciptakan dan dengannya dirakit kembali</i>.”</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Dari petunjuk hadist di atas, Ilmuwan muslim pada paruh kedua abad ke-20 telah mendasarkan pemahaman mereka mengenai kemukjizatan hadis tentang tulang ekor ini pada kaidah pengetahuan yang paling dasar, yaitu “Tulang ekor merupakan bagian pertama yang tumbuh dari janin, biasa disebut dengan primitive streak, yaitu bagian utama yang terbentuk pada minggu ketiga”.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Akan Kami tunjukkan kepada mereka ayat-ayat (tanda-tanda kekuasaan) Kami pada alam dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelas bagi mereka bahwa Al-Quran itu benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu? (Al-Fushshilat: 53)</span></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15894012701852916698noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-398726353936782982.post-74985279135512908852012-05-21T23:51:00.004+07:002012-05-21T23:51:35.672+07:00Keutamaan Puasa Bulan Rajab<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Bulan Rajab adalah bulannya Allah. Mari kita simak ada apa di balik bulan Rajab itu. Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW telah bersabda, "Ketahuilah bahwa bulan Rajab itu adalah bulannya Allah, maka :</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Barang siapa yang berpuasa satu hari dalam bulan ini dengan ikhlas, maka pasti ia mendapat keridhaan yang besar dari Allah SWT.</span></li>
<li><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Barang siapa berpuasa pada tanggal 27 Rajab/Isra' Mi'raj akan mendapat pahala seperti 5 tahun berpuasa.</span></li>
<li><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Barang siapa yang berpuasa dua hari di bulan Rajab akan mendapat kemuliaan di sisi Allah SWT.</span></li>
<li><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Barang siapa yang berpuasa 3 (tiga) hari yaitu pada tanggal 1, 2 dan 3 Rajab maka Allah SWT akan memberikan pahala seperti 900 tahun berpuasa dan menyelamatkannya dari bahaya dunia, dan siksa akhirat.</span></li>
<li><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Barang siapa berpuasa lima hari dalam bulan ini, Insya Allah permintaannya akan dikabulkan.</span></li>
<li><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Barang siapa berpuasa 7 (tujuh) hari dalam bulan ini, maka ditutupkan tujuh pintu neraka jahanam.</span></li>
<li><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Barang siapa berpuasa 8 (delapan) hari maka akan dibukakan 8 (delapan) pintu surga.</span></li>
<li><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Barang siapa berpuasa 15 (lima belas) hari dalam bulan ini, maka Allah SWT akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan menggantikan semua kejahatannya dengan kebaikan.</span></li>
<li><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Barang siapa yang menambah hari-hari puasanya dalam bulan Rajab, Allah akan menambahkan pahalanya.</span></li>
</ol>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"></span></div>
<a name='more'></a>Sabda Rasulullah SAW : "Pada malam Mi'raj, saya melihat sebuah sungai yang airnya lebih manis dari madu, lebih sejuk dari air batu dan lebih harum dari minyak wangi, lalu saya bertanya pada Jibril a.s : "Wahai Jibril untuk siapakah sungai ini?" Maka berkata Jibril a.s : "Ya Muhammad, sungai ini adalah untuk orang membaca shalawat untuk engkau di bulan Rajab ini".<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Dalam sebuah riwayat Tsauban bercerita : Ketika kami berjalan bersama-sama Rasulullah SAW sebuah kubur, lalu Rasulullah berhenti dan beliau menangis dengan amat sedih, kemudian beliau berdoa kepada Allah SWT. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Lalu saya bertanya kepada beliau : "Ya Rasulullah mengapakan Engkau menangis?" Lalu beliau bersabda : "Wahai Tsauban, mereka itu sedang disiksa dalam kuburnya, dan saya berdoa kepada Allah, lalu Allah meringankan siksa atas mereka." </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Sabda beliau lagi : "Wahai Tsauban, kalaulah sekiranya mereka ini mau berpuasa satu hari dan beribadah satu malam saja di bulan Rajab niscaya mereka tidak akan disiksa di dalam kubur." Tsauban bertanya : "Ya Rasulullah, apakah hanya berpuasa satu hari dan beribadah satu malam dalam bulan Rajab sudah dapat mengelakkan dari siksa kubur?" </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Sabda beliau : "Wahai Tsauban, demi Allah, Dzat yang telah mengutusku sebagai nabi, tiada seorang muslim lelaki dan perempuan yang berpuasa satu hari dan mengerjakan sholat malam sekali dalam bulan Rajab dengan niat karena Allah Ta'ala, kecuali Allah mencatatkan baginya seperti berpuasa satu tahun dan mengerjakan sholat malam satu tahun."</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Sabda beliau lagi : "Sesungguhnya Rajab adalah bulan Allah, Sya'ban adalah bulanku dan Ramadhan adalah bulan umatku." "Semua manusia akan berada dalam keadaan lapar pada hari kiamat, kecuali para nabi, keluarga nabi dan orang-orang yang berpuasa pada bulan Rajab,</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Sya'ban dan bulan Ramadhan. Maka sesungguhnya mereka kenyang serta tidak akan merasa lapar dan haus bagi mereka." </span></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15894012701852916698noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-398726353936782982.post-17891229981227957432012-05-17T21:20:00.001+07:002012-05-17T21:20:16.347+07:00Ibu...Ibu...Ibu...<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGsIujNvAW6Fhr0ZwgC-owiyl1p7dij1s82WrnkSpOBuDRrgIR7ntZRD0CDNERoCcCxnShlSiLMnxt3-qhpsNc8mLSbf8bNslhlgNJqs-CbAPn0AMjBk2TgYG6dlJGlYzg5FzZ-aHqyRA/s1600/Bayi+dlm+rahim.jpg" imageanchor="1"><img border="0" height="251" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGsIujNvAW6Fhr0ZwgC-owiyl1p7dij1s82WrnkSpOBuDRrgIR7ntZRD0CDNERoCcCxnShlSiLMnxt3-qhpsNc8mLSbf8bNslhlgNJqs-CbAPn0AMjBk2TgYG6dlJGlYzg5FzZ-aHqyRA/s1600/Bayi+dlm+rahim.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Suatu ketika seorang bayi siap untuk dilahirkan ke dunia... menjelang diturunkan dia bertanya kepada Tuhan,</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">“Para Malaikat disini mengatakan bahwa besok Engkau akan mengirimku ke dunia, tapi bagaimana cara saya hidup disana, saya begitu kecil dan lemah.” kata si bayi..</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Tuhan menjawab, “Aku telah memilih 1 malaikat untukmu, ia akan menjaga & mengasihimu”.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">“Tapi di surga apa yang saya lakukan hanyalah bernyanyi & tertawa… ini cukup bagi saya untuk bahagia”. Demikian kata si bayi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Tuhan pun menjawab, “Malaikatmu akan bernyanyi & tersenyum untukmu setiap hari & kamu akan merasakan kehangatan cintanya & jadi lebih bahagia.”</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"></span></div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Si bayi pun bertanya kembali, “dan apa yang dapat saya lakukan saat saya ingin berbicara pada-MU.?”</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Sekali lagi Tuhan menjawab, “Malaikatmu akan mengajarkan bagaimana cara kamu berdo’a”</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Sibayi pun masih belum puas, ia pun bertanya lagi, “Saya mendengar bahwa di bumi banyak orang jahat, siapa yang akan melindungi saya?”</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Dengan penuh kesabaran, Tuhanpun menjawab, “Malaikatmu akan melindungimu, dengan taruhan jiwanya sekalipun”</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Sibayi pun tetap belum puas dan melanjutkan pertanyaannya, “tapi saya akan bersedih karena tidak melihat Engkau lagi”</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Dan Tuhan pun menjawab, “Malaikatmu akan menceritakan kepadamu tentang Aku & akan mengajarkan bagaimana agar kamu bisa kembali kepada-KU, walaupun seseungguhnya Aku selalu berada disisimu.”</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Saat itu, surga begitu tenangnya sehingga suara dari bumi dapat terdengar dan sang anak dengan suara lirih bertanya, “Tuhan… jika saya harus pergi sekarang, bisakah Engkau memberitahu siapa nama malaikat di rumahku nanti?”</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Tuhanpun menjawab, “kamu dapat memanggil malaikatmu……..IBU…..</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Kenanglah Ibu yang menyayangimu… untuk Ibu yang selalu meneteskan air mata ketika kau pergi…</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Ingatlah engkau, ketika Ibumu rela tidur tanpa selimut demi melihatmu tidur nyenyak dengan dua selimut membalut tubuhmu…</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Ingatlah engkau, ketika jemari Ibu mengusap lembut kepalamu.?</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">… dan ingatlah engkau, ketika air mata menetes dari mata Ibumu ketika ia melihatmu terbaring sakit.?</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Sesekali jenguklah Ibumu yang salalu menantikan kepulanganmu di rumah tempat kau dilahirkan. Kembalilah memohon maaf pada ibumu yang selalu rindu akan senyumanmu.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Jangan biarkan engkau kehilangan saat-saat yang kau rindukan dimasa datang, ketika Ibu telah tiada……</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Tak ada lagi yang berdiri didepan pintu menyambut kita, tak ada lagi senyuman indah….. tanda bahagia.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Tak ada lagi dan ta’akan ada lagi yang meneteskan air mata mendoakanmu disetiap hembusan nafasnya…</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Kembalilah segera…</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Peluklah Ibu yang selalu menyayangimu…</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Ciumlah kaki Ibu yang selalu merindukanmu dan berikanlah yang terbaik diakhir hayatnya… kenanglah semua cinta dan kasih sayangnya..</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Ibu… maafkanlah aku… Sampai kapan pun jasamu tak akan terbalas… </span></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15894012701852916698noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-398726353936782982.post-47683200163700585662012-05-14T22:00:00.001+07:002012-05-14T22:13:23.717+07:00Ringkasan Cerita Babad Cirebon-1<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj81anOIlKf383mgl5uEsc4aT2mkQIwLT_BmSquIyoILKGegeWPjaYlo3EmL54vKtydBL5cEuiAKM5BW2pfCFc5nmQ-OS1jmuMrT4_HUKNv5YXqXAifYhR0QpZgH-l4wqPGSvWOFoD7wXk/s1600/Mesjid+Indah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="239" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj81anOIlKf383mgl5uEsc4aT2mkQIwLT_BmSquIyoILKGegeWPjaYlo3EmL54vKtydBL5cEuiAKM5BW2pfCFc5nmQ-OS1jmuMrT4_HUKNv5YXqXAifYhR0QpZgH-l4wqPGSvWOFoD7wXk/s320/Mesjid+Indah.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; text-align: justify;">Pupuh Pertama : </span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Dangdanggula, 13 Bait. Pupuh ini diawali oleh kalimat Bismillahi ya rakhman nirakhim. Pupuh ini menceritakan lolosnya Walangsungsang—putra Prabu Siliwangi—yang berkeinginan mencari agama Nabi Muhammad. Walangsungsang –yang juga putra mahkota Kerajaan Pajajaran—berkeinginan untuk berguru agama Nabi Muhammad SAW. Lalu, ia mengutarakan maksudnya kepada ayahandanya, Prabu Siliwngi. Namun, Prabu Siliwangi melarang bahkan mengusir Walangsungsang dari istana. Pada suatu malam, Walangsungsang melarikan diri meninggalkan Istana Pakuan Pajajaran. Ia menuruti panggilan mimpi untuk berguru agama nabi (I</span><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">slam) kepada Syekh Nurjati, seorang pertapa asal Mekah di bukit Amparan Jati Cirebon. Dalam perjalanan mencari Syekh Nurjati, Walangsungsang bertemu dengan seorang pendeta Budha bernama Sang Danuwarsi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Pupuh Kedua :</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Kinanti, 24 bait. Pupuh ini menceritakan perjalanan Rarasantang – adik Walangsungsang yang juga berkeinginan untuk mempelajari agama nabi yang menyusul kakaknya hingga pertemuannya dengan Walangsungsang di Gunung Merapi. Setiap hari, Rarasantang amat bersedih hati ditinggalkan pergi oleh kakaknya. Ia terus menerus menangis. Jerit hatinya tak tertahankan lagi hingga akhirnya ia pun pergi meninggalkan Istana Pakuan Pajajaran.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Lalu, Prabu Siliwangi mengutus Patih Arga untuk mencari sang putri. Ia tidak diperkenankan pulang jika tidak berhasil menemukan Rarasantang. Namun, usaha Patih Arga sia-sia belaka karenanya ia tidak berani pulang. Akhirnya, ia mengambil keputusan mengabdi di negeri Tajimalela.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"></span><br />
<a name='more'></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Sementara itu, perjalanan Rarasantang telah sampai ke Gunung Tangkuban-perahu dan bertemu dengan Nyai Ajar Sekati. Rarasantang diberi pakaian sakti oleh Nyai Sekati sehingga ia bisa berjalan dengan cepat. Nyai Sekati memberi petunjuk agar Rarasantang pergi ke gunung Cilawung menemui seorang pertapa. Di gunung Cilawung, oleh ajar Cilawung nama Rarasantang diganti menjadi Nyai Eling dan diramal akan melahirkan seorang anak yang akan menaklukkan seluruh isi bumi dan langit, dikasihi Tuhan, dan menjabat sebagai pimpinan para wali. Selanjutnya, Nyai Eling diberi petunjuk agar meneruskan perjalanan ke Gunung Merapi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Cerita beralih dengan menceritakan Resi Danuwarsi—yang juga dikenal dengan nama Ajar Sasmita—yang tengah mengajar Walangsungsang. Sang Danuwarsi mengganti nama Walangsungsang menjadi Samadullah dan menghadiahi sebuah cincin bernama Ampal yang berkesaktian dapat dimuati segala macam benda. Ketika keduanya tengah asyik berbincang-bincang tiba-tiba datanglah Rarasantang yang serta merta memeluk kakaknya. Di Gunung Merapi, Walangsungsang dinikahkan dengan putri Danuwarsi yang bernama Indang Geulis. Sesuai dengan petunuk Resi Danuwarsi, Samadullah beserta istri dan adiknya meninggalkan Gunung Merapi menuju bukit Ciangkup. Indang Geulis dan Rarasantang “dimasukkan” ke dalam cincin Ampal.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Pupuh Ketiga :</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Asmarandana, 16 bait. Di bukit Ciangkup—tempat bertapa seorang pendeta Budha bernama Sanghyang Naga—Samadullah diberi pusaka berupa sebilah golok bernama golok Cabang yang dapat berbicara seperti manusia dan bisa terbang. Setelah mengganti nama Samadullah menjadi Kyai Sangkan, Sanghyang Naga memberi petunjuk agar Samadullah melanjutkan perjalanan ke Gunung Kumbang menemui seorang pertapa yang bergelar Nagagini yang sudah teramat tua.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Nagagini adalah seorang pendeta yang mendapat tugas dewata untuk menjaga beberapa jenis pusaka: kopiah waring, badong bathok (hiasan dada dari tempurung), serta umbul-umbul yang harus diserahkan kepada putera Pajajaran. Atas petunjuk Nagagini, Walangsungsang kemudian berangkat ke Gunung Cangak. Nagagini memberi nama baru bagi Walangsungsang, yakni Karmadullah. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Pupuh Keempat : </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Megatru, 26 bait. Ketika tiba di Gunung Cangak, Walangsungsang melihat pohon kiara yang setiap cabangnya dihinggapi burung bangau. Walangsungsang bermaksud menangkap salah seekor burung bangau itu, tetapi khawatir semuanya akan terbang jauh. Ia teringat akan pusakanya kopiah waring yang khasiatnya menyebabkan ia tidak akan terlihat oleh siapapun termasuk jin dan setan. Kopiah Waring segera ia pakai, lalu ia mengambil sebatang bambu untuk membuat bubu yang dipasang disalah satu cabang kiara. Dalam bubu itu diletakkan seekor ikan. Burung-burung bangau tertarik melihat ikan dalam bubu hingga membuat suara berisik dan menarik perhatian raja bangau (Sanghyang Bango) yang segera mendekati “rakyatnya”.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Raja Bango berusaha mengambil ikan dalam bubu, namun ia terjebak masuk ke dalam perangkap dan tak dapat keluar, dan akhirnya ditangkap oleh Walangsungsang. Raja Bango mengajukan permohonan agar tidak disembelih, dan ia menyatakan takluk kepada Walangsunsang serta mengundangnya untuk singgah di istananya guna diberi pusaka. Di dalam istana, Raja Bango berubah menjadi seorang pemuda tampan dan menyerahkan benda pusaka berupa: periuk besi, piring, serta bareng. Periuk besi dapat dimintai nasi beserta lauk pauknya dalam jumlah yang tidak terbatas, piring dapat mengeluarkan nasi kebuli, sedangkan bareng dapat mengeluarkan 100.000 bala tentara. Sanghyang Bango memberi nama Raden Kuncung kepada Walangsungsang yang kemudian melanjutkan perjalanan ke Gunung Jati.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Pupuh kelima :</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Balakbak, 16 bait. Setibanya di Gunung Jati, Walangsungsang menghadap Syekh Nurjati yang juga bernama Syekh Datuk Kafi yang berasal dari Mekah, dan masih keturunan Nabi Muhammad SAW dari Jenal Ngabidin.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Lalu, Walangsungsang berguru kepada Syekh Nurjati dan menjadi seorang muslim dengan mengucapkan syahadat. Setelah ilmunya dianggap cukup, Syekh Datuk Kafi menyuruh Walangsungsang untuk mendirikan perkampungan di tepi pantai. Walangsungsang memenuhi perintah gurunya. Ia pun berangkat menuju Kebon Pesisir, berikut istri dan adiknya, yang di "masukkan" ke dalam cincin Ampal. Perkampungan baru yang akan dibukanya kelak dikenal dengan nama Kebon Pesisir, sedangkan pesantrennya diberi nama Panjunan. Dalam pada itu, Syekh Datuk Kafi memberi gelar kepada Walngsungsang dengan sebutan Ki Cakrabumi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Pupuh keenam :</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Menggalang, 13 bait. Selanjutnya, Cakrabumi membuka hutan dengan Golok Cabang. Dengan kesaktian Golok Cabang, hutan lebat telah dibabat dalam waktu singkat. Ketika goloknya bekerja membabat hutan, ohon-pohonan roboh dengan mudah, lalu golok mengeluarkan api dan membakar kayu-kayu hutan sehingga dalam waktu singkat pekerjaan sudah selesai; sementara Walangsungsang tidur mendengkur. Hutan yang dirambah cukup luas sehingga pendatang-pendatang baru tidak perlu bersusah payah membuka hutan. Dalam waktu singkat, pedukuhan baru itu sudah banyak penduduknya, dan mereka menamakan Cakrabuwana dengan sebutan Kuwu Sangkan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Kuwu Sangkan sendiri tidak bertani karena pekerjaannya hanyalah menjala ikan dan membuat terasi. Jemuran terasi yang dibuatnya membentang ke selatan hingga Gunung Cangak di tanah Girang. Suatu ketika, ia pulang ke rumahnya yang terletak di Kanoman, ternyata gurunya, Syekh Datuk Kahfi telah berada disana.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Pupuh ketujuh : </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Sinom, 24 bait. Ketika Syekh Datuk Kahfi menemui Walangsungsang di Kebon Pesisir, ia menganjurkan supaya Walangsungsang dan adiknya menunaikan ibadah haji ke Mekah. Walangsungsang mematuhinya. Ia pun berangkat menunaikan ibadah haji bersama adiknya, Rarasantang. Syekh Datuk Kahfi menitipkan sepucuk surat untuk sahabatnya, Syekh Bayan dan disarankan agar Walangsungsan beserta adiknya tinggal di rumah Syekh Bayan selama di Mekah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Cerita beralih kepada kisah Raja Uttara, seorang raja Bani Israil yang baru ditinggal mati oleh istrinya. Ia menyuruh patihnya agar mencari seorang wanita yang parasnya serupa benar dengan almarhumah permaisurinya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Patih Raja Uttara mengembara ke neger Rum, Bustam, Syam, Turki, dan Mesir, namun belum juga menemukan wanita yang diinginkan rajanya. Akhirnya, ia pergi ke Mekah pada saat musim haji. Ia melihat tiga orang berjalan beriring-iringan. Mereka adalah Syekh Bayan, Walangsungsang, dan Rarasantang. Sang Patih mengikuti mereka sampai ke rumahnya. Menurut penglihatannya, Rarasantang mirip sekali dengan almarhumah permaisuri Mesir.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Patih Raja Uttara meminta Rarasantang utuk menjadi istri Raja Uttara di Bani Israil. Ternyata, ia bersedia menjadi istri raja Uttara dengan mas kawin sebuah sorban peningglan Nabi Muhammad SAW.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Pupuh ke delapan :</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Asmarandana, 13 bait. Ketika Rarasantang tengah hamil tujuh bulan, ia ditinggalkan suaminya yang bermaksud mengunjungi negeri Rum menengok pamannya, Raja Yutta. Untung tak dapat diraih malang tak dapat ditolak, baru satu hari Raja Uttara berada di Rum, ia terserang penyakit kolera dan tak tertolong lagi. Raja Uttara sudah pulang ke rahmatullah. Utusan segera dikirim ke Mesir untuk memberi kabar Raja Uttara telah meninggal di rum.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Pupuh ke sembilan :</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Sinom, 15 bait. Pupuh ini menceritakan kesedihan Rarasantang yang ditinggal mati oleh suaminya, serta kisah kembalinya Walangsungsang ke tanah Jawa. Kesedihan Rarasantang yang sedang hamil tua itu tak terbayangkan lagi mendengar kematian suaminya, apalagi masa kehamilannya telah mencapai usia 12 bulan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Sementara itu, di Mekah, Syekh Bayan dan Walangsunsang tengah bercakap-cakap tentang rencana kembalinya ke tanah Jawa. Dalam perbincangan itu, Syekh Bayan berkeinginan untuk turut serta ke pulau Jawa. Walangsungsang yang telah berganti nama menjadi Abdul Iman meminta agar Syekh Bayan bersabar dahulu karena Abdul Iman ingin berkelana mengelilingi daerah Mekah hingga ke desa-desa. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Tetapi, ternyata pengembaraan Walangsungsang telah sampai ke Aceh yang saat itu sedang terserang wabah penyakit. Permaisuri aceh meninggal karena terserang wabah penyakit. Ia meninggakan seorang anak perempuan yang belum diberi nama. Demikian pula Sultan Aceh—yang bernama sultan Kut—saat itu juga sedang sakit parah. Syekh Abdul Iman berhasil menyembuhkan Sultan Aceh dan putrinya. Putri Aceh yang masih kecil kemudian diambilnya menjadi anak angkatnya dan dimasukkan ke dalam cincin Ampal.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Syekh Bayan yang menunggu Abdul Iman di Mekah hampir tiga bulan ternyata belum kembali juga. Ia segera mempersiapkan perahu dan berangkat sendiri dari pelabuhan Julda (Jeddah) menuju Cirebon.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Pupuh ke sepuluh :</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Maskumambang, 13 bait. Dengan mengucap bismillah, Syekh Bayan memulai pelayarannya meninggalkan Mekah menuju Cirebon. Sementara itu, Abdul Iman yang kembali ke Mekah setelah melakukan pengembaraan merasa ditipu oleh Syekh Bayan. Dengan kesaktiannya, Abdul Iman segera melesat ke Pulau Jawa. Ia menantikan kedatangan Syekh Bayan di tepi pantai dengan menyamar sebagai pencari ikan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Syekh Bayan tiba di Cirebon, ia disambut oleh seorang pencari ikan. Ia bertanya kepada pencari ikan itu di manakah ia bisa menjumpai syekh Datuk Kahfi. Syekh Abdul Iman yang menyamar sebagai pencari ikan tidak menjawab pertanyaan Syekh Bayan, melainkan ia menjelaskan bahwa jika Syekh Bayan ingin menjadi orang yang mulia dan menjadi wali, tunggulah syekh Datuk Kahfi di Gunung Gajah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Pupuh ke sebelas :</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Dangdanggula, 12 bait. Abdul Iman melanjutkan perjalanannya mengembara sebagai pencari ikan, sementara Syekh Bayan pergi ke Gunung Gajah. Di tengah perjalanan, Abdul Iman teringat kepada gurunya, lalu ia kembali ke Panjunan untuk menemui gurunya, juga istrinya. Akan tetapi, ternyata gurunya tidak ada, dan yang ada hanyalah sepucuk surat yang ditinggalkan syekh Datuk Kahfi. Isi surat itu : jika ingin bertemu dengannya, hendaklah menyusul ke Pandanjalmi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Ketika ia hendak pergi lagi mengembara, ia menyerahkan sebuah peti kepada istrinya dengan pesan : “Kelak, jika datang seorang pemuda dari Mekah, dan tinggal di Gunung Jati, serahkanlah peti itu kepadanya. Jika anak yang dalam kandunganmu lahir perempuan, berilah nama Pakungwati. Jika yang lahir laki-laki terserah. Ibu dan anak hendaklah berguru kepada pemuda yang berasal dari Mekah itu”.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Abdul Iman pergi ke Pandanjalmi dan bertapa di Sendang, dan menamakan dirinya Ki Gede Selapandan. Ia bertani sambil mengasuh anak angkatnya yang bernama Nyi Wanasaba. Ketika ia pindah ke Lebaksungsang, anaknya berganti nama menjadi Nyi Gandasari dan ketika dukuhnya semakin besar, ia namakan desa Panguragan. Ia percayakan desa itu kepada anaknya, Ratu Emas Gandasari, yang juga terkenal dengan nama Nyi Gede Panguragan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Cerita beralih pada kisah kelahiran Syarif Hidayat. Tersebutlah Rarasantang di Mesir. Ia melahirkan bayi kembar laki-laki: anak pertama diberi nama Syarif Hidayat, sedangkan anak kedua syarif (Ng)aripin. Ketika mereka sudah berumur 14 tahun, mereka rajin mempelajari ilmu agama. Lebih-lebih Syarif Hidayat, segala macam kitab agama ia baca hingga akhirnya ia membaca sebuah kitab rahasia yang tertulis dengan tinta emas.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Pupuh ke dua belas :</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Sinom, 21 bait. Setelah membaca kitab rahasia yang menjelaskan bahwa lamun sira arep luwi, gegurua ing Mukhamad (jika ingin menjdi manusia istimewa bergurulah kepada Muhammad), Syarif Hidayat merasa setengah tidak percaya terhadap amanat yang tertera dalam buku itu. Namun, dalam setiap tidurnya, ia selalu bermimpi melihat cahaya yang mengeluarkan suara: e Syarif Hidayat iki, rungunen satutur isun, lamon sira arep mulya, nimbangi keramat Nabi, ulatana sira guguru Mukhamad (Hai Syarif Hidayat dengarkanlah petunjukku, jika engkau ingin menjadi manusia mulia sehingga dapat mengimbangi keramat nabi, carilah dan bergurulah kepada Muhammad). Dalam hatinya, ia merasa pedih mengenang nasibnya yang tidak berayah sehingga tidak ada yang dapat menuntun mengkaji ilmu. Meskipun demikian, hatinya teguh hendak menuruti petunjuk kitab dan panggilan mimpi. Ia memohon diri kepada ibunya dan sudah tak dapat dicegah lagi kemauannya. Ia tidak tertarik pada kedudukan sebagai raja.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Syarif Hidayat mulai mengembara mencari Nabi Muhammad. Ia berziarah ke patilasan Nabi Musa dan Nabi Ibrahim di Mekah, tetapi belum juga memperoleh petunjuk. Lalu, ia shalat hajat dua rakaat, memuji Tuhan, membaca shalawat nabi, dan mengucapkan taubat. Setelah itu, ia melanjutkan perjalanan ke gunung Jambini. Di sana, ia bertemu dengan Naga Pratala yang menderita sakit bengkak. Sang Naga minta diobati, dan Syarif Hidayat hanya menjawab : yen lamon isun pinanggi, pasti waras puli kadi du ing kuna (jika aku benar-benar dapat bertemu dengan Nabi Muhammad pastilah engkau sembuh). Seketika Naga Pratala menjadi sembuh. Kemudian, ia memberikan sebuah cincin pusaka bernama Marembut yang berkhasiat dapat melihat segala isi bumi dan langit. Oleh Naga Pratala, Syarif Hidayat dianjurkan agar pergi ke pulau Majeti (Mardada) menemui pertapa di sana.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Pulau Mardada dihuni oleh binatang buas dan berbisa yang sedang menjaga sebuah keranda biduri. Di sebuah cabang kay yang tinggi, Syarif Hidayat melihat ada seorang pemuda bernama Syekh Nataullah sedang bertapa. Pemuda itu menjelaskan bahwa tidak ada harapan untuk menemui orang yang sudah tiada, lebih baik berusaha mendapatkan cincin Mulikat yang berada di tangan Nabi Sulaiman. Ia menjelaskan bahwa barang siapa memiliki cincin Mulikat, ia akan menguasai seisi langit dan bumi, serta dihormati oleh umat manusia. Syarif Hidayat kemudian mengajak Syekh Nataullah bersama-sama mengambil cincin tersebut.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Pupuh ke tiga belas :</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Kinanti, 30 bait. Ketika Syarif Hidayat berada di makam Nabi Sulaeman, jenazah Nabi Sulaeman seolah-olah hidup dan memberikan cincin Mulikat kepadanya. Syekh Nataullah mencoba merebut cincin tersebut, tetapi tidak berhasil. Tiba-tiba meledaklah petir dari mulut Nabi Sulaeman sehingga yang sedang mengadu tenaga memperebutkan cincin tersebut terlempar. Syekh Nataullah melesat jatuh di pulau jawa, sedangkan Syarif Hidayat jatuh di Pulau Surandil.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Cerita dalam pupuh ini diselingi oleh kisah Rarasantang yang merindukan Syarif Hidayat. Sudah sepuluh tahun Rarasantang ditinggal putranya. Ia selalu berdoa agar anaknya mendapat lindungan Tuhan Yang Maha Kuasa. Tiba-tiba, ia mendengar suara, ujarnya : wondening anakira iku, waruju kang dadi aji, Banisrail kratonira, nama Sultan Dul Sapingi, mung kang dadi lara brangta, amung putranipun Syarip, lamon eman maring siwi, balik angungsiyang Jawa, lamon arep ya pinanggi (Anakmu yang muda itu akan menjadi raja, keratonnya di Baniisrail, bergelar Abdul Sapingi. Jika engkau benar-benar merindukan anakmu Syarif Hidayat, sebaiknya kembalilah engkau ke Pulau Jawa.) Akhirnya, Rarasantang kembali ke Pulau Jawa menantikan anaknya di Gunung Jati menuruti pesan Syekh Datuk Kahfi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Cerita kembali ke Syarif Hidayat yang jatuh di Gunung Surandil. Di sana, ia melihat sebuah kendi berisi air sorga yang sangat harum baunya. Kendi itu mempersilahkan Syarif Hidayat meminumnya. Karena ia hanya menghabiskan setengahnya, kendi itu meramalkan bahwa kesultanan yang kelak akan didirikan olehnya tidak akan langgeng. Meskipun kemudian air kendi itu dihabiskan, namun yang langgeng hanyalah negaranya, bukan raja-rajanya. Setelah berkata demikian, kendi itu pun lenyap. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Syarif Hidayat kemudian bertemu dengan Syekh Kamarullah. Atas anjurannya, Syekh Kamarullah pergi ke Jawa dan menetap di gunung Muriya dengan gelar Syekh Ampeldenta. Dengan demikan, sudah empat orang syekh dari Mekah yang tiba di tanah Jawa.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Pupuh ke empat belas :</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Sinom, 28 bait. Suatu ketika, Nabi Aliyas (Ilyas) menyamar sebagai seorang wanita pembawa roti. Ia menawarkan kepada Syarif Hidayat bahwa rotinya adalah roti sorga, dan barang siapa yang memakan roti itu, ia akan mengerti berbagai macam bahasa Arab, Kures, Asi, Pancingan, Inggris, dan Turki. Nabi Aliyas juga memberi petunjuk bahwa jika hendak mencari Muhammad ikutilah seseorang yang menunggang kuda di angkasa, dialah Nabi Khidir yang dapat memberi petunjuk. Wanita pemberi petunjuk itu hilang seketika dan tiba-tiba di angkasa tampak seorang penunggang kuda. Syarif Hidayat melesat ke angkasa lalu membonceng di ekor kuda. Nabi Khidir—penunggang kuda—menyentakkan kudanya hingga Syarif Hidayat terpelanting dan jatuh di negeri Ajrak di hadapan Abdul Sapari.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Abdul Sapari memberinya dua butir buah kalam muksan; sebuah dimakan habis oleh Syarif Hidayat dan terasa manis sekali, sementara sebuah lagi disimpan untuk lain waktu. Abdul Sapari menyatakan bahwa tindakan itu menjadi pertanda bahwa kelak akan timbul tantangan-tantangan di saat Syarif Hidayat menjadi sulltan. Tidak demikian halnya jika dua buah itu dihabiskan sekaligus. Akhirnya, buah Kalam Muksan yang sebuah lagi segera dimakan, namun rasanya sangat pahit dan sangat menyakitkan seperti sakitnya orang menghadapi sakratul maut. Ia pingsan seketika. Abdul Sapari segera memanggil patih Sadasatir untuk memasukkan Syarif Hidayat ke bubungan mesjid. Dari situ, Syarif Hidayat mikraj ke langit. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Dalam perjalanan mikraj, pertama kali ia sampai di pintu dunia dan melihat orang-orang yang mati sabil serta mukmin yang alim dan kuat beribadat. Di langit kedua, ia bertemu dengan roh-roh wanita yang setia dan patuh pada suami. Di langit ketiga, ia bertemu dengan Nabi Isa yang menghadiahkan nama Syarif Amanatunggal. Di langit keempat, ia bertemu dengan ribuan malaikat yang dipimpin oleh Jibril, Mikail, Israfil, dan Izrail. Para pemimpin malaikat juga memberinya nama, antara lain, Malaikat Jibril memberi nama Syekh Jabar, Mikail memberi nama Syekh Surya, Israfil memberi nama Syekh Sekar, dan Izrail memberinya nama Syekh Garda Pangisepsari. Di langit kelima, ia bertemu dengan ribuan nabi, antara lain, Nabi Adam, Nabi Ibrahim, Nabi Musa. Mereka juga menghadiahi nama baru bagi Syarif Hidayat. Nabi Adam memberi nama Syekh Kamil, Nabi Ibrahim memberi nama Saripulla, dan Nabi Musa memberi nama Syekh Marut. Selanjutnya, Syarif Hidayat melihat neraka, dinding jalal, dan meniti sirotol mustakim. Akhirnya, ia tiba di langit ketujuh dan melihat cahaya terang benderang.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Pupuh kelima belas :</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Kinanti, 26 bait. Di langit ketujuh Syarif Hidayat “bertemu” dengan Nabi Muhammad yang sedang tafakur. Nabi Muhammad menjelaskan bahwa ia sudah meninggal. Karena itu, ia tidak boleh mengajar umat manusia. Apalagi karena di dunia sudah ada wakilnya, yakni para fakir, haji, kitab Al qur’an, puji-pujian, dan segala macam ilmu telah lengkap di dunia. Akan tetapi, Syarif Hidayat berkeras tak mau berguru pada aksara. Ia ingin mendengar penjelasan langsung dari Nabi Muhammad, terutama tentang makna asasi kalimat syahadat dan perbedaannya dengan zikir satari. Nabi Muhammad menjawab pertanyaan-pertanyaan Syarif Hidayat dan menganugerahkan jubah akbar. Syarif Hidayat diperintahkan agar pergi ke tanah Jawa, dan berguru kepada Syekh Nurjati di Gunung Jati, serta tetap memelihara dan menjaga syareat.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Syarif Hidayat lalu turun dari langit ketujuh ke puncak Mesjid Sungsang di Ajrak dan kembali ke Gunung Jati. Di sana, ia bertemu dengan bundanya yang sudah menjadi pertapa wanita bernama Babu Dampul, sedangkan Syekh Nurjati telah pindah ke gua Dalam.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Pupuh ke enam belas :</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Sinom, 27 bait. Syekh Nurjati berusaha menghindari pertemuan dengan Syarif Hidayat. Ketika tamunya datang, ia meninggalkan sepucuk surat dan meminta agar Syarif Hidayat menyusul ke Gunung Gundul. Ia segera menyusul ke Gunung Gundul, tetapi Syekh Nurjati pergi ke Gunung Jati. Akhirnya, atas petunjuk cincin Marembut, ia mencegatnya di tengah jalan. Keduanya mendiskusikan ilmu agama. Syekh Nurjati memberi nama syarif Hidayat denga nama Pangeran Carbon, dan kelak jika sudah menjadi sultan bergelar Sultan Jatipurba.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Selesai mengutarakan pesan-pesannya, Syekh Nurjati lenyap dan tidak pernah muncul lagi sebagai Syekh Nurjati melainkan sudah bernama Pangeran Panjunan atau Syekh Siti Jenar, dan bergelar Sunan Sasmita. Dengan perantaraan cincin Marembut, Syarif Hidayat melihat ke mana sebenarnya kepergian Syekh Nurjati. Kemudian, ia menjumpai ibunya di Gunung Jati, dan pergi ke Gunung Muria hendak menemui Syekh Kamarullah yang bergelar Syekh Ampel Denta.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Saat itu, Syekh Kamarullah sedang memberi wejangan kepada murid-muridnya agar dengan sungguh-sungguh mencari arti dan makna kalimah syahadat. Pangeran Kendal disuruh bertapa membisu, Pangeran Makdum disuruh tidur di tepi pantai, dan Pangeran Kajoran harus bertapa menentang matahari. Setelah murid-muridnya pergi, datanglah Syarif Hidayat. Lalu, keduanya mendiskusikan ilmu agama. Atas anjuran Syekh Ampeldenta, pergilah Syarif Hidayat ke Gunung Gajah menemui Syekh Bayanullah yang berasal dari Mekah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Pupuh ke tujuh belas :</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Amarandana, 48 bait. Di Gunung Gajah, Syekh Bayanullah ternyata telah berganti nama menjadi Pajarakan. Tetapi, saat ia menanam jagung, namanya menjadi Syekh Jagung atau Syekh Majagung, atau Ki Dares jika sedang enau. Suatu ketika, Ki Dares tengah bersenandung seraya memahat enau, datanglah Syarif Hidayat. Ki Dares kagum melihat keampuhan kalimah syahadat yang diucapkan oleh Syarif Hidayat yang dapat merontokkan buah pinang dan mengubahnya menjadi emas, dan ia berkeinginan untuk berguru kepadanya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Syarif Hidayat melanjutkan perjalanannya ke Nusakambangan untuk menemui Syekh Nataullaah yang telah bergelar Syekh Damarmaya yang mengamalkan ilmu makdum sarpin; siang malam terus menerus mandi dan tak pernah tidur seolah-olah airlah yang menjadi tumpuan harapan. Syarif Hidayat tiba di sana lalu membaca syadat serta merta air sungai tempat mandi Syekh Nataullah lenyap. Syarif Hidayat menyarankan kepada Syekh Damarmaya apabila ingin mengetahui makna syahadat datanglah ke Cirebon, kelak di waktu para wali berkumpul.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Lalu, Syarif Hidayat melanjutkan perjalanannya menemui Pangeran Kendal yang sedang bertapa membisu—siang malam berjalan sepanjang jalan tanpa berkata-kata. Seperti halnya ketika bertemu Syekh Damarmaya, Syarif Hidayat menjelaskan sekelumit ilmu kepada Pangeran Kendal dan menganjurkan supaya pergi ke Cirebon. Giliran selanjutnya mendatangi Pangeran Makdum yang sedang bertapa denga tidur di pantai serta pergi ke Madura menemui Pangeran Kajoran yang sedang bertapa dengan menentang matahari. Semua pertapa yang ditemuinya diundang ke Cirebon. Sebelumnya mereka menemui Syekh Ampel di Gunung Muria.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Cerita beralih pada kisah seorang raja di negara Atasangin yang masih beragama Budha. Ia telah mengetahui akan kedatangan Syarif Hidayat. Sebelum tamunya datang, ia beserta negaranya menghilang ke dasar laut. Syarif Hidayat kemudian meneruskan perjalanan dan bertemu dengan putra mahkota Keling sedang melarung jenazah ayahandanya. Atas anjurannya, jenazah Raja Keling kemudian dimandikan dan dikubur. Sesudah itu, ia melanjutkan perjalanan untuk kembali ke Mesir.</span></div>
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; text-align: justify;">Pupuh ke delapan belas :</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Dangdanggula, 25 bait. Ketika Syarif Hidayat tiba di Mesir, ia diminta oleh adiknya, Syarif Arifin, untuk memangku jabatan sebagai Raja Mesir. Tetapi, ia tidak mau menjadi raja. Ia tetap memilih sebagai ulama. Ia hanya meminta kepada adiknya seorang kemenakannya yang bernama Pulunggana untuk diajak berkelana. Dari Mesir, Syarif Hidayat pergi ke Rum mengunjungi pamannya, Raja Yutta, lalu ke negeri Cina dan mengabdikan dirinya pada raja Cina.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Raja Cina mempunyai seorang putri yang teramat cantik bernama Ratna Gandum yang jath cinta kepada Syarif Hidayat. Ketika Syarif Hidayat hendak pulang ke Pulau Jawa, Ratna Gandum berniat mengikutinya, tetapi dilarang oleh orang tuanya. Meskipun demikian, ia memaksa dan akhirnya melarikan diri mengikuti Syarif Hidayat. Keduanya selamat sampai di Pulau Jawa dan menetap di Gunung Jati. Sejak saat itu, Gunng Jati semakin ramai sebagai pusat agama islam.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Tersebutlah Nyi Indang Geulis di Kebon Pesisir. Ia memiliki seorang anak perempuan bernama Pakungwati yang sudah menginjak remaja dan teramat cantik. Berita tentang wali yang berasal dari Mekah yang bermukim di Gunung Jati mengingatkan Indang Geulis akan pesan suaminya. Ia segera bersiap-siap pegi ke Gunung Jati beserta anaknya. Tak lupa pula, ia membawa kendaga yang ditinggalkan suaminya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Sebelum Nyi Indang Geulis tiba di Gunung jati, terlebih dahulu telah datang tamu dari Gunung Muria, yakni Syekh Ampeldenta beserta murid-muridnya. Tujuan utamanya adalah membicarakan penyerangan terhadap negara Majapahit yang masih beragama Budha. Semuanya sepakat dengan rencana itu. Menyusul kemudian Nyi Indang Geulis bersama Nyi Pakungwati. Ia menyerahkan kendaga kepada Syarif Hidayat yang ternyata isinya sorban dan surat dari uaknya, Walangsungsang. Akhirnya, Syarif Hidayat menikah dengan Pakungwati dan mulailah pembangunan negara (kota) Cirebon yang dimulai dengan pembangunan alun-alun dan istana yang kemudian terkenal dengan nama istana Pakungwati.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Pupuh Kesembilan belas :</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Asmarandana, 18 bait. Pupuh ini menceritakan kisah Sunan Kalijaga sebagai kisah selingan dalam cerita Sunan Gunung Jati. Sunan Kalijaga adalah anak Dipati Tuban, Suryadiwangsa. Ia adalah anak tunggal yang telah menjadi yatim piatu sejak menjelang masa akil-baligh. Nama kecilnya adalah Nurkamal. Ia bercita-cita ingin menjadi manusia yang terpuji dan mulia. Setiap hari, ia membagi-bagikan sedekah kepada para menteri dan seluruh rakyatnya. Sedekahnya dibagikan tanpa pilih bulu, penjudi, pemadat, pemabuk, da para pelaku perbuatan maksiat, semuanya boleh ikut menghabiskan hartanya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Suatu ketika, uang dan hartanya sudah habis ketika Nurkamal harus menyelenggarakan selamatan 1.000 hari kematian orang tuanya. Ia memanggil Patih Sutiman dengan maksud menggadaikan negeri Tuban kepada Patih Sutiman seharga 2.000 dinar. Akhirnya, negara dan rumah Kadipaten sudah digadaikan. Itu berarti, ia sudah tidak mempunyai rumah lagi, dan ia berniat untuk bersedekah di pasar. Di pintu gerbang, Nurkamal bertemu dengan kakek-kakek yang mempunyai dongeng berharg yang dapat menuntun manusia menuju kemuliaan. Nurkamal bingung sejenak; jika dongeng dibeli, ia urung sedekah. Jika bersedekah, ia akan kehilangan jalan kemuliaan. Akhirnya, ia memilih jalan kemuliaan. Nurkamal menyetujui untuk membeli dongeng si Kakek seharga 2.000 dinar. Mulailah si Kakek mendongeng yang berintikan 4 (empat) hal :</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Jangan suka membuka rahasia orang lain.</span></li>
<li><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Jangan menolak rezeki.</span></li>
<li><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Jika mengantuk jangan lekas-lekas tidur. </span></li>
<li><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Jika mendapat istri yang cantik jangan tergesa-gesa menidurinya. Si Kakek juga memberi sebuah baju tambal yang bernama si Gundhil yang berkhasiat dapat berjalan dengan cepat di angkasa dan memberi nama Nurkamal dengan sebutan syarif Durakhman. Lalu, Durakhman pergi ke Kerajaan rawan, dan mengabdi pada Adipati Urawan.</span></li>
</ol>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Pupuh kedua puluh :</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Pangkur 26 bait, Adipati Urawan sangat sayang kepada Syarif Durakman. Suatu hari, ia di ajak berburu ke hutan, tetapi senjata Sang Adipati Urawan tertinggal di istana. Durakman di suruh mengambil senjatanya. Ketika ia tiba di kadipaten, ia melihat istri adipati sedang bermesraan dengan Raden Turna, anak Patih Judipati. Durakman segera kembali ke hutan dengan membawa tombak Sang Adipati. Istri adipati yang takut rahasianya terbongkar segera menyusul suaminya ke hutan dengan kereta. Lalu, mengadukan bahwa Durakman telah berlaku tidak senonoh kepada dirinya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Tanpa pikir panjang, Adipati Urawan menulis sepucuk surat kepada Patih Judipati yang isinya bahwa orang yang membawa surat harus di bunuh. Jika tidak, Patih Judipati sendiri yang di penggal kepalanya. Adipati Urawan menjelaskan pada istrinya –Dewi Srigading--bahwa Durakman akan di bunuh oleh Patih Judipati. Dalam perjalanan, Durakman bertemu dengan Raden Turna. Keduanya berjalan bersama ke kepatihan. Di tengah perjalana, kebetulan ada orang yang melakukan hajatan dan meminta Durakhman untuk mencicipi makanan yng dihidangkan. Durakhman teringat pada dongeng si Kakek bahwa tidak boleh menolak rejeki sehingga ia pun singgah dan ikut berkenduri.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Raden Turna tidak sabar menunggu kenduri sehingga, secara diam-diam, ia mengambil surat untuk ayahnya. Ia tinggalkan Durakhman dan segera menyampaikan surat tersebut kepada ayahnya. Setelah membaca isi surat, terpaksa Patih Judipati menuruti isi surat itu : kepala anaknya segera ia penggal dan Raden Turna meninggal seketika. Tidak lama kemudian, Durakhman tiba di rumah Patih Judipati yang menyatakan diutus sang Adipati untuk mengambil mayat Raden Turna.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Adipati Urawan terkejut melihat kedatangan Durakman yang membawa mayat Turna. Durakman lalu menceritakan pengalamannya membeli dongeng seharga 2.000 dinar. Sang Adipati sadar akan apa yang terjadi, dan memberi petunjuk kepada Durakman supaya mengabdi pada seorang raja perempuan di negeri Diriliwungan.</span></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15894012701852916698noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-398726353936782982.post-60309632114063155302012-04-08T22:20:00.001+07:002012-04-08T22:20:25.597+07:00Fiqh Adzan<div style="text-align: justify;">
<img alt="orang adzan 5 Fakta Mengagumkan Seputar Adzan" height="320" src="http://jagadunik.info/wp-content/uploads/2011/11/orang-adzan.jpg" width="233" />
<br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuh.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Bismillaahir rahmaanir rahiim...</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Alhamdulillah, dengan kerendahan hati disini penulis akan menguraikan mengenai fiqh adzan, Insya Allah bermanfaat.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Adzan ialah pemberitahuan tentang masuknya waktu shalat dengan lafadh-lafadh tertentu. Dengan adzan tercapailah seruan untuk berjama'ah dan mengumandangkan syi'ar Islam. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Berkata Qurthubi dan lain-lain: "Walau kalimat-kalimatnya tidak banyak, tapi adzan mengandung soal-soal aqidah, karena ia di mulai dengan takbir dan memuat tentang wujud Allah Ta'ala dan kesempurnaan-Nya. Kemudian diiringi dengan tauhid dan menyingkirkan sarikat, lalu menetapkan kerasulan Muhammad SAW, serta seruan untuk patuh dan taat sebagai akibat pengakuan risalah karena ia tak mungkin dikenal kecuali dengan tuntunan Rasul.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Diterima dari Abu Hurairah r.a.: "Bahwa Rasulullah SAW telah bersabda: '<i>Andainya tahulah manusia apa yang terdapat pada adzan dan shaf pertama, kemudian tak ada jalan lagi bagi mereka untuk mendapatkan kecuali dengan memasang undian, tentulah akan mereka pasang undian itu.! Dan jika mereka tahu apa artinya menyegerahkan Dzuhur, tentulah mereka akan berlomba-lomba buat itu, begitu pun jika mereka mengerti kepentingan shalat-shalat Isya dan Shubuh, pastilah akan mereka datangi, walau akan merangkak sekalipun</i>'!"</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"></span><br />
<a name='more'></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Dari Mu'awiyah: "<i>Bahwa Rasulullah SAW bersabda: 'Sesungguhnya para muadzdzin adalah orang-orang yang paling panjang lehernya dihari kiamat</i>'."</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Dari Barra bin Azib r.a., berkata: "<i>Bahwa Rasulullah SAW telah bersabda: 'Sesungguhnya Allah dan para Malaikat memberi shalawat terhadap shaf pertama, sedang muadzdzin diampuni dosa sepanjang suaranya, ucapannya dibenarkan oleh para pendengar, baik dari kalangan basah maupun yang kering, dan ia akan beroleh pahala sebanyak orang yang ikut shalat bersamanya</i>'." </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Dari Abu Darda r.a., katanya: "<i>Saya dengar Rasulullah SAW bersabda: 'Bila 3 (tiga) orang mengerjakan shalat tanpa adzan dan qamat, maka mereka akan dikuasi oleh setan</i>'!"</span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Dari Abu Hurairah r.a.: Telah berkata Rasulullah SAW: "<i>Imam itu menjamin, sedang muadzdzin orang yang dipercaya. Ya Allah, berilah petunjuk kepada para imam dan ampunilah para muadzdzin</i>.!"</span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Dari Uqbah bin Amir, katanya: "Saya dengar Nabi SAW bersabda: '<i>Tuhanmu 'azza wa jalla kagum terhadap seorang gembala di sebuah padang di kaki bukit, dia serukan adzan lalu shalat. Maka berfirmanlah Allah azza wa jalla: Lihatlah hamba-Ku ini.! Ia adzan dan qamat ketika hendak shalat. Ia takut kepada-Ku maka telah Kuampuni hamba-Ku, dan Kumasukkan ia kedalam surga</i>'."</span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Adzan mulai disyari'atkan pada tahun pertama dari hijrah. Sebab-sebab disyari'atkannya ialah seperti dinyatakan oleh hadits-hadits berikut :</span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Dari Nafi' bahwa Ibnu Umar mengatakan: "<i>Dulu kaum Muslimin berkumpul dan mengira-ngirakan waktu shalat dan tak ada orang yang menyerukan. Maka pada suatu hari mereka bicarakanlah hal itu. Di antaranya ada yang mengatakan: 'Pergunakan lonceng seperti orang-orang Nasrani'!</i></span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><i><br /></i></span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><i>Ada pula yang menganjurkan: 'Lebih baik tanduk seperti serunai orang Yahudi'! Maka berkatalah Umar: 'Kenapa tidak disuruh saja seseorang buat menyerukan shalat'?</i></span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><i><br /></i></span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><i>Maka bersabdalah Rasulullah SAW: 'Hai Bilal, bangkitlah'! Lalu serukan adzan</i>."</span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Dari Abdullah bin Zaid Abi Rabbih, katanya: "Tatkala Rasulullah SAW menyuruh menyediakan lonceng buat dipukul guna menghimpun orang-orang untuk shalat, -- dalam suatu riwayat: sedang sebenarnya ia tidak suka karena sama dengan orang-orang Nasrani -- tiba-tiba waktu saya tidur, saya dikelilingi oleh seorang laki-laki yang membawa sebuah lonceng di tangannya.</span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Maka kataku kepadanya: "Hai hamba Allah! Apakah anda bersedia menjual lonceng itu'? Ujarnya: 'Apa gunanya buat anda'?.</span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">'Buat memanggil orang untuk shalat'. ujarku.</span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">'Maukah Anda saya tunjukkan yang lebih baik dari itu'?</span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">'Baiklah', ujarku pula.</span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Maka katanya: 'Ucapkan sebagai berikut :</span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Allahu Akbar, Allahu Akbar (2x)</span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Asyhadu alla ilaha illa llah (2x)</span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah (2x)</span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Hayya 'alash-shalat (2x)</span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Hayya 'alal-falah (2x)</span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Allahu Akbar, Allahu Akbar</span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Laa ilaha illa 'llah'.</span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Kemudian ia undur sedikit lalu katanya: 'Jika shalat hendak didirikan bacalah sebagai berikut :</span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Allahu Akbar, Allahu Akbar</span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Asyhadu alla ilaha illa'llah</span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Asyahadu anna Muhammadar Rasulullah</span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Hayya 'alash-shalat!</span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Hayya 'alal-falah!</span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Qad qamati shshalat (2x)</span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Allahu Akbar, Allahu Akbar</span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Laa ilaha illa'llah'.</span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Dan tatkala hari telah pagi, saya pun datang mendapatkan Rasulullah SAW, lalu menceritakan apa yang saya alami. Maka ujarnya: Insya Allah, sesungguhnya itu adalah mimpi yang benar. Berdirilah dengan Bilal dan ajarkanlah kepadanya apa yang kaudengar itu supaya diserukan, karena suaranya lebih baik dan lebih lantang daripada suaramu'.</span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Maka saya pun berdiri bersama Bilal dan saya ajarkanlah kepadanya bacaan-bacaan itu sementara ia adzan.!"</span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Selanjutnya katanya: "Suara itu kedengaran oleh Umar yang sedang berada di rumahnya, ia pun keluarlah dengan kainnya yang terjela dibelakang seraya katanya: 'Demi Tuhan yang telah mengutus Anda dengan kebenaran, saya juga bermimpi sebagaimana apa yang Anda impikan'!"</span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Maka Nabi SAW pun bersabda: "<i>Maka bagi Allah segala puji.</i>"</span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Disyari'atkan bagi muadzdzin tatswib yakni mengucapkan waktu adzan Shubuh: setelah "Haiya 'alal-falah" "Ash Shalatu khairum minan naum". Selain dari shalat Shubuh tidaklah disyariatkan.</span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Dari sebagian sahabat Nabi SAW diterima hadits: "<i>Bahwa Bilal mengucapkan qamat. Maka tatkala sampai kepada 'Qad qamatish shalah'. Nabi SAW pun mengucapkan: 'Aqamaha'llahu wa adamaha'. Dikecualikan pula sewaktu 'Hayya 'alash-shalah dan Hayya 'alal-falah', maka si pendengar hendaklah mengucapkan 'La haula wala quwwata illa billah</i>'."</span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Baik muadzdzin maupun lainnya dibolehkan qamat. Demikian kesepakatan para ulama. Tetapi lebih utama bila muadzdzin itu sendiri yang mengucapkan qamat. Berkata Syafi'i: "Bila seorang laki-laki adzan, saya lebih suka jika ia sendiri yang mengucapkan qamat."</span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Dan berkata pula Turmudzi: "Mengenai soal ini, menurut kebanyakkan ahli, siapa yang adzan, maka dialah yang qamat. </span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Dari Mu'adz al Juhni, dari Nabi SAW, sabdanya: "<i>Adalah kasar dibalik kasar, kufur lagi nifaq, bila seseorang mendengar muadzdzin Allah yang menyerunya kepada kemenangan, tetapi ia tak hendak menyahutinya</i>."</span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Dari Anas bin Malik, katanya: "<i>Telah dibaca orang qamat buat shalat,sedang Nabi SAW masih bicara di bawah empat mata dengan seseorang di samping mesjid. Maka Nabi SAW belum juga mengerjakan shalat, hingga orang-orang pun tertidur."</i></span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><i><br /></i></span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><i>"Dan pada suatu hari Nabi SAW ingat bahwa ia dalam keadaan junub setelah orang qamat buat shalat. Maka Nabi SAW pun kembali pulang, lalu mandi, dan shalat bersama para sahabat tanpa qamat lagi</i>."</span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">(Insya Allah bemanfaat). Edy Rusman</span><br />
<br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15894012701852916698noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-398726353936782982.post-47770270416707892462012-04-08T19:37:00.001+07:002012-04-08T20:35:59.378+07:00Hutang Amerika<img height="320" src="http://a3.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/p480x480/306286_413592562002453_100000551383102_1433156_849347337_n.jpg" style="text-align: justify;" width="266" /><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Amerika Pernah Hutang Emas Ke Indonesia </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">________________________________________</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Inilah Bukti Amerika Pernah Hutang Emas Ke Indonesia</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">saya akan membahas tentang kekayaan bangsa indonesia yang sesungguhnya dari artikel yang pernah saya baca, amerika serikat berhutang besar pada indonesia.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">pada tahun 1963, amerika serikat mengalami krisis financial yang tergolong amat parah, seperti para ahli keuangan ramalkan sebelumnya. untuk menolong amerika dari krisis moneter tersebut, presiden AS John F. Kenedy, meminjam emas kepada indonesia pada suatu perjanjian bernama green hilton agreement.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"></span><br />
<a name='more'></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">dari gambar terdapat 4 buah tanda tangan, yaitu tanda tangan presiden amerika John F. Kenedydan William Voulker dengan stempel united states of america, dan soekarno dan soewarno dengan stempel switzerland of suisse. mengapa soekarno tak menggunakan stempel indonesia? mungkin ia tak mau perjanjian ini dicairkan oleh pemimpin indonesia yang korup kelak. emas yang dipinjamkan oleh indonesia sangat banyak, yaitu terdiri dari 17 paket sebanyak 57.150 ton lebih emas murni. yang memiliki bunga 2.5 persen tiap tahun bagi siapapun yang menggunakannya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">perjanjian ini tampaknya tak bisa dicairkan oleh bangsa indonesia, karena pada saat perjanjian ini jatuh tempo, terjadi pemberontakan PKI di Indonesia, dan suharto pun tampaknya tak mengetahui keberadaan perjanjian ini, hingga perjanjian ini terbengkalai, dan amerika serikat menjadi negara adi kuasa dengan harta bangsa indonesia sebagai dasarnya, dan juga karena kedua penandatangan perjanjian ini sudah wafat. adapun pendapat, bahwa presiden SBY saat pertemuan G-20 kemarin telah mencairkan dana(atau apapun) green hilton agreement ini untuk mendanai bank dunia mengatasi mendanai krisis keuangan dunia </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Read more: http://www.forumkami.net/cafe/26134-amerika-pernah-hutang-emas-ke-indonesia.html#ixzz1rQbAvZ2j</span></div>
</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15894012701852916698noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-398726353936782982.post-74781390800435043842012-04-06T17:11:00.003+07:002012-04-06T17:11:30.882+07:00Azab Wanita<br />
<img height="213" src="http://a5.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/p480x480/399293_163913247062770_100003322887224_237688_59329231_n.jpg" width="320" />
<br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuh.</span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Bismillaahir rahmaniir rahiim.</span><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Sayyidina Ali r.a. menceritakan suatu ketika melihat </span><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Rasulullah SAW menangis manakala ia datang bersama Fatimah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Lalu keduanya bertanya mengapa Rasulullah SAW menangis. Lau beliau menjawab:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">"Pada malam aku di-isra'-kan oleh Malaikat Jibril a.s., aku melihat perempuan-perempuan yang sedang disiksa dengan berbagai siksaan. Itulah sebabnya mengapa aku menangis. Karena, menyaksikan mereka yang sangat berat dan mengerikan sekali siksanya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Putri Rasulullah SAW kemudian menanyakan apa yang dilihat ayahandanya. Beliau menjawab: "Aku lihat ada perempuan digantung rambutnya, otaknya mendidih. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Aku lihat perempuan digantung lidahnya, tangannya diikat ke belakang dan timah cair dituangkan ke dalam tengkoraknya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"></span></div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Aku lihat perempuan tergantung kedua kakinya dengan terikat tangannya sampai ke ubun-ubunnya, diulurkan ular dan kalajengking.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Dan aku lihat perempuan yang memakan badannya sendiri, di bawahnya dinyalakan api neraka. Serta aku lihat perempuan yang bermuka hitam, memakan tali perutnya sendiri. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Aku lihat perempuan yang telinganya pekak dan matanya buta, dimasukkan ke dalam peti yang dibuat dari api neraka, otaknya keluar dari lubang hidung, badannya berbau busuk karena penyakit sopak dan kusta.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Aku lihat perempuan yang badannya seperti himar, </span><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">beribu-ribu kesengsaraan dihadapinya. Aku lihat perempuan yang </span><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">rupanya seperti anjing, sedangkan api neraka masuk melalui mulut dan keluar dari duburnya, sementara Malaikat memukulnya dengan pentung dari api neraka," kata Nabi SAW.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Fatimah Az-Zahra kemudian menanyakan mengapa mereka </span><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">disiksa seperti itu, wahai Ayahanda.? </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">*Rasulullah SAW menjawab, "Wahai putriku, adapun mereka yang tergantung rambutnya hingga otaknya mendidih adalah wanita yang tidak menutup rambutnya sehingga terlihat oleh laki-laki yang bukan muhrimnya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">*Perempuan yang digantung susunya adalah istri yang 'mengotori' tempat tidurnya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">*Perempuan yang tergantung kedua kakinya ialah perempuan yang tidak taat kepada suaminya, ia keluar rumah tanpa izin suaminya, dan perempuan yang tidak mau mandi suci dari haid dan nifas. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">*Perempuan yang memakan badannya sendiri ialah karena ia berhias untuk lelaki yang bukan muhrimnya dan suka mengumpat orang lain.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">*Perempuan yang memotong badannya sendiri dengan gunting api neraka, karena ia memperkenalkan dirinya kepada orang lain, bersolek dan berhias supaya kecantikannya dilihat laki-laki yang bukan muhrimnya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">*Perempuan yang diikat kedua kaki dan tangannya ke atas ubun-ubunnya diulurkan ular dan kalajengking, padanya karena ia bisa shalat tapi tidak mengamalkannya dan tidak mau mandi junub. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">*Perempuan yang kepalanya seperti babi dan badannya seperti himar ialah tukang umpat dan pendusta. Perempuan yang menyerupai anjing ialah perempuan yang suka memfitnah dan membenci suami."</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Mendengar itu, Sayidina Ali dan Fatimah Az-Zahra r.a. pun turut menangis. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Dan inilah peringatan keras kepada kaum perempuan. </span></div>
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15894012701852916698noreply@blogger.com1