Minggu

Sultan Trenggono


Kerajaan Islam Demak masa pemerintahan Sultan Trenggono ( 1521 – 1546 )

Ketika Pati Unus wafat, pati unus tidak memiliki putra.jadi tahta kerajaan digantikan oleh adiknya yang bernama Raden Trenggono. dan di bawah pemerintahan Sultan Trenggono inilah pemerintahan Demak mencapai masa kejayaannya. Raden Trenggono dikenal sebagai Raja yang sangat bijaksana dan gagah berani dan berhasil memperlebar wilayah kekuasaannya yang meliputi dari Jawa Timur dan Jawa Barat.

Pada turun-temurun berdirinya demak sampai masa pemerintahan Raden Trenggono, musuh utama Demak adalah Portugis yang mulai memperluas pengaruhnya ke Jawa Barat dan alhasil pihak Portugis bisa mendirikan benteng Sunda Kelapa di Jawa Barat. Pada tahun 1522, Sultan Trenggono mengirim tentaranya ke Sunda Kelapa dibawah pimpinan Fatahillah yang bertujuan untuk mengusir bangsa Portugis dari Sunda Kelapa. 

Tahun 1527 Fatahillah dan para pengikutnya berhasil mengusir Portugis dari Sunda Kelapa. Dan Sejak saat itulah Sunda Kelapa diganti namanya menjadi Jayakarta yang artinya kemenangan yang sempurna danampai saat ini dikenal dengan nama Jakarta.

Sultan Trenggono yang berencana menyatukan Pulau Jawa di bawah kekuasaan Demak dan untuk mewujudkan cita-cita itu Sultan Trenggono mengambil langkah cerdas sebagai berikut :
  1. Menyerang daerah Pasuruan di Jawa Timur ( kerajaan Hindu Supit Urang) dipimpin Sultan Trenggono sendiri, serangan ke Pasuruan tidak membawa hasil karena Sultan Trenggono meninggal
  2. Menyerang Jawa Barat ( Banten, Sunda Kelapa, dan Cirebon ) dipimpin Fatahillah.
  3. Mengadakan perkawinan politik. Misalnya :
  • Pangeran Hadiri dijodohkan dengan puterinya (Adipati Jepara)
  • Fatahillah dijodohkan dengan adiknya
  • Pangeran Pasarehan dijodohkan dengan puterinya (menjadi Raja Cirebon)
  • Joko Tingkir dijodohkan dengan puterinya (Adipati Pajang)
(Edy Rusman)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar