Sabtu

Fiqh Wudhuk


Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Bismillaahir rahmaniir rahiim...


Alhamdulillah, disini penulis ingin menguraikan fiqh daripada berwudhu dan Insya Allah akan menambah keimanan kita kepada Allah Ta'ala.

Berwudhuk cukup dikenal bahwa maksudnya ialah bersuci dengan air mengenai muka, kedua tangan, kepala dan kedua kaki. Berwudhuk ini tegas disyari'atkan berdasarkan 3 (tiga) macam alasan:
  1. Dari Kitab Suci Al-Quran. Firman Allah SWT: "Hai orang-orang beriman! Jika kamu hendak berdiri melakukan shalat, basuhlah mukamu dan tanganmu sampai ke siku, lalu sapulah kepalamu dan basuh kakimu hingga dua mata kaki."
  2. Diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a. bahwa Nabi SAW bersabda: "Allah tidak menerima shalat seorang di antaramu bila ia berhadats, sampai ia berwudhuk lebih dahulu."
  3. Ijma, Telah terjalin kesepakatan kaum Muslimin atas di syari'atkannya wudhuk, semenjak Rasulullah SAW hingga sekarang ini, hingga tak dapat disangkat lagi bahwa ia adalah ketentuan yang berasal dari agama.

Diterima dari Abdullah ash-Shunabaji r.a., bahwa Rasulullah bersabda: "Bila seorang hamba berwudhuk lalu berkumur-kumur, keluarlah dosa-dosa dari mulutnya; jika ia membersihkan hidung, dosa-dosa akan keluar pula dari hidungnya; begitu pula tatkala ia membasuh muka, dosa-dosa akan keluar dari mukanya sampai-sampai dari bawah pinggir kelopak matanya.

Jika ia membasuh kedua tangan, dosa-dosanya akan turut keluar sampai-sampai dari bawah kukunya, demikian pula halnya bila ia menyapu kepala, dosa-dosanya akan keluar dari kepala bahkan dari kedua telingannya.

Begitu pula tatkala ia membasuh kedua kaki, keluarlah pula dosa-dosa tersebut dari dalamnya, sampai bawah kuku jari kakinya. Kemudian tinggallah perjalanannya ke mesjid dan shalatnya menjadi pahala yang bersih baginya."

Dari Anas r.a.,bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Dengan perangai yang baik yang terdapat pada seorang laki-laki , Allah menyempurnakan segala amalnya dan dengan bersucinya untuk mengerjakan shalat, Allah menghapus dosa-dosanya, hingga bulatlah shalat itu menjadi pahala baginya."

Dari Abu Hurairah r.a., bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Maukah saya tunjukkan padamu hal-hal dengan mana Allah SWT menghapuskan dosa-dosamu serta mengangkat derajatmu?"
"Mau  ya Rasulullah", ujar mereka. "Menyempurnakan wudhuk, menghadapi segala kesusahan dan sering melangkah mengunjungi mesjid, serta menunggu shalat demi shalat. Nah itulah dia perjuangan, sekali lagi perjuangan.!"

Bahwa Rasulullah SAW bersabda ketika mendatangi perkuburan: "Assalamu 'alaikum tempat perkampungan kamu Muslimin.! Dan Insya Allah, tidak lama lagi kami akan menyusul kamu. Oh, alangkah inginnya hatiku hendak melihat saudara-saudaraku.!" Para sahabat berkata: "Tidakkah kami ini saudara-saudara Anda, ya Rasulullah.?" Tuan-Tuan adalah sahabat-sahabat dan saudara-saudaraku yang belum lagi muncul." "Betapa caranya Anda dapat mengetahui keadaan umat Anda yang belum muncul itu, ya Rasulullah.?" tanya mereka pula.

"Bagaimana pendapat Tuan-Tuan, seumpamanya seorang laki-laki mempunyai seekor kuda putih belang kaki berada ditengah-tengah kuda hitam pekat, tidakkah ia dapat mengenal kudanya itu.?" "Dapat ya Rasulullah.!" "Nah demikianlah halnya mereka itu, mereka datang dalam keadaan cemerlang dan bertanda disebabkan wudhuk,sedang saya menjadi perintis meeka menuju telaga. Wahai, tidakkah orang-orang telagaku layak dilindungi sebagai unta yang hilang patut dicari dan dipanggil: mari ke sini.!"

Mungkin ada yang bertanya: "Orang-orang itu ada yang menyeleweng sepeninggalmu, maka saya katakan: Celaka, celaka.!"

FARDHU WUDHU.
  1. Niat. Bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Semua perbuatan itu adalah dengan niat,dan setiap manusia akan mendapatkan sekedar apa yang diniatkannya..."
  2. Membasuh muka satu kali, artinya; mengalirkan air ke atasnya, karena arti membasuh itu ialah mengalirkan. Batas muka itu panjangnya ialah dari puncang kening sampai dagu, sedang lebarnya dari pinggir telinga sampai ke pinggir telinga yang satu lagi.
  3. Membasuk kedua tangan sampai kedua siku. Siku itu adalah engsel yang menghubungkan tangan dengan lengan, dan kedua siku itu termasuk yang wajib dibasuh, karena selalu dilakukan oleh Nabi SAW, tidak ada diterima keterangan bahwa Nabi SAW pernah meninggalkannya.
  4. Menyapu kepala. Menyapu maksudnya ialah melapkan sesuatu yang basah. Dan ini tidak akan terwujud kecuali adanya gerakkan dari anggota yang menyapu dalam keadaan lekat dengan yang disapu. Maka meletakkan tangan atau jari ke atas kepala atau lainnya, tidak dapat dikatakan menyapu.
  5. Membasuh kedua kaki serta kedua mata kaki. Inilah yang pasti akan mutawatir dari perbuatan maupun perkataan Rasulullah SAW. Berkata Umar r.a.: "Rasulullah SAW terbelakang dari kami dalam sebuah perjalanan. Kemudian ia dapat menyusul kami, sedang Ashar sudah sempit. Kami pun segera berwudhuk dan membasuh kaki kami. Nabi pun berseru sekeras suaranya dua atau tiga kali: 'Celakalah mata-mata kaki disebabkan api neraka'!"
  6. Tertib, berurutan karena Allah Ta'ala menyebutkan dalam ayat tersebut fardhu-fardhu wudhuk secara berurutan dengan memisah kedua kaki dari kedua tangan -- kedua-duanya sama-sama wajib dibasuh -- dengan kepala yang wajib dibasuh.

Dari Abu Hurairah r.a. katanya: "Bahwa Rasulullah SAW bersabda: 'Kalau tidaklah akan memberatkan umatku, tentulah kusuruh mereka menggosok gigi setiap berwudhuk."



Dari Aisyah r.a., berkata: "Ya Rasulullah,! Ada orang yang mulutnya telah tidak bergigi lagi, apakah ia perlu menggosoknya.?" "Benar", ujar Nabi. "Bagaimana caranya.?" tanyaku pula. "Hendaklah ia memasukkan jarinya ke mulutnya."

Dari Ibnu Abbas r.a. katanya: "Bahwa Nabi SAW bersabda: "Jika kamu berwudhuk, silang-silangi jari kedua tangan dan kedua kakimu.!"

Dari Al Mustaurid bin Syidad r.a. katanya: "Saya lihat Rasulullah SAW menyilang-nyilang jari kakinya dengan kelingking."

Dari Utsman r.a., katanya: "Bahwa Nabi SAW berwudhuk tiga-tiga kali."

Dari Utsman r.a., katanya: "Bahwa Nabi SAW biasa menyilang-nyilangi jenggotnya."

Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Jika kamu mengenakan pakaian atau berwudhuk, mulailah dengan yang sebelah kanan."

Dari Abu Hurairah r.a.: Bahwa Nabi SAW bersabda: "Sesungguhnya umatku akan muncul pada hari Kiamat dengan wajah gemilang dan kedua anggota yang bercahaya-cahaya disebabkan bekas wudhuk. Kemudian ulas Abu Hurairah: "Maka siapa-siapa di antaramu yang sanggup memanjangkan cahayanya, hendaklah di usahakannya."

Insya Allah bermanfaat...





Tidak ada komentar:

Posting Komentar